BAKTI Teken Kontrak Penyediaan Kapasitas Satelit
Merdeka.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) dan lima operator satelit, melakukan penandatanganan perjanjian kerja sama penyediaan kapasitas satelit. Nantinya, melalui 5 operator satelit itu BAKTI akan menyewa kapasitas sebesar 21 Gbps.
Adapun 5 operator satelit yang telah memenangkan tender adalah PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), PT Aplikanusa Lintasarta, PT Telekomunikasi Indonesia, Konsorsium Iforte HTS, dan PT Indo Pratama Teleglobal. Kelima perusahaan itu telah ditetapkan sebagai pemenang tender pada 16 Januari 2019 lalu.
Direktur Utama BAKTI, Anang Latif mengatakan, penyediaan kapasitas satelit ini memperhatikan Service Level Agreement (SLA) yang telah disepakati.
-
Satelit apa yang paling banyak dimiliki? Berdasarkan data pada laman GoodStats, Amerika Serikat memiliki jumlah terbesar dari satelit yang mengorbit bumi, dengan lebih dari 3.000 satelit, termasuk satelit militer, komunikasi, pengintaian, dan ilmiah.
-
Siapa partner DTP dalam internet satelit? Sebagai informasi, produk BuanterOne besutan DTP telah bekerja sama dengan OneWeb. OneWeb merupakan perusahaan komunikasi satelit orbit rendah.
-
Di mana sebagian besar satelit berada? LEO adalah wilayah ruang angkasa di sekitar Bumi tempat sebagian besar satelit berada.
-
Di mana satelit-satelit itu mengorbit? Satelit merupakan objek buatan manusia yang mengorbit bumi atau planet lain dalam tata surya.
-
Bagaimana Starlink akan beroperasi di Indonesia? Sebelumnya, Kominfo mengungkapkan bahwa Starlink telah menyelesaikan Uji Laik Operasi (ULO) yang menandai bahwa telah ada kriteria-kriteria yang dipenuhi oleh Starlink untuk beroperasi di Indonesia. Starlink pun berarti sudah diizinkan pemerintah untuk melakukan pemasaran.
-
Siapa yang punya izin VSAT di Indonesia? Mereka global ya Starlink saja, kalau Starlink Indonesia pemegang izin VSAT dan izin ISP-nya nanti jadi dia seperti penyelenggara di Indonesia.
"Jika melihat karakteristik wilayah 3T (terdepan, tertinggal, dan terluar) yakni minimnya akses transportasi dan sumber daya listrik, kami optimistis dengan penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi ini, Indonesia dapat merdeka sinyal dengan cepat," ungkap Anang di Jakarta, Rabu (30/1).
Sekadar informasi, penyediaan kapasitas satelit telekomunikasi tersebut akan dimanfaatkan untuk mendukung program Layanan Akses Internet (BAKTI Aksi), dan layanan backhaul BTS (BAKTI Sinyal).
BAKTI sejak 2016 telah melaksanakan berbagai program bersifat bottom-up ataupun top-down guna memberikan layanan telekomunikasi di wilayah 3T. Sebagian besar dari layanan akses internet ataupun backhaul BTS sampai saat ini masih menggunakan sambungan jaringan satelit.
Hal ini disebabkan masih banyak daerah yang tidak terjangkau jaringan dengan teknologi terrestrial. Oleh sebab itu, penyediaan kapasitas satelit dapat membantu BAKTI dalam memberikan layanan telekomunikasi yang lebih masif untuk mewujudkan konektivitas nasional.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Utama BAKTI membeberkan rencana koneksi internet di IKN nantinya.
Baca SelengkapnyaSatgas BAKTI telah sukses menyelesaikan pembangunan 5.321 BTS 4G dan telah memberikan rekomendasi untuk mengakhiri kontrak HBS.
Baca SelengkapnyaTelkom gelar Apel Kesiapan Kerja demi pastikan kesiapan infrastruktur jaringan dan layanan pada puncak konferensi negara-negara ASEAN
Baca SelengkapnyaSatelit SATRIA-1 masih menuju orbit setelah dilakukan peluncuran pada 19 Juni 2023.
Baca SelengkapnyaTransaksi ini menegaskan komitmen bersama dalam memberdayakan Indonesia melalui kemajuan teknologi.
Baca SelengkapnyaHal ini akan memberikan bandwidth yang unggul, konektivitas tanpa batas, dan keamanan jaringan yang kuat
Baca SelengkapnyaLayanan ini diperuntukkan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), badan usaha, layanan kesehatan, dan pemerintahan.
Baca SelengkapnyaTelkomGroup menyediakan dukungan berupa digital connectivity melalui infrastruktur jaringan telekomunikasi terbaik.
Baca SelengkapnyaIni keunggulan dari satelit Merah Putih 2 dengan memakai teknologi terbaru.
Baca SelengkapnyaPada Juni 2023, Satelit SATRIA-1 diluncurkan. Satelit khusus internet ini difungsikan untuk layanan publik di wilayah 3T.
Baca SelengkapnyaKerja sama ini memungkinkan Telkomsat untuk menggelar layanan bisnis berbasis Starlink.
Baca SelengkapnyaOleh sebab itu, Menkominfo Budi Arie membentuk satgas khusus percepatan pembangunan BTS 4G.
Baca Selengkapnya