Akankah negara Asia Tenggara terus jadi 'sapi perahan' Facebook?
Merdeka.com - Walaupun sempat dikritik karena inovasinya terlalu monton, namun Facebook tetap menjadi magnet bagi banyak orang. Untuk kawasan Asia Tenggara saja, beberapa negara tercatat sebagai negara 'ter-' di dunia.
Menurut streaming analytic dari Social Bakers, sebuah situs analisis online, Indonesia menduduki peringkat ke-4 sebagai negara dengan pengguna Facebook terbesar di dunia.
Selain Indonesia, Bangkok, Thailand, adalah kota dengan jumlah pengguna Facebook terbesar di dunia. Masih di kawasan Asia Tenggara, di Vietnam, pertumbuhan para pengguna Facebook di negara itu termasuk yang tercepat di dunia.
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Kapan Arif mulai beternak sapi? Pada tahun 2018, Arif membuat kandang sapi di belakang rumahnya. Di sana, ia memelihara 11 ekor sapi yang merupakan milik sendiri serta titipan mertua dan saudaranya.
-
Bagaimana cara adu sapi dalam Toktok? Berbeda dari karapan sapi yang berasal dari Madura, jika karapan sapi mengadu kecepatan sepasang sapi sedangkan Toktok mengadu kekuatan tanduk sapi masing-masing dengan cara berhadapan.
-
Dimana dendeng sapi populer? Dendeng sapi tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di beberapa negara Asia Tenggara.
-
Kapan susu sapi dikonsumsi? Tawarkan susu sapi bersamaan dengan waktu makan atau camilan.
-
Kapan penjualan Domba Priangan meningkat? Para penjual sendiri sudah tampak memarkirkan kendaraan bak terbuka yang berisi domba Priangan, sejak pagi hari. Semakin siang, calon pembeli kian ramai termasuk dari luar wilayah.
Tidak hanya di 3 negara itu saja, beberapa negara Asia Tenggara lainnya, seperti Filipina dan Malaysia juga memiliki jumlah pengguna Facebook yang tidak sedikit. Dikutip dari Tech in Asia (25/06), apabila seluruh pengguna Facebook di kawasan Asia Tenggara ditotal, kurang lebih sebanyak 139 juta pengguna [64 juta (Indonesia) + 12,8 juta (Vietnam) + 18 juta (Thailand) + 30 juta (Filipina) + 13,3 juta (Malaysia) + 250 ribu (Laos) + 700 ribu (Kamboja) + 80 ribu (Myanmar)]. Jumlah tersebut belum termasuk negara seperti Brunei Darussalam, Timor Timur, Singapura dan lainnya.
Apabila melihat dari jumlah penggunanya yang sangat besar untuk kawasan Asia Tenggara saja, maka dapat dikatakan untuk mendirikan sebuah negara baru, Facebook mampu untuk melakukannya.
Sebagai negara-negara pengguna Facebook dengan jumlah yang sangat banyak ini, menjadi satu hal yang sedikit ironis karena sampai sekarang situs jejaring sosial satu ini terkesan hanya mengambil keuntungan dari penggunanya di kawasan Asia Tenggara saja.
Berkaca pada perusahaan lain, seperti Google contohnya, walaupun memiliki pengguna yang sangat banyak, tidak hanya di Asia Tenggara namun juga di dunia, perusahaan raksasa satu ini kerap melakukan banyak program mulai dari yang bersifat sosial sampai dengan pendidikan.
Hal tersebut merupakan apresiasi khusus terhadap penggunanya dan juga sebagai salah satu cara agar dapat berinteraksi langsung dengan pemakai layanannya. Namun, apa yang ditawarkan Facebook sampai saat ini?
Ada kabar bahwa, Facebook membantah untuk mendirikan cabang perusahaan di Indonesia . Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bagian Komunikasi Facebook untuk wilayah Asia Pasifik, Charlene Chian.
"Kami belum memiliki rencana untuk membangun kantor di Indonesia," ujar Chian.
Setidaknya apabila Facebook memiliki kantor di salah satu negara di Asia Tenggara atau di Indonesia yang tercatat sebagai negara ke-4 dunia dengan pengguna jejaring sosial tersebut, maka segala sesuatu dan interaksi langsung juga akan lebih mudah dilakukan.
Sampai saat ini, Google, YouTube dan beberapa perusahaan besar lainnya sudah membuka kantor di Indonesia dan sering melakukan banyak acara baik yang bersifat fun atau yang resmi.
Idealnya, apabila sampai sekarang masih banyak penggunanya yang tetap loyal menggunakan layanannya, seharusnya Facebook memberikan apresiasi khusus kepada penggunanya dan tidak terkesan hanya mengambil keuntungan dari segi iklan, perolehan pengguna dan lainnya.
Memang, akan ada banyak anggapan dan pemikiran bahwa ada atau tidaknya program yang diciptakan khusus sebagai bentuk apresiasi terhadap pengguna khususnya di Asia Tenggara, tidak terlalu dipermasalahkan, namun satu pemikiran, apakah pengguna Facebook di kawasan ini akan tetap mau menjadi sapi perahan bagi perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini? (mdk/das)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hidup yang tidak memiliki arah seketika berubah ketika dia mulai merintis usaha ekspor kelinci.
Baca SelengkapnyaPengguna Tiktok di Indonesia masih tinggi meski fitur TikTok Shop secara resmi berhenti beroperasi pada Rabu (4/10) lalu.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa negara di Asia Tenggara mulai menyorot gaya berbisnis TikTok.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah daftar negara dengan internet cepat versi We Are Social 2024.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor
Baca SelengkapnyaSaat ini, tercatat ada 99,8 juta pengguna TikTok di Tanah.
Baca SelengkapnyaBerikut penjelasan tapir termasuk hewan langka asli Indonesia.
Baca SelengkapnyaTradisi Toktok masih dilestarikan oleh masyarakat saat musim kemarau.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaPabrik ini akan menjadi fasilitas produksi Frisian Flag terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya