Bangun Pabrik di Brasil, Huawei Kucurkan Duit Rp 11,5 Triliun
Merdeka.com - Huawei akan berinvestasi USD 800 juta atau sekitar Rp 11,5 triliun untuk membangun pabrik baru di Brasil. Pabrik tersebut akan berlokasi di Sao Paulo.
Dalam sebuah kunjungan ke Shanghai untuk menemui petinggi Huawei, Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, mengatakan bahwa pabrik ini diharapkan akan memenuhi permintaan lelang jaringan 5G pada Maret 2020 mendatang.
Pabrik ini nantinya akan memproduksi sejumlah BTS, yang berperan sentral bagi jaringan komunikasi nirkabel.
-
Dimana pabrik itu akan dibangun? Arkeolog di Jepang menemukan timbunan sekitar 100.000 koin di Kota Maebashi, sekitar 100 kilometer barat laut Tokyo.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Dimana pabrik luar angkasa berada? Stasiun Luar Angkasa Internasional atau the International Space Station (ISS) telah mempelopori hal itu.
Di antara para perusahaan pemasok BTS, Huawei merupakan salah satu pemasok BTS terbesar di dunia, bersama dengan Ericsson dan Nokia.
Mengutip Reuters, Senin (12/8), pabrik ini juga mungkin akan memproduksi smartphone dengan "melihat situasi pasar setempat".
Adapun operasi Huawei di Brasil sudah berlangsung selama sekitar dua puluh satu tahun dan satu pabrik telah beroperasi untuk memproduksi peralatan bagi infrastruktur telekomunikasi. Pabrik itu mempekerjakan sekitar dua ribu karyawan.
Diwartakan sebelumnya, Huawei mengumumkan sebuah sistem operasi (OS) bernama Harmony di konferensi pengembang tahunannya di Tiongkok.
Menurut CEO Huawei, Richard Yu, Harmony merupakan OS untuk semua skenario, termasuk smartphone dan tablet.
Dilansir dari Phone Arena, Jumat (9/8), Harmony juga dapat digunakan untuk berbagai jenis perangkat lain, termasuk smart speaker, mobil, komputer, smartwatch, dan wireless earbuds.
Untuk membuat OS ini dapat bekerja, Huawei memastikan platform tersebut dapat bekerja dengan berbagai ukuran RAM, mulai dari kilobyte hingga ratusan gigabyte.
Harmony OS juga akan mendukung berbagai aplikasi khusus. Selain itu, aplikasi Android, HTML 5, Linux, juga dapat berjalan di OS tersebut. Namun, belum diketahui apakah platform tersebut dapat mengakses berbagai layanan Google.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Mochamad Wahyu Hidayat (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diperkirakan pabrik dapat menyerap 1.500 tenaga kerja lokal.
Baca SelengkapnyaPT Pupuk Kalimantan Timur akan melakukan pembangunan pabrik pupuk di Fakfak, Papua Barat yang akan ditargetkan beroperasi pada 2027 mendatang.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk mendukung target swasembada gula di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaHingga triwulan kedua di 2024, realisasi investasi di Kota Tarakan telah tembus diangka Rp 8,4 triliun
Baca SelengkapnyaPerusahaan Jerman, August Global Investment (AGI) tengah mencari peluang untuk memulai produksi hidrogen hijau pertamanya.
Baca SelengkapnyaMelalui kerja sama ini Indonesia dapat memenuhi kebutuhan protein daging sapi dan susu dari dalam negeri, bukan melalui impor
Baca SelengkapnyaDia mendorong perusahaan yang memproduksi iPhone 16 tersebut untuk meningkatkan nilai investasinya, termasuk membangun pabrik di tanah air.
Baca SelengkapnyaBTR telah merampungkan pabrik tahap pertama di KEK Kendal dalam waktu 10 bulan dan saat ini menjadi pabrik anoda terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaRosan menyebut nilai investasi Wavin di KIT Batang mencapai Rp825 miliar. Adapun, serapan terhadap tenaga kerja mencapai 170 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaPabrik AC Sharp yang berdiri di lahan seluas 3,5 hektare ini mengusung konsep ramah lingkungan dengan nilai investasi sebesar Rp582 miliar.
Baca SelengkapnyaBYD adalah kependekan dari Build Your Dream, sebuah merek mobil listrik Tiongkok yang sempat menjadi produsen electric vehicle nomor satu dunia melampaui Tesla.
Baca SelengkapnyaKedaulatan teknologi informasi terancam dengan impor ponsel senilai Rp 30 Triliun.
Baca Selengkapnya