Facebook harus jelaskan data apa saja yang bocor
Merdeka.com - Facebook akhirnya mengumumkan sendiri negara-negara mana saja yang kemungkinan besar data penggunanya disalahgunakan oleh Cambridge Analytica (CA). Terdapat 10 negara yang ditengarai data penggunanya disalahgunakan. Termasuk Indonesia.
Terkait persoalan itu, Pakar Industri Digital, Daniel Tumiwa, mengatakan, sudah saatnya Facebook bertanggung jawab atas kelalaian yang diduga disengaja itu. Menurutnya, kondisi tersebut telah Facebook biarkan bertahun-tahun dengan tujuan meraup keuntungan.
"Bertahun-tahun mereka tahu kondisi itu dan membiarkan karena sangat menguntungkan. Waktunya bertanggung jawab," jelasnya kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Kamis (5/4).
-
Bagaimana data negara di Swedia bocor? International Business Machine (IBM), perusahaan teknologi multinasional asal Amerika Serikat memberikan sejumlah data kepada subkontraktor di Republik Ceko dan Serbia.
-
Data apa yang bocor di Jepang? Kebocoran data tersebut melibatkan nama, nomor identifikasi, tanggal lahir, dan alamat.
-
Bagaimana perusahaan seperti Facebook mengumpulkan data pengguna? Dokumen tersebut menguraikan proses enam langkah bagaimana perangkat lunak Active-Listening mengumpulkan data suara pengguna dari berbagai perangkat.
-
Dimana negara yang paling banyak kena kejahatan siber? Dengan 791.790 bisnis yang terkena dampak penipuan online, AS adalah salah satu negara yang paling banyak mengalami kejahatan dunia maya.
-
Siapa yang mundur karena data negara bocor? Kejadian tersebut menyebabkan Presiden Sistem Pensiun Jepang, Toichiro Mizushima mengundurkan diri dari jabatannya.
-
Siapa yang mengklaim TikTok ambil data pengguna berlebihan? Pada tahun 2022, perusahaan keamanan siber Internet 2.0 mengeluarkan laporan bahwa TikTok melakukan 'pengambilan data yang berlebihan' terhadap para penggunanya.
Ia berharap, Facebook bersedia memaparkan kepada pemerintah Indonesia terkait data-data apa saja yang bocor. Karena hal ini merupakan sesuatu yang penting untuk diketahui negara sebagai bentuk melindungi data warganya.
"Persoalan Facebook telah melakukan pembaharuan untuk keamanan data, itu urusan lain. Saat ini yang penting adalah data apa saja yang bocor. Itu kok pertanyaannya," terangnya.
Pembaharuan keamanan yang dimaksudnya itu adalah mengenai beberapa pembaharuan Facebook terkait keamanan data.
Terutama dari sisi Application Programming Interface (API), di antaranya untuk layanan Event, Group, Pages, Facebook Login, Instagram, Search and Account Recovery, Panggilan telepon dan pengiriman pesan, Data provider and partner categories, serta pengaturan aplikasi.
Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara telah mendengar kabar tersebut. Saat ini pihaknya tengah menunggu konfirmasi dari Facebook terkait jumlah pengguna Indonesia yang menjadi korban dari penyalahgunaan data (CA).
"Kami sedang meminta angka pastinya," jelasnya.
Menurutnya, jika benar hal itu terjadi, maka Facebook melanggar Peraturan Menteri (PM) Kominfo Tahun 2016 tentang Perlindungan Data Pribadi dan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
"Sanksinya bisa mulai dari administrasi, hukuman badan sampai 12 tahun dan denda hingga Rp 12 miliar," jelas Rudiantara.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peretas Bjorka diduga memperjualbelikan data pribadi WNA atau turis asing yang datang ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca SelengkapnyaKemenkominfo mengaku segera mengecek informasi tersebut.
Baca SelengkapnyaKominfo dan BSSN dituding lalai terkait hal ini. Berikut selengkapnya
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaJika ditilik dari akun X @bjorkanism, Bjorka berasal dari Polandia di Kota Warsawa.
Baca SelengkapnyaMenko Polhukam Hadi Tjahjanto mengaku sudah menganalisis data NPWP yang diduga bocor.
Baca SelengkapnyaBudi Arie telah mengirimkan surat kepada Kementerian Keuangan (Kemenkeu) terkait kebocoran data 6 juta NPWP itu.
Baca Selengkapnyaenko Polhukam Hadi mengatakan menurut analisa BSSN, ada sebagian data yang bocor, tidak sesuai dengan data asli
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca Selengkapnya