Alibaba bangun pusat riset untuk kecerdasan buatan
Merdeka.com - Alibaba jalin kemitraan dengan Universitas Tsinghua untuk mendirikan pusat penelitian bersama. Fokus penelitiannya adalah hal-hal yang fundamental dan disruptif.
Salah satunya fokus utamanya adalah Human-Computer Interaction (HCI) atau interaksi antara manusia dan komputer. Pusat penelitian ini dibentuk sebagai bagian dari program penelitian global "Alibaba DAMO Academy" yang diumumkan pada Oktober tahun lalu.
Kemitraan ini juga akan membuka kolaborasi teknologi-teknologi baru seperti analisis multi-source emotion data analysis, affective computing, tangible interaction, multimodal perceptionand interaction. Seluruh teknologi ini merupakan dasar untuk mendorong kemajuan penelitian dalam hal interaksi antara manusia dan komputer.
-
Apa ambisi China di bidang AI? China Punya Ambisi Lepas Ketergantungan Teknologi AI dari AS
-
Di mana China ingin membangun pusat komputasi nasional? China harus mempercepat pembangunan pusat komputasi nasional dan pusat pengambilan data.
-
Mengapa China ingin mendominasi AI Generative? China berupaya mengejar ketertinggalan dari pemilik ChatGPT, OpenAI, dan raksasa teknologi AS, Microsoft, Alfabet Google dan Amazon dalam pengembangan model bahasa besar (LLM), setelah terlambat dalam permainan.
-
Siapa yang memimpin penelitian AI ini? Penelitian ini dipimpin oleh Profesor CT Lin, Direktur GrapheneX-UTS HAI Centre, Yiqun Duan dan Jinzhou Zhou dari Fakultas Teknik dan IT UTS.
-
Dimana perusahaan China mengakses layanan OpenAI? Dalam kasus serupa, meski belum dikeluarkan secara resmi di Tiongkok, banyak perusahaan dan insinyur Tiongkok yang telah mengakses layanan OpenAI menggunakan jaringan pribadi virtual (VPN) untuk membuat perangkat lunak dan aplikasi dengan model AI dari OpenAI.
-
Apa yang dibuat ilmuwan China? Albert Einstein pernah berbicara tentang penggunaan mesin udara untuk menciptakan kendaraan yang lebih besar dan lebih cepat. Hal itu ternyata menjadi pemicu ilmuwan China untuk membuatnya. Namun dimodifikasi sedemikian rupa. Malah secara tidak langsung negara itu 'berani' mematahkan pendapat Einstein.
Peneliti-peneliti dari kedua pihak memiliki latar belakang yang beragam, mulai dari ilmu kognitif, linguistik, fisiologi, dan estetika. Profesor Yingqing Xu, Direktur Future Lab di Tsinghua University dan Paul Fu, Senior Director of User Experience Alibaba Group akan memimpin kegiatan operasional di pusat penelitian tersebut termasuk menentukan arah riset.
"Antarmuka grafis dan layar sentuh telah menunjukkan berbagai cara interaksi baru yang dapat menjadi kunci revolusi informasi. Dengan kemajuan artificial intelligence dan teknologi data, indera manusia dan emosi dapat menjadi cara baru untuk berinteraksi dengan mesin. Kami menyambut baik kemungkinan revolusi informasi terbaru yang didasarkan pada HCI. Selain itu, menjadi suatu kehormatan bagi kami untuk bermitra dengan institusi seperti Universitas Tsinghua dalam riset ini," kata Jeff Zhang, Chief Technology Officer, Alibaba Group
"Dengan membantu mesin untuk mengerti dan berkomunikasi dengan manusia, HCI diharapkan dapat membantu merevolusi proses di berbagai industri dan memberikan dampak positif pada kehidupan kita. Universitas Tsinghua adalah institusi riset global yang memiliki keunggulan di berbagai bidang terutama ilmu komputer, ilmu teknik, ilmu sosial, dan desain, sedangkan Alibaba memiliki pengalaman yang kaya dalam pengembangan produk dan desain di ranah HCI. Kami percaya bahwa pusat penelitian ini dan orang-orang yang terlibat di dalamnya akan menghasilkan sesuatu yang berguna di masa depan," ujar Prof. Bin Yang, Vice President of Tsinghua University.
Inovasi teknologi dari pusat penelitian ini diharapkan bisa digunakan pada berbagai area komersial seperti program New Retail dari Alibaba, autonomous driving, dan smart living. Ke depannya, apabila keadaan emosi dan afeksi manusia dapat lebih dimengerti, hal ini akan berujung pada interaksi dengan mesin yang melibatkan dua atau lebih panca indera manusia – penglihat, pendengar, bicara, peraba, dan pencium - akan menjadi sesuatu yang lumrah.
Alibaba telah menjadi pionir dalam membuka kemungkinan-kemungkinan baru di bidang teknologi dan aplikasi komersialnya di area seperti teknologi pengenal suara dan visual. Pada Desember 2017, Alibaba memperkenalkan teknologi pengenalan suara jarak jauh pada kios pembelian tiket kereta di stasiun metro Shanghai. Kombinasi teknologi signal-processing dancomputer-vision memungkinkan pembelian tiket melalui identifikasi suara menjadi lebih mudah dan cepat tanpa terganggu dengan gangguan suara di latar belakang.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaZTE Corporation melakukan penandatanganan MoU sebagai bentuk kerja sama bangun ekosistem digital di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaBerikut perusahaan-perusahaan di dunia yang paling banyak punya paten AI.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaGuo dipandang sebagai panutan di antara para orang tua China karena riwayat hidupnya yang sempurna.
Baca SelengkapnyaSaat ini Google menghadapi ancaman dari penggunaan produk AI generatif.
Baca SelengkapnyaChina telah berinvestasi secara besar-besaran dalam kemampuan luar angkasanya beberapa tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaChina pemimpin paten teknologi AI di dunia. AS ketar-ketir.
Baca SelengkapnyaIni merupakan terobosan pertama dalam bidang biokomputasi.
Baca SelengkapnyaUntuk membangun sebuah kampus membutuhkan banyak hal yang harus dipersiapkan.
Baca Selengkapnya