Facebook sebut Sepanjang Awal Tahun 2019, 753,7 Juta Akun Palsu Diberangus
Merdeka.com - Director Global, Politic and Government Outreach Facebook, Katie Harbath, mengatakan sepanjang awal tahun 2019, Facebook telah menghapus 753,7 juta akun palsu secara global.
Cara ini dianggap jitu sebagai upaya menekan hoaks yang beredar di Facebook. Apalagi tahun 2019 ini, di Indonesia akan menggelar pemilihan presiden dan wakil presiden (Pilpres).
"Facebok dan Instagram percaya, media sosial bisa menjadi kekuatan positif untuk demokrasi di dunia, tetapi hoaks dan ujaran kebencian adalah tantangan yang dihadapi jelang pemilu," ujarnya.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Apa yang dilakukan akun Facebook palsu terkait Jusuf Hamka? Akun Facebook yang diklaim milik Jusuf Hamka membagikan uang kepada masyarakat umum untuk membangun rumah.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Bagaimana Kominfo tangani isu hoaks? Kementerian Kominfo telah melakukan pemutusan akses atas konten yang teridentifikasi sebagai isu hoaks. Pemutusan akses ditujukan agar konten hoaks tidak tersebar luas dan merugikan masyarakat.
-
Siapa yang tangani isu hoaks di Kominfo? Tim AIS Kementerian Kominfo menemukan sebanyak 2.357 isu hoaks dalam kategori kesehatan.
Lebih lanjut dikatakannya, untuk menghapus akun tersebut, Facebook menerapkannya dengan kecerdasan buatan. Memanfaatkan teknologi mutakhir ini untuk menyisir perilaku-perilaku penggunanya secara abnormal.
Perilaku abnormal misalnya, ketika seseorang baru membuat akun, dia menambahkan siapapun ke daftar pertemanan, membuat banyak grup, serta mengunggah banyak unggahan di berbagai grup yang dibuatnya.
"Ketika diidentifikasi, perilaku abnormal dari akun itu menjadi sinyal tersendiri (bagi suatu akun untuk menyebarkan hoaks atau ujaran kebencian)," tuturnya.
Dalam mengenali akun palsu dan menghapusnya, Facebook mengaku sudah menambah jumlah personil yang bekerja di bidang keamanan platform. Mulanya, jumlah orang yang bekerja mengatasi akun palsu 'hanya' 10 ribu orang. Namun, demi komitmen memerangi hoaks dan ujaran kebencian, jumlah ini dilipatgandakan menjadi 30 ribu orang.
"Menghapus akun-akun palsu yang mencoba mengatur narasi publik bisa menurunkan peredaran jumlah hoaks. Kami juga bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengidentifikasi berita palsu," kata Harbath.
Dia bahkan menjelaskan, sangat mungkin ada pihak-pihak tak bertanggung jawab yang membuat 10-15 akun palsu demi menyebarkan konten hoaks dan ujaran kebencian.
Sumber: Liputan6.com
Reporter: Agustin Setyo Wardani (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaSisa berita hoaks lainnya tidak diturunkan, melainkan hanya diberikan stempel hoaks karena dianggap tidak terlalu berbahaya.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2020-2021 terjadi peningkatan aduan tindak pidana transaksi keuangan.
Baca SelengkapnyaKPU hingga kini masih menelusuri dugaan peretasan tersebut.
Baca SelengkapnyaJumlah ini terhitung sejak 20 Oktober 2024 hingga 5 November 2024 pukul 06.00 WIB.
Baca SelengkapnyaKomdigi juga merekomendasikan sejumlah grup yang mempromosikan judi online di berbagai platform pesan instan dan media sosial segera ditutup.
Baca SelengkapnyaEntitas ilegal tersebut terdiri dari pinjol hingga pinjaman pribadi.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaTikTok punya cara menghapus video-video yang melanggar panduan komunitas.
Baca SelengkapnyaSalah satu trik yang sering digunakan adalah menyamarkan iklan judi dengan kemasan yang tampak menarik atau tidak mencolok.
Baca SelengkapnyaKementerian Kominfo dan BSSN masih berusaha melakukan investigasi.
Baca Selengkapnya