Bekas sidik jari di smartphone bisa jadi cara peretasan baru
Merdeka.com - Banyak jalan menuju Roma, begitu kiranya semboyan yang dimiliki hacker demi mencuri password pengguna.
Salah satu metode baru yang dimanfaatkan hacker belum lama ini adalah dengan memanfaatkan celah bekas sidik jari pengguna yang tertinggal di keyboard komputer.
Menurut studi terbaru peneliti di University of California, bekas sidik jari di keyboard komputer memang tidak bisa dilihat dengan mata telanjang. Namun, dengan bantuan lensa thermal, bekas sidik jari bisa tampak secara jelas karena panas yang masih tersisa di keyboard.
-
Bagaimana pelaku mencuri handphone? Dia membawa mesin las untuk membongkar gembok toko.
-
Siapa yang bisa jadi target peretasan kamera? Menurut perusahaan keamanan NordVPN peretasan kamera kini menjadi salah satu kejahatan dunia maya yang paling umum.
-
Bagaimana tes sidik jari bekerja? Sidik jari merupakan pola genetik yang terbentuk selama perkembangan janin dan berfungsi sebagai identitas unik seseorang, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang mendukung bahwa pola tersebut memiliki hubungan langsung dengan kecerdasan, kepribadian, atau bakat anak.
-
Bagaimana sidik jari di tembikar ditemukan? Ia melihat sidik jari tukang pembuat bejana itu saat memeriksa pecahan tembikar dari kumpulan besar potongan-potongan tanah liat yang ditemukan di situs tersebut.
-
Dimana sidik jari ditemukan? Sidik jari yang tertinggal pada pecahan tembikar itu ditemukan pada fragmen objek yang masih ada di situs arkeologi Ness of Brodgar.
-
Handphone apa yang dicuri? Sebanyak 58 unit handphone berbagai merek raib dibawa pelaku.
Gene Tsudik, salah satu pimpinan peneliti tersebut, berkata metode ini adalah modus baru yang bisa digunakan hacker untuk mengetahui password dari jarak jauh.
"Cara ini biasanya dilakukan di tempat-tempat umum seperti restoram, perpustakaan, kafe, mereka akan memanfaatkan kamera thermal dan mengintip keyboard korban. Jika kamu mengetik password di komputer di tengah banyak orang, sebaiknya hindari cara tersebut," kata Tsudik seperti dilansir Mirror via Liputan6.com, Selasa (10/7).
Tsudik menyebut modus ini dengan julukan "Thermanator", di mana modus juga bisa dimanfaatkan hacker untuk mengintip kode pin di tombol mesin ATM atau juga tombol keyboard smartphone.
Cara kerjanya tergolong mudah, tetapi mirisnya tidak banyak orang tahu cara ini bisa dilakukan di tempat yang ramai.
Untuk bisa mengetahui password atau kode PIN korban, hacker akan menempatkan kamera thermalkecil dalam sudut pandang terbaik untuk bisa mengintip keyboard korban.
Dari situ, hacker merekam dan mengetahui gerakan panas bekas sidik jari korban, mereka akan memilah password secara satu per satu dan berurutan.
Modus ini bahkan sudah diuji coba ke 31 peserta yang mengetik password mereka di empat jenis keyboard yang berbeda.
Hasilnya? kamera thermal mampu merekam panas bekas sidik jari dari 31 pengguna tersebut hanya dalam waktu 30 detik saja.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Jeko I. R
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mudah bagi hacker meretas kamera ponsel atau laptop dan merekam aktivitas penggunanya secara diam-diam.
Baca SelengkapnyaIni letak temuan baru di HP yang membuat ahli terkejut.
Baca SelengkapnyaSeorang pakar di Keeper Security menyampaikan, setelah ponsel terhubung dengan colokan USB, peretas dapat mengakses gawai Anda.
Baca SelengkapnyaSaat kita menggunakan internet di rumah, sering kali kita menemukan momen di mana kita perlu memeriksa kata sandi WiFi di ponsel.
Baca SelengkapnyaWaspada, ada modus penipuan menggunakan wifi palsu yang dapat mencuri uang dari rekening.
Baca SelengkapnyaTidak hanya bisa jadi bukti tindakan kriminal, sidik jari punya fungsi lain.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai jika pengguna nomor HP yang sudah terdaftar di perbankan tak dipakai lagi.
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaIni masih dalam bentuk penelitian, belum banyak dilakukan orang.
Baca SelengkapnyaSaatnya lebih aware dengan modus kejahatan siber yang mengancam!
Baca SelengkapnyaIni merupakan uji coba oleh 2 orang mahasiswa bagaimana kacamata Ray-Ben Meta bisa men-doxing orang.
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca Selengkapnya