Bocah 2 SD jualan buat bantu ibu sakit ginjal bikin haru masyarakat
Merdeka.com - Demi membantu orangtuanya, Eko, bocah kelas 2 SD, rela mengayuh sepedanya jauh-jauh untuk menjajakan makaroni buatan sang ibu. Anak lelaki yang bersekolah di SD Pedurungan ini pergi dari siang hingga malam demi sesuap nasi.
Cerita Eko ini diungkap Ika Yulianti dalam akun Facebook miliknya, Jumat (5/2). Ternyata, Eko sampai rela berjualan karena ibunya sakit, sedangkan ayahnya sudah meninggal dunia.
Ika sampai mendatangi sebuah indekos, tempat tinggal Eko bersama ibu dan seorang adiknya yang masih berusia 2 tahun. Ibu kandung Eko, Dewi, ternyata mengalami sakit ginjal.
-
Bagaimana anak laki-laki kedua belajar menjadi mandiri? Anak kedua laki-laki sering belajar menjadi mandiri lebih cepat karena mereka biasanya memiliki lebih sedikit perhatian dari orang tua mereka dibandingkan dengan anak pertama. Hal ini dapat membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial dan kemandirian yang lebih tinggi.
-
Apa yang diungkapkan oleh kata-kata berjuang demi anak? Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati. Kata-kata berjuang demi anak ini menggambarkan usaha yang terbaik dari orang tua untuk buah hati.
-
Kenapa anak kedua sering mandiri? Anak kedua sering kali memiliki sifat mandiri yang kuat. Karena kurangnya perhatian yang sama seperti yang diberikan kepada anak pertama, mereka lebih sering mengembangkan keterampilan untuk mengatasi tantangan sendiri.
-
Kapan anak kedua perempuan belajar mengandalkan diri sendiri? Anak kedua perempuan cenderung mandiri dan dewasa. Mereka sering kali belajar untuk mengandalkan diri sendiri dan mengembangkan kemandirian lebih awal, karena posisi mereka di tengah-tengah saudara-saudara.
-
Bagaimana anak pertama mengatasi derita? Orang tua dapat membantu anak pertama dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan positif di rumah.
-
Siapa yang selalu mendukung anak tunggal? 'Sekeras apapun kehidupan, kamu tidak sendirian. Selalu ada doa orangtua yang menjadi penerang jalanmu.'
Alhasil, Eko baru bisa jualan jika ibunya kuat menggoreng dan membungkusnya. Jika tidak, dia hanya di rumah membantu keperluan sang ibu. Dia juga melarang ibunya berjualan agar penyakitnya tidak kambuh.
Berikut kisah yang ditulis Ika tentang Eko, ibu dan adiknya:
"Hari Rabu kemarin, sepulang dari kantor enggak sengaja melihat anak kecil yang tengah mengayuh sepeda sambil membawa kardus berisi makaroni. Karena penasaran, saya minta adik itu minggir, dan saya tanya macam-macam.
Ternyata namanya Eko, kelas 2 di SD Pedurungan, tinggal di dekat Perum Ganesha, tidak setiap hari dia jualan makaroni keliling seperti itu, hanya pas ibunya kuat menggoreng dan membungkusi, maka ia akan keliling menjajakannya. Ketika saya tanya lebih jauh, dia melakukan ini semua karena memang ibunya sedang sakit ginjal dan bapaknya sudah meninggal. Deg ya Robbi, terharu banget mendengar ceritanya. Seorang anak yatim yang rela membantu ibunya mencari nafkah halal.
Akhirnya saya meminta Eko untuk mengantar ke rumahnya, saya ingin bertemu dengan ibunya. setelah sampai di rumah, bukan rumah sih, tapi mereka kost, menempati kamar ukuran 3x3 (kurang lebih, karena saya enggak perhatiin pastinya), di sana bu Dewi (ibunya Eko), tinggal bersama Eko dan adiknya yang masih berumur 2 tahun, di kamar itu juga mereka jualan kecil-kecilan, yang hasilnya tidak tentu setiap harinya.
Ya Allah, terharu sekali saya mendengar cerita bu Dewi, meskipun masih SD kelas 2, tapi pikirannya dewasa, dia juga bisa momong adiknya, dia juga melarang ibunya ikut berjualan keliling, karena khawatir ibunya nanti sakit karena tidak kuat jalan jauh. buat teman-teman yang suatu saat bertemu dengan Eko di jalan, ulurkanlah tangan kalian untuk membantunya. Karena dari rezeki yang kita terima, di dalamnya ada hak anak yatim, salah satunya Eko ini.
Ya Allah lapangkanlah rezeki anak ini.. aminn.. ?#?maaf? ya ayah Irwan Suliyono, kemarin bunda pulangnya telat, karena mampir ke rumahnya Eko ini."
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di usianya yang masih kecil, keduanya terpaksa berjualan entok di jalanan.
Baca SelengkapnyaBikin haru, kisah anak kelas 4 SD yang berjualan tahu untuk bantu ibunya yang sakit ini viral.
Baca SelengkapnyaDi tengah rasa duka yang masih menyelimuti, dia kembali dihadapkan dengan situasi pelik.
Baca SelengkapnyaKisah perjuangan bocah SD berjualan es harga Rp1 ribu. Ternyata punya cita-cita jadi prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaIa memperlihatkan video saat anaknya sedang diperiksa dokter di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaAksi bocah baru lulus SD jualan tahu bulat keliling ini viral, banjir simpati.
Baca SelengkapnyaIa diketahui berjualan gorengan di daerah Surabaya.
Baca SelengkapnyaDi usia yang sudah sangat renta dengan segala keterbatasan fisiknya, ia harus tetap mengais rezeki.
Baca SelengkapnyaViral anak SMP bantu ibunya cari rongsokan usai pulang sekolah, aksinya bikin salut.
Baca SelengkapnyaSepeninggal ayah berpulang, keduanya terpaksa menjadi tulang punggung.
Baca SelengkapnyaVideo yang diunggah @helmy.f.r ini pun viral dan membuat warganet prihatin.
Baca SelengkapnyaKisah pilu nenek berusia 66 tahun hidupi dua cucu seorang diri.
Baca Selengkapnya