Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Awas, malware makin beringas menjangkiti perangkat pintar

Awas, malware makin beringas menjangkiti perangkat pintar Ilustrasi Hacker. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Internet of Things (IoT) diprediksikan akan berkembang pesat. Saat ini saja, sudah banyak perangkat yang terkoneksi satu dengan yang lainnya. Misalnya saja jam tangan pintar, smart TV, dan lain sebagainya. Merujuk data dari Gartner, pada tahun 2020 diperkirakan akan ada 20 miliar perangkat baru yang terkoneksi dengan internet.

Meski begitu, hal itu tak bisa dilepaskan dari bahaya yang mengancam seperti malware. Berdasarkan hasil survei Kaspersky Lab, total malware yang menargetkan perangkat pintar bisa mencapai lebih dari 7.000. Setengah dari itu, akan menginfeksi di tahun ini.

Lebih jelas, Kaspersky menyebut serangan malware menargetkan perangkat video digital atau kamera IP dengan prosentase 63 persen. Sementara, 20 persennya terjadi terhadap jaringan perangkat seperti router, modem DSL, dan lain sebagainya. 1 persennya mengincar perangkat seperti printer dan perangkat smart home.

Orang lain juga bertanya?

China, Vietnam, dan Rusia tercatat sebagai negara paling atas yang menjadi target serangan malware. Dari ketiga negara itu, China menduduki posisi pertama target penyerbuan oleh malware. Setelah itu, Vietnam dan Rusia. Kemudian diikuti oleh Brasil, Turki dan Taiwan.

“Masalah keamanan perangkat pintar sangat serius, dan menjadi hal yang harus kita waspadai. Tahun lalu menunjukkan bahwa tidak mungkin menargetkan perangkat yang terkoneksi, namun saat ini hal tersebut telah menjadi ancaman yang sangat nyata,” ujar Vladimir Kuskov, security expert, Kaspersky Lab, melalui keterangan resminya, Selasa (26/9).

Dari hasi survei itu, para pakar akhirnya memiliki kesimpulan mengapa serangan IoT makin merajalela. Kesimpulan itu adalah IoT rapuh dan rentan menghadapi kejahatan siber. Sebagian besar perangkat pintar menjalankan sistem operasi berbasis Linux, yang mempermudah serangan karena para penjahat siber dapat dengan mudah menulis kode berbahaya yang umum dan langsung menargetkan sejumlah besar perangkat secara bersamaan.

“Kami melihat adanya peningkatan besar dalam sampel malware IoT, namun potensinya lebih besar lagi. Rupanya, persaingan yang tinggi di pasar serangan DDoS adalah mendorong penyerang untuk mencari sumber baru yang akan membantu mereka membuat serangan semakin kuat,” kata dia.

(mdk/idc)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tren Penggunaan IoT Makin Tumbuh di Indonesia, Segini Nilainya
Tren Penggunaan IoT Makin Tumbuh di Indonesia, Segini Nilainya

Nilai pasar internet of things (IoT) terlihat tumbuh dari tahun ke tahun.

Baca Selengkapnya
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan
7 Teknologi yang Diprediksi Makin Booming di Masa Depan

Bukan hanya AI, beberapa teknologi ini diprediksi makin booming di masa depan.

Baca Selengkapnya
Gubernur Lemhanas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber per Menit
Gubernur Lemhanas: Indonesia Alami 2.200 Serangan Siber per Menit

Indonesia mengalami 2.200 serangan siber per satu menit.

Baca Selengkapnya
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker
3 Serangan Siber Ini Paling Disukai Hacker

Laporan Microsoft ini menyoroti tiga perubahan signifikan dalam karakteristik ancaman dan serangan siber yang terjadi di berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Serangan Siber Ransomware Makin Buas, Awas Jadi Korban
Serangan Siber Ransomware Makin Buas, Awas Jadi Korban

Hampir sepertiga insiden serangan siber didominasi oleh ransomware.

Baca Selengkapnya
Daftar Negara yang Warganya Sering Jadi Sasaran Aplikasi Penguntit, Indonesia Juga Termasuk
Daftar Negara yang Warganya Sering Jadi Sasaran Aplikasi Penguntit, Indonesia Juga Termasuk

Berikut deretan negara-negara yang warganya sering dikuntit secara digital.

Baca Selengkapnya
Smartfren dan Alita Kolaborasi Perkuat Solusi IoT, Begini Detailnya
Smartfren dan Alita Kolaborasi Perkuat Solusi IoT, Begini Detailnya

Smartfren for Business dan PT Alita Praya Mitra mengumumkan kolaborasi strategis memperluas portfolio solusi teknologi Internet of Things.

Baca Selengkapnya
Penggunaan Tanda Tangan Digital Bakal Naik Berkali Lipat, Bagaimana Keamanannya?
Penggunaan Tanda Tangan Digital Bakal Naik Berkali Lipat, Bagaimana Keamanannya?

Faktor keamanan data digital masih menjadi diskusi di ruang publik.

Baca Selengkapnya
Waspada VPN Gratis Bisa Berubah Menjadi Aplikasi Ganas, Ini Buktinya
Waspada VPN Gratis Bisa Berubah Menjadi Aplikasi Ganas, Ini Buktinya

Pada Q3 tahun 2024, para ahli Kaspersky menemukan bahwa jumlah pengguna yang mendapati aplikasi VPN gratis palsu meningkat.

Baca Selengkapnya
BSSN: Potensi Serangan Siber 2023 Makin Marak, Sektor Keuangan Harus Hati-Hati
BSSN: Potensi Serangan Siber 2023 Makin Marak, Sektor Keuangan Harus Hati-Hati

BSSN mencatat, dari 160 juta anomali malware, sebanyak 966.533 terindikasi ransomware menyerang sektor keuangan.

Baca Selengkapnya
5 Teknologi yang Bakal Bikin Geger Umat Manusia di 2025
5 Teknologi yang Bakal Bikin Geger Umat Manusia di 2025

Pada tahun 2025, diperkirakan teknologi akan semakin mendukung aktivitas manusia.

Baca Selengkapnya
Hati-hati Kamera HP Bisa Rekam Aktivitas Penggunanya, Ini Dampaknya Jika Jadi Target
Hati-hati Kamera HP Bisa Rekam Aktivitas Penggunanya, Ini Dampaknya Jika Jadi Target

Mudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.

Baca Selengkapnya