Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Apple, Google, dan Facebook dukung pernikahan sejenis

Apple, Google, dan Facebook dukung pernikahan sejenis Ilustrasi homoseksual. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Kzenon

Merdeka.com - Apple, Google, Facebook, Amazon dan Microsoft hanyalah segelintir dari ratusan perusahaan yang telah menandatangani pengajuan terhadap Mahkamah Agung Amerika Serikat terkait pembatasan legalisasi pernikahan sejenis yang secara tidak langsung mencederai bisnis mereka.

Tercatat 278 perusahaan bergabung untuk mendukung pengajuan nota kesepakatan tersebut. Perusahaan teknologi besar lainnya yang ikut ambil bagian dalam aksi tersebut, antara lain Adobe, Cisco, eBay, Electronic Arts, Intel, Intuit, Oracle, Twitter, dan Zynga.

Sebagaimana dilansir wired.com (23/2), perusahaan teknologi bukan satu-satunya yang genjar menyuarakan pembatalan UU pernikahan yang diresmikan federal Amerika terkait pembatasan pernikahan sejenis. Beberapa perusahaan besar non-tekno lainnya juga ikut mendukung, termasuk Citigroup, Johnson & Johnson, Goldman Sachs, Nike, CBS Corp, Starbucks, dan Disney.

Konflik antara hukum dan DOMA (The Defense of Marriage Act ), yang melarang pengakuan federal terhadap pernikahan sejenis dinilai membebani perusahaan dengan biaya tambahan dan birokrasi yang rumit. Akibatnya, DOMA menempatkan perusahaan dalam posisi yang memaksa mereka untuk membeda-bedakan karyawan karena masalah orientasi seks.

Menurut mereka, keberhasilan perusahaan tidak tergantung pada orientasi seks karyawan, melainkan kinerja dan moral pekerja. Para pemilik perusahaan berpendapat bahwa penegak hukum seharusnya mengurangi efek diskriminatif dari DOMA, yang telah diberlakukan sejak 21 September 1996.

DOMA merupakan adalah hukum federal Amerika Serikat yang mendefinisikan pernikahan sebagai hukum persatuan antara seorang pria dan seorang wanita untuk tujuan pengakuan federal dan antar negara bagian di Amerika Serikat.

Peraturan tersebut telah disahkan oleh kedua majelis Kongres dan ditandatangani menjadi undang-undang oleh Presiden Bill Clinton pada tanggal 21 September 1996 silam. Berdasarkan undang-undang tersebut, maka tidak ada negara bagian atau subdivisi politik di Amerika yang mengakui pernikahan sejenis dari negara lain.

Namun, moral dan uang bukanlah satu-satunya isu yang disuarakan beberapa perusahaan besar dunia. Banyak perusahaan yang mengatakan bahwa DOMA memaksa mereka untuk mengkhianati prinsip-prinsip mereka yang melarang diskriminasi di tempat kerja berdasarkan orientasi seksual dan status pernikahan.

Seorang profesor hukum di Stanford University, Jane Schacter, yang mengkhususkan diri dalam hukum konstitusional dan orientasi-seksual, juga mengatakan bahwa pandangan masyarakat telah berubah dan jajak pendapat mulai menunjukkan dukungan mayoritas untuk pernikahan sejenis, terutama di kalangan kaum muda. Schacter yakin banyak perusahaan menilai bahwa dukungan untuk pernikahan sejenis sebagai langkah pemasaran yang baik.

(mdk/des)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Apple Minta Tolong ke Penggunanya Hapus Google Chrome
Apple Minta Tolong ke Penggunanya Hapus Google Chrome

Ada alasan mengapa Apple menyarankan penggunanya hapus Google Chrome.

Baca Selengkapnya
Saham Perusahaan Berhubungan dengan Israel Anjlok Parah, dari McDonald’s Hingga Starbucks
Saham Perusahaan Berhubungan dengan Israel Anjlok Parah, dari McDonald’s Hingga Starbucks

Beberapa merek atau produk bahkan telah menyatakan diri independen setelah kampanye boikot di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Intip Sumber Pendapatan TikTok dan Google
Intip Sumber Pendapatan TikTok dan Google

Dua perusahaan multinasional ini juga cukup kompetitif dari sisi pendapatan.

Baca Selengkapnya
Miliarder AS Diam-Diam Siapkan Dana Besar untuk Propaganda Pro-Israel, Nilainya Fantastis
Miliarder AS Diam-Diam Siapkan Dana Besar untuk Propaganda Pro-Israel, Nilainya Fantastis

Upaya ini bertujuan untuk meningkatkan citra Israel dan secara kritis mencela Hamas.

Baca Selengkapnya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya
Diam-diam HP Bisa Nguping dan Munculkan Iklan Hasil Percakapan di Telepon? Begini faktanya

Ini penjelasan dari pakar siber security mengenai kecurigaan orang-orang terkait hal itu.

Baca Selengkapnya
Daftar Perusahaan Teknologi yang Masih PHK Karyawan, Siapa Terbanyak?
Daftar Perusahaan Teknologi yang Masih PHK Karyawan, Siapa Terbanyak?

Gelombang PHK di sektor teknologi berlanjut di 2024, dengan lebih dari 136.000 karyawan terkena dampak.

Baca Selengkapnya
60 Ucapan Selamat Menikah dari Berbagai Agama & Kalangan, Berisikan Pesan Baik
60 Ucapan Selamat Menikah dari Berbagai Agama & Kalangan, Berisikan Pesan Baik

Berikut kumpulan ucapan selamat menikah dari berbagai agama dan kalangan.

Baca Selengkapnya
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita
Hakim MK Ungkap Ada Pihak yang Ingin Sahkan Perkawinan Sejenis: Dosa pada Anak Cucu Kita

Arief mengingatka Indonesia memiliki ideologi Pancasila sehingga perkawinan sesama jenis tidak boleh dibairkan.

Baca Selengkapnya
Empat Produk Makanan Diboikot Masyarakat Dunia karena Terang-terangan Dukung Israel
Empat Produk Makanan Diboikot Masyarakat Dunia karena Terang-terangan Dukung Israel

Israel dianggap banyak melakukan pelanggaran hukum perang karena membunuh anak-anak, wanita.

Baca Selengkapnya
Deretan Perusahaan Besar di Dunia, Gajinya Bisa Sampai Miliaran Rupiah
Deretan Perusahaan Besar di Dunia, Gajinya Bisa Sampai Miliaran Rupiah

Perusahaan dengan gaji tinggi juga umumnya merupakan perusahaan besar dan telah berekspansi ke beberapa negara.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Elon Musk di Balik Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS, Ada Dana Rp2 Triliun untuk Kampanye
Peran Besar Elon Musk di Balik Kemenangan Donald Trump di Pilpres AS, Ada Dana Rp2 Triliun untuk Kampanye

Dalam pidatonya di West Palm Beach, Florida, Trump memuji Elon Musk, menyebutnya sebagai “A star is born, Elon”.

Baca Selengkapnya
Konflik Hamas Vs Israel Pecah, CEO Perusahaan Besar Amerika Serikat Respons Begini
Konflik Hamas Vs Israel Pecah, CEO Perusahaan Besar Amerika Serikat Respons Begini

JPMorgan memiliki sekitar 230-240 karyawan di Israel dan telah meminta staf di sana untuk bekerja dari rumah.

Baca Selengkapnya