Hacker Korea Utara Bobol Uang Kripto Gunakan Telegram, Caranya?
Merdeka.com - Kelompok hacker Lazarus yang diyakini berasal dari Korea Utara digadang-gadang telah mencuri cryptocurrency atau uang kripto menggunakan Telegram.
Dalam pernyataannya, peneliti keamanan Kaspersky menyebut, mereka punya bukti yang menunjukkan bahwa Lazarus telah membuat perubahan signifikan pada metodologi serangannya.
Mengutip laman The Next Web via Tekno Liputan6.com, kelompok hacker ini mengambil langkah yang lebih berhati-hati dan menggunakan taktik dan prosedur yang lebih baik dalam upayanya mencuri uang kripto.
Dengan kata lain, Lazarus menyesuaikan cara mereka dalam menginfeksi sistem sehingga membuat sistem pencurian tidak terdeteksi.
Agar tetap tidak terdeteksi, alih-alih di menjalankan malware di hardisk, Lazarus mengeksekusi malware di memori perangkat.
"Lazarus kini menggunakan aplikasi Telegram yang begitu terkenal di komunitas cryptocurrency sebagai salah satu kunci serangannya," kata peneliti Kaspersky.
Para peneliti keamanan menyebut taktik baru yang dipakai Lazarus ini bernama "Operation AppleJeus Sequel". Cara ini merupakan bentuk evolusi kampanye AppleJeus yang diketahui pada 2018 silam dan dijalankan sepanjang 2019.
Situs Web Palsu
Dengan kampanye AppleJeus ini, perusahaan perdagangan cryptocurrency palsu memikat korban. Perusahaan palsu ini memiliki situs web lengkap dengan tautan ke grup Telegram perdagangan uang kripto palsu.
Misalnya, sebuah sistem Windows terinfeksi virus jahat yang dikirimkan ke perangkat melalui aplikasi Telegram.
Sekali perangkat terinfeksi, penyerang bisa mendapatkan akses ke perangkat dari jarak jauh. Pihak Lazarus sendiri selalu mengincar cryptocurrency.
Selama risetnya, Kaspersky menemukan cukup banyak website perdagangan palsu cryptocurrency. Dipercaya situs-situs ini dibuat menggunakan template web gratisan.
Dalam sebuah contoh, web palsu ini mengarahkan korban untuk mengeklik tautan langsung ke chat grup Telegram.
Korban Dari Inggris dan Eropa
Para peneliti di Kaspersky mengidentifikasi korban yang terdampak masalah ini berasal dari Inggris, Polandia, Rusia, dan Tiongkok.
Sayangnya, jumlah kerugian akibat pencurian uang kripto ini tidak diungkapkan oleh Kaspersky.
Menurut laporan UN yang dipublikasikan Agustus lalu, kelompok hacker dari Korea Utara ini kemungkinan telah mencuri USD 2 miliar dari institusi keuangan luar negeri dan uang kripto.
Dengan laporan terbaru dari Kaspersky ini, tak ada kemungkinan bahwa Lazarus akan menghentikan serangannya.
Sumber: Liputan6.comReporter: Agustin Setyo Wardani
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral Data Pelanggan Diretas Hacker, Ini Tanggapan KAI
Ramai postingan di akun X terkait kabar diretasnya data pelanggan KAI.
Baca SelengkapnyaCuri Uang Kripto, Donny Beli Rumah Rp2 Miliar dan Sederet Mobil Mewah
pengungkapan berdasarkan laporan adanya dugaan tindak pidana illegal akses dompet digital Crypto Metamask.
Baca Selengkapnya240 Nama Grup Kocak untuk WhatsApp, Bisa Jadi Pilihan
Nama grup kocak WhatsApp biasa dipilih agar mudah diingat oleh para penggunanya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Website KAI Diserang Hacker, Bagaimana Nasib Data Pelanggan dan Penjualan Tiket?
Pernyataan ini merespon kabar terkait bocornya data pelanggan akibat terkena website KAI diserang hacker.
Baca Selengkapnya5 Hacker Paling Ganas di Dunia, Ada yang Pernah Serang Yahoo
Berikut daftar hacker yang dikenal ganas dan mengerikan saat melancarkan aksinya.
Baca SelengkapnyaPakai Password Tanggal Lahir, Kartu ATM Majikan di Jaksel Dikuras Pembantu
Pelaku baru bekerja di rumah majikannya selama tiga bulan.
Baca SelengkapnyaDaftar HP yang Tak Lagi Bisa Pakai WA di 2024
Berikut adalah daftar smartphone yang tidak dapat mengakses WhatsApp pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSopir Taksi Online di Amerika Keluhkan Persaingan Ketat dan Pendapatannya Turun, Sebulan Cuma Rp551 Juta
Sopir taksi online Uber mengaku pendapatannya mengalami penurunan sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSelamatkan Gerobak saat Hujan Lebat, Aksi Pedagang Keliling Ini Banjir Simpati
Akun Instagram @suarasemangat menunjukkan bagaimana para pedagang rela basah kuyup demi menyelamatkan dagangannya
Baca Selengkapnya