Sembuh dari COVID-19, Dokter di Sumut Jadikan Pengalaman Sebagai Bekal Tangani Pasien
Merdeka.com - Kasus COVID-19 di Indonesia hingga kini masih terus berkembang. Setiap harinya masih ditemukan adanya penambahan kasus positif di beberapa daerah di Tanah Air. Namun, seiring dengan bertambahnya jumlah pasien COVID-19, penambahan jumlah juga terlihat pada pasien yang sembuh.
Hingga Sabtu (2/5), jumlah pasien COVID-19 yang sembuh sudah mencapai angka 1.665 orang, salah satunya adalah dr. Maliana yang merupakan seorang dokter di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik.
Dokter yang kerap disapa dr. Ana ini merupakan satu dari 41 orang yang telah dinyatakan sembuh dari virus COVID-19 di Provinsi Sumatera Utara (Sumut). Ia membagikan kisahnya dalam melawan COVID-19 dan bagaimana pengalaman yang Ia alami tersebut kini menjadi bekal untuknya dan rekan tim medisnya dalam menangani pasien COVID-19.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Bagaimana Mistiyati bertahan di masa pandemi? Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial. Mistiyati kemudian mencoba mengubah cara berjualannya, demi bisa bertahan di tengah pembatasan sosial.
-
Siapa yang menemani Leony saat terinfeksi Covid? Beruntung, kekasihnya sigap dan tanggap, merawatnya dengan baik, sehingga Leony pulih dengan cepat.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Riwayat Perjalanan ke Jakarta
Dokter Ana merupakan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) 04 Sumut. Ana positif COVID-19 usai dua kali melakukan perjalanan ke Jakarta, di mana kedua perjalannya tersebut bertujuan memperdalam pengetahuan penanganan COVID-19.
Diungkapkan Kepala Seksi (Kasi) Pelayanan Medis Rawat Inap RSUP H Adam Malik itu, perjalanan pertama bertugas ke Jakarta pada 4-7 Maret untuk mengikuti workshop Kemenkes terkait COVID-19. Kemudian 11-13 Maret untuk studi banding ke Kemenkes terkait ruang isolasi di RSUP Haji Adam Malik.
"Saya baru merasakan gejalanya pada tanggal 15 Maret setelah berada di Medan. Gejalanya saat itu hanya batuk dan flu, tanpa demam dan sesak," kata Ana, Jumat (1/5), dilansir dari liputan6.com.
Positif dari Hasil Tes Swab
Menurut Ana, pada tanggal tersebut dirinya masih sempat bekerja ke RSUP Haji Adam Malik dan kontak dengan beberapa orang. Namun pada saat itu Ia sudah menerapkan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak."Besoknya saya baru merasakan lemas dan memutuskan mengisolasi mandiri di rumah," ujarnya.Kemudian pada tanggal 17 Maret, Ana mengaku badannya terasa lemas. Tapi keesokan harinya, 18 Maret gejalanya berkurang, hanya tinggal batuk saja. Ana kemudian di tes swab oleh tim medis RSUP Haji Adam Malik."Tanggal 24 Maret hasilnya keluar, saya positif," terangnya.
Kaget dan Sedih
Saat itu, Ana mengakui dirinya sangat terkejut saat dinyatakan positif COVID-19. Ia juga merasa sedih dan cemas karena belum tahu seperti apa efek virus baru ini ke tubuhnya."Kaget, sedih, dan cemas memikirkan bagaimana dengan keluarga-keluarga saya yang sudah kontak dengan saya," sebutnya.
Semangat untuk Sembuh Tinggi
Meski sempat terkejut dan sedih, namun Ana saat itu meyakinkan dirinya pasti sembuh. Semangatnya juga didukung dengan adanya orang-orang terdekat yang ada disampingnya. Berkat dukungan teman-teman, keluarga, dan mendekatkan diri kepada Allah, dirinya semakin yakin virus yang menginfeksinya akan sembuh, dan akhirnya benar-benar terjadi.
Pasien Sembuh Pertama di Sumut
Berkat semangatnya, setelah isolasi selama 20 hari (24 Maret-4 April) di RSUP Haji Adam Malik, Ana dinyatakan sembuh oleh tim dokter. Pada 31 April menjadi orang pertama yang sembuh di Sumut.
Memberi Masukan dalam Penanganan COVID-19
Ana dan timnya merupakan orang-orang yang mempersiapkan fasilitas-fasilitas untuk penanganan COVID-19 di RSUP Haji Adam Malik. Atas pengalamannya bergelut dengan COVID-19 hingga akhirnya sembuh, Ia sering menjadi penyemangat rekan-rekannya untuk penanganan COVID-19 dan memberi masukan kepada Direksi Rumah Sakit. Saat Ia sudah bekerja kembali, pengalamannya tersebut juga membantunya memperkuat penanganan."Saya terus mencatat apa-apa yang perlu diperbaiki dan saya beri tahu Direksi. Alhamdulillah Direksi menerimanya," ungkapnya.
Tidak Ada Diskriminasi
Meski sempat menjadi pasien COVID-19, namun Ana juga tidak mendapatkan didiskriminasi dari tetangga, rekan kerja, dan teman-temannya."Memang mungkin mereka ada rasa takut dan saya rasa itu wajar karena adanya informasi pasien yang sudah sembuh terinfeksi kembali," tuturnya.
Jangan Stres dan Bantu Tim Medis
Ana berpesan kepada masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan. Ia juga memiliki pesan khusus yang diberikan kepada pasien yang sedang dirawat agar tidak stres, terpuruk, dan sedih berlebihan. Karena menurutnya itu hanya menurunkan imun tubuh."Kepada masyarakat Sumut, mari bantu tim medis," tandasnya. (mdk/far)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bersyukur pemerintah bisa mengelola ekonomi pasca pandemi dan kembali normal dalam waktu yang sangat cepat.
Baca SelengkapnyaAda momen haru saat sang pasien terpaksa mengurus hingga tanda tangan berkas persetujuan operasi sendiri.
Baca SelengkapnyaKelvin merupakan dokter spesialis WNI lulusan Filipina.
Baca SelengkapnyaSalah seorang warganet mengungkap kondisi klinik yang mulai termakan usia.
Baca SelengkapnyaWanita ini ceritakan pengalamannya sembuh dari kanker darah stadium 4, bikin merinding.
Baca SelengkapnyaKesuksesan dan dampak positif yang ia raih menunjukkan betapa besar kekuatan media sosial dalam menciptakan perubahan serta memberi manfaat kepada orang lain.
Baca SelengkapnyaSaat sudah hampir sampai ke rumah, pasien meninggal dunia dan membuat keluarga yang ada di dalam mobil histeris.
Baca SelengkapnyaPenyakit pes pernah melanda Jawa pada awal abad ke-20, dr Cipto Mangunkusumo adalah pahlawan karena mengobati pribumi yang terjangkit penyakit pes.
Baca SelengkapnyaSemasa hidupnya, dokter ini menaruh perhatian penuh pada masalah-masalah sosial masyarakat
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan nakes yang berjuang lewati badai dan ombak untuk mengantarkan pasien untuk berobat ke rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPerempuan 60 tahun ini mengaku akan terus membantu orang lain selama ia mampu.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca Selengkapnya