Gerhana bulan total di 4 April buat Bumi berubah merah
Merdeka.com - Setelah di 20 Maret lalu Bumi disuguhkan gerhana matahari total, di bulan April mendatang juga akan ada satu lagi pertunjukan alam berupa gerhana bulan total.
Bakal hadirnya peristiwa gerhana bulan total di 4 April ini sendiri diumumkan situs resmi NASA (30/3), yang menyebutkan jika ini merupakan peristiwa gerhana bulan total ketiga yang terjadi selama jangka waktu kurang dari satu tahun.
NASA juga memperkirakan jika gerhana bulan total yang terjadi kerena bulan memasuki wilayah bayangan Bumi secara penuh ini akan terjadi selama 1 jam 30 menit dengan rentang antara jam 03:16 hingga 4:58 PDT (Pacific Daylight Time).
-
Apa itu gerhana matahari total? Gerhana matahari total merupakan fenomena alam yang memukau, di mana bulan sepenuhnya menutupi matahari, menciptakan momen singkat ketika siang menjadi malam.
-
Di mana bayangan bulan saat Gerhana Matahari Total? Umbra biasanya terletak di belakang bulan membentuk kerucut. Kemudian penumbra berada di sekitar umbra yang bentuknya semakin melebar, seperti kebalikan dari kerucut. Kemudian, bayangan umbra dan penumbra akan mengenai permukaan bumi.
-
Bagaimana Gerhana Matahari Total terjadi? Gerhana matahari total terjadi saat matahari, bulan, dan bumi terletak dalam satu garis lurus. Posisi ini didapatkan tidak lain karena bumi dan bulan sama-sama berputar melakukan revolusi mengelilingi matahari. Kemudian pada waktu tertentu, baik bumi maupun bulan akan menempati posisi orbit yang sejajar hingga membentuk garis lurus.
-
Kapan gerhana matahari total terjadi? Bumi akan mengalami kembali fenomena gerhana matahari total pada tanggal 8 April 2024 mendatang.
Selain itu, gerhana bulan total ini juga akan menimbulkan peristiwa menarik di wilayah Amerika Serikat, terutama di sekitar wilayah Mississippi. Di sekitar wilayah tersebut, nantinya masyarakat tak hanya bisa melihat peristiwa gerhana bulan total tetapi juga perubahan warna bulan dari gelap total kala memasuki wilayah bayangan Bumi menjadi merah karena adanya gangguan dari matahari yang mulai terbit.
Pihak NASA juga menjelaskan jika di momen tersebut, tepi planet Bumi akan terlihat merah seperti terbakar, seperti melihat sunset saat sunrise.
Sebelum gerhana matahari total yang akan menyambangi Bumi pada 4 April mendatang, Bumi juga telah disuguhkan peristiwa alam yang sama pada 15 April 2014 2014 dan 8 Oktober 2014. Gerhana bulan total juga akan kembali terlihat pada 28 September 2015 mendatang.
(mdk/dzm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fenomena gerhana matahari total akan terjadi saat bulan Ramadan tahun ini, tepatnya pada 8 April 2024.
Baca SelengkapnyaGerhana Bulan Penumbra tidak hanya menawarkan pemandangan langit malam yang indah, tetapi juga membawa serangkaian fakta menarik yang menantang pemahaman kita.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari terjadi saat posisi bulan, matahari, dan bumi sejajar
Baca SelengkapnyaBerikut rentetan peristiwa astronomi yang akan terjadi pada 2024.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari total yang akan terjadi pada tahun 2024 akan terjadi pada tanggal 8 April 2024. Namun, gerhana ini tidak akan melewati Indonesia.
Baca SelengkapnyaFenomena langka ini tidak bisa disaksikan di Indonesia dan hanya bisa dilihat secara keseluruhan di wilayah Amerika Utara saja.
Baca SelengkapnyaJutaan orang berbondong-bondong ke berbagai wilayah di Amerika utara dan tengah untuk menyaksikan fenomena langka gerhana matahari total.
Baca SelengkapnyaFenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024
Baca SelengkapnyaBerikut adalah link live streaming menonton gerhana matahari cincin 2 Oktober 2024.
Baca SelengkapnyaGerhana matahari adalah suatu keadaan di mana bulan berada di tengah-tengah matahari dan bumi, sehingga menyebabkan sinar matahari ke bumi menjadi penghalang.
Baca SelengkapnyaDwikorita menjelaskan, banjir rob periode Lebaran diprediksi terjadi pada 1-13 April di beberapa wilayah pesisir Indonesia
Baca SelengkapnyaFenomena Supermoon terjadi ketika bulan purnama berada pada posisi terdekat dengan bumi.
Baca Selengkapnya