Apa implikasi mengorbitnya BRIsat ke teknologi komunikasi nasional?
Merdeka.com - PT Bank Rakyat Indonesia telah meluncurkan satelit pada 19 Juni 2016 dini hari waktu Indonesia. Satelit yang lebih dikenal sebagai BRIsat ini akan menjangkau wilayah layanan Indonesia, negara-negara ASEAN, Asia Timur, sebagian kepulauan di samudera Pasifik termasuk Hawaii, serta Australia barat.
Dari segi cakupan dan orbit stasioner memang BRIsat sudah cukup istimewa. Namun apa yang membuat BRIsat sungguh penting bagi telekomunikasi nasional serta apa kepentingannya bagi Indonesia?
Pertama-tama, BRIsat akan memiliki 36 x 36 Mhz transponder C-band dan 9 x 72 MHz Ku-Band, yang akan secara khusus dialokasikan bagi kepentingan negara Indonesia, di luar kepentingan perbankan bagi BRI sendiri. Hal ini akan menutup kebutuhan akan transponder di Indonesia yang diprediksi selalu naik sebesar 10 persen di tiap tahunnya. Transponder yang berfungsi sebagai penghubung saluran komunikasi antara penerima dan antena pemancar ini, dibutuhkan untuk berbagai hal mulai layanan seluler, hingga akses komunikasi data perbankan dan enterprise.
-
Apa yang BRI salurkan? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Kenapa BRI memberi bantuan? BRI bergerak cepat memberikan bantuan tanggap darurat Peduli Bencana banjir dan longsor dengan memberikan bantuan bagi warga terdampak.
-
Kenapa BRI optimis bisa capai target? “Alhamdulillah saat ini sudah jauh berkurang. Posisi Juni 2023 tinggal sekitar Rp83,2 triliun atau sekitar 7,64% dari total kredit BRI. Jadi setiap bulan kami turun antara Rp3 triliun sampai Rp5 triliun. Mudah-mudahan sisanya ini bisa kami kelola hingga akhir tahun ini terus menurun. Kami harapkan porsi tersebut dapat terus turun hingga rasio Loan at Risk (LAR) BRI bisa kembali dari 15,1% di Juni ini ke single digit. Mungkin akan kami dapat di akhir tahun depan atau tahun 2025,“ ujarnya penuh optimisme
-
Mengapa BRI memberikan bantuan? 'Kami pastikan BRI selalu aktif dan bergerak cepat menyalurkan berbagai bantuan bagi warga terdampak bencana yang melanda beberapa wilayah di Indonesia. Hal tersebut merupakan bentuk kepedulian dan ketulusan BRI kepada masyarakat agar dapat segera pulih dari bencana,' tegas Catur.
-
BRI dukung program apa? Terkait dengan dukungan BRI terhadap program pengembangan sepak bola nasional tersebut, Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan bahwa dukungan diberikan BRI dalam rangka pembentukkan generasi emas sepak bola Indonesia di masa depan.
-
Bagaimana BRI memperluas jangkauan? BRI pun telah melakukan penetrasi produk dan layanan keuangan di segmen mikro dan ultra mikro dengan konsep hybrid bank yang mengombinasikan layanan digital dan physical (layanan perbankan konvensional) untuk memperluas jangkauan.
Menurut data dari Asosiasi Satelit Seluruh Indonesia atau ASSI, jumlah transponder yang tersedia di Indonesia mencapai 159 transponder, padahal menurut Ditjen POSTEL, Indonesia membutuhkan 200 buah transponder. Jadi sekitar 25 persen kebutuhan transponder nasional dipenuhi oleh satelit asing, yang biasa sewa per transpondernya sekitar USD 1 Juta hingga USD 2 Juta per bulannya.
Tentu dengan adanya BRIsat, kebutuhan transponder satelit yang sebelumnya tak bisa dipenuhi operator satelit nasional akan segera terpenuhi.
Satelit BRIsat menggunakan seri 1300 yang diproduksi oleh System Space/Loral, dan dioperasikan sendiri oleh putera bangsa Indonesia. Hal ini merupakan sebuah hal yang baik karena membuat pemerintah akan memiliki sarana komunikasi yang lebih aman, serta terhindar dari penyadapan. hal ini dikarenakan kontrol saluran komunikasi dan 'encryption' sepenuhnya berada di tangan Indonesia.
Satelit BRIsat yang memiliki berat 3,5 ton ini, memiliki 45 buah transponder yang semua dipakai untuk kepentingan BRI, dengan mengalokasikan 4 transponder untuk kepentingan pemerintah. Tentu keberadaan transponder merupakan infrastruktur yang sangat berguna bagi fasilitas komunikasi yang ada di Indonesia. Terlebih lagi kecanggihan teknologi komunikasi membutuhkan cakupan yang lebih besar agar seluruh jengkal Indonesia bisa terkoneksi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BTS akan tetap diperlukan meskipun ada teknologi satelit. Keduanya saling melengkapi.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaTelkomsat Jalin Kerja Sama strategis dengan PT Bhinneka Nusantara Mandiri guna mewujudkan komitmen percepatan transformasi digital di sektor maritim.
Baca SelengkapnyaSatelit SATRIA-1 masih menuju orbit setelah dilakukan peluncuran pada 19 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaMasuknya Starlink bisa mengurangi wilayah blank spot di Indonesia tanpa menggunakan BTS dari operator telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaJumlah satelit yang mengorbit bumi terus bertambah seiring dengan perkembangan teknologi dan eksplorasi antariksa.
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaMemiliki kapasitas 32 Gbps dengan frekuensi C-band dan Ku-band, satelit Telkom akan menempati slot orbit 113 BT.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi, selama era kepemimpinannya, membantu masyarakat dari daerah 3T untuk dapat menikmati akses internet dengan lebih mudah.
Baca SelengkapnyaSatelit Palapa merupakan simbol penting dalam sejarah telekomunikasi Indonesia, karena satelit ini memungkinkan integrasi dan peningkatan jaringan komunikasi.
Baca Selengkapnya