Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Merajut Asa Bermandi Lumpur Demi Segelintir Intan di Kalimantan

Merajut Asa Bermandi Lumpur Demi Segelintir Intan di Kalimantan Penambang Intan Kalimantan©2021 Merdeka.com/Syarif

Merdeka.com - Mengenal Pulau Kalimantan memang selalu dekat dengan kekayaan alamnya yang melimpah. Lebat dan tebalnya hutan di Kalimantan sempat menjadikan pulau ini dijuluki sebagai paru-paru dunia kedua. Kalimantan tak pernah berhenti menyuguhkan sumber dayanya. Perut buminya mengandung banyak material berharga. Salah satunya intan, yang banyak dihasilkan di Martapura, Kalimantan Selatan. Semuanya dikeruk habis-habisan demi bisnis dan perindustrian.

Di balik melimpahnya barang berharga, merekalah para penambang intan yang mati-matian mencarinya. Menambang intan bak mencari jarum di dalam tumpukan jerami, tanpa kepastian yang jelas kapan akan menemukannya. Lumpur adalah teman setia mereka sehari-hari. Dari ratusan meter kubik lumpur yang digali, hanya menghasilkan beberapa biji intan.

Selama ratusan tahun, intan terbentuk menjadi batuan mineral dalam bentuk kristal. Keindahan dan sulitnya mencari intan membuat batu mulia ini istimewa.

penambang intan kalimantan

©2021 Merdeka.com/Syarif

Di kubangan lumpur inilah para penambang tradisional menghabiskan waktu seharian menambang. Bermodalkan wajan berukuran 50 cm mereka memilih dan memilah butiran pasir. Mata mereka harus jeli memperhatikan intan di antara pasir dan lumpur.

Wajan tersebut mereka goyangkan dengan air untuk mengikis permukaan pasir dan lumpur secara perlahan. Teknik ini juga disebut dengan mendulang, mirip mendulang emas secara tradisional. Lapisan demi lapisan, terbuka memperhatikan apakan ada batu mulia yang mereka harapkan.

Namun tidak serta merta satu wajan mengandung satu intan. Bahkan, dalam sehari menambang mereka hanya mendapatkan segelintir intan, sialnya mereka tak dapat apa-apa.

penambang intan kalimantan

©2021 Merdeka.com/Syarif

Teriknya mentari tak jadi penghalang mereka menambang. Panasnya mampu diredam oleh air lumpur yang mendinginkan. Sembari melanjutkan mendulang intan di lapisan pasir dan lumpur terakhir.

Selain intan, terkadang mereka juga mendapatkan pasir emas dan batu akik. Sama halnya dengan intan, menemukannya juga butuh kesabaran dan banyak perjuangan.

Tak hanya intannya yang berkilauan, di Kalimantan selatan penuh dengan pertambangan. Hasilnya melimpah mulai dari batu bara, minyak bumi, emas, bijih besi, kromit, marmer, batu gamping, phospat, kuarsa, hingga kaolin.

penambang intan kalimantan

©2021 Merdeka.com/Syarif

Menara kayu sederhana inilah yang akan mengangkat material galian dan memecah bulir bulir pasir dan tanah. Dibantu dengan pompa air yang juga milik kelompok penambang. Tampak antre para pendulang mendapatkan lumur dari menara. Biasanya, mereka akan menggali tanah mencapai kedalaman 10 hingga 25 meter. Kedalaman itulah diyakini tempat di mana intan berada.

Ada banyak titik pertambangan intan di Kalimantan Selatan, di antaranya Banjarbaru, Balangan, dan yang terbesar di Indonesia ialah Martapura. Para penambang tradisional biasanya bekerja secara kelompok. Anggotanya mencapai 8 hingga 10 orang. Tekniknya sederhana juga menggunakan peralatan seadanya.

penambang intan kalimantan

©2021 Merdeka.com/Syarif

Tanah pertambangan ini biasanya didapatkan dengan cara dibeli atau disewa selama beberapa tahun. Bak berinvestasi, kehidupan mereka gantungkan dari tambang intan tradisional ini. Ada puluhan kelompok penambang intan yang menjalankan usahanya dengan sistem ini. Sebagian memperoleh keuntungan, sebagian lagi merugi.

Intan yang telah didapatkan selanjutnya akan dibawa ke kota Martapura. Di jantung kota ini, nilai jual intan meningkat tinggi. Intan akan digosok dan diukir hingga memiliki banyak sudut di permukaanya, bentuknya mirip berlian. Semakin banyak sudut, semakin tinggi harga intan.

Jika beruntung, segelintir intan dari para penambang mampu dijual hingga puluhan juta rupuah. Tergantung kondisi dan kualitas berikut kandungan karat di dalamnya. Hasil produk perhiasan intan juga beragam, mulai dari cincin, gelang, kalung, bros dan anting. (mdk/Ibr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Miris, Kota Ini Sumber Tambang Berlian Tapi Warganya Tetap Sengsara
Miris, Kota Ini Sumber Tambang Berlian Tapi Warganya Tetap Sengsara

Kota ini bahkan menjadi kota paling miskin di negaranya.

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut
Demi Memenuhi Kebutuhan Keluarga, Para Nelayan Ini Rela Kehujanan di Kapal dan Terombang-ambing di Tengah Laut

Potret kehidupan nelayan di tengah laut saat mencari ikan. Terombang-ambing saat hujan badai.

Baca Selengkapnya
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing
Kekeringan dan Kemiskinan di Jateng Jadi Sorotan Media Asing

"Sumur-sumur sudah mengering, sehingga warga hanya bisa mendapatkan air dari dasar sungai,” Sunardi.

Baca Selengkapnya
Ini Sumber Kekayaan Haji Isam hingga Mampu Membeli Pesawat Boeing Seharga Rp1,2 Triliun
Ini Sumber Kekayaan Haji Isam hingga Mampu Membeli Pesawat Boeing Seharga Rp1,2 Triliun

Haji Isam memesan satu unit Business Max Jet 7 Boeing saat menghadiri pameran dirgantara Farnborough International Airshow 2018 di Farnborough, Inggris.

Baca Selengkapnya
Pewter, Produk Kerajinan Berbahan Dasar Timah yang Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat Bangka
Pewter, Produk Kerajinan Berbahan Dasar Timah yang Jadi Sentra Ekonomi Masyarakat Bangka

Mengenal Pewter, kerajinan tradisional dari bahan timah khas masyarakat Pulau Bangka

Baca Selengkapnya
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon
Demi Memenuhi Kebutuhan Ekonomi, Pria Ini Rela Bekerja di Bawah Tanah Bikin Pawon

Sebuah video memperlihatkan beberapa pria yang rela bekerja di bawah tanah membuat pawon demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Baca Selengkapnya
Menginspirasi, Begini Kisah Pemuda Desa Janti Pilih Bekerja di Kampung Halaman daripada Merantau
Menginspirasi, Begini Kisah Pemuda Desa Janti Pilih Bekerja di Kampung Halaman daripada Merantau

Pemuda di Desa BRILian Janti pilih bekerja di kampungnya daripada merantau.

Baca Selengkapnya
Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto
Menilik Kisah Orang Rantai, Sisi Gelap Tambang Batu Bara di Sawahlunto

Keberadaan Orang Rantai ini menjadi bukti perbudakan pekerja tambang yang ada di Sawahlunto.

Baca Selengkapnya