Hacker sediakan informasi 20.000 orang anggota FBI
Merdeka.com - Jika anda merasa aman menyimpan informasi di internet, Anda salah besar. Bahkan orang penting pun bisa diretas identitasnya oleh hacker.
Dilansir dari Cnet (8/2), informasi personal dari hampir 30.000 pegawai pemerintahan di Amerika Serikat, termasuk di dalamnya anggota FBI, dirilis secara terbuka di internet. Menggunakan akun surel dari Departemen Hukum, seorang hacker mengklaim diri telah mendapatkan akses ke intranet departemen tersebut.
Hacker tersebut diduga mengunduh informasi personal lebih dari 20.000 anggota FBI, dan 9000 lebih anggota Departemen Pertahanan Dalam Negeri Amerika Serikat. Sang peretas mengumumkan informasi-informasi asli tersebut di sebuah website yang infonya berisi nama, jabatan dan detil kontak.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Bagaimana hacker menyerang? Mereka menggunakan aktor-aktor yang berpura-pura menjadi diplomat Barat dan pejabat Ukraina untuk mengakses akun, memahami kebijakan luar negeri Barat terhadap Ukraina, serta merencanakan serangan terhadap organisasi pemerintah Ukraina dan sektor-sektor penting di NATO.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Bagaimana pekerja IT tawarkan jasa hacker? Salah satu contoh iklan yang ditemukan adalah seorang pengembang Python yang menawarkan layanan pembuatan chatbot VoIP, chatbot grup, chatbot AI, peretasan, dan kerangka kerja phishing dengan harga sekitar USD 30 per jam.
Twitter digunakan untuk menyebarkan informasi tersebut, yang di-tweetkan bersama tagar pro-Palestina. Masih belum jelas seberapa berbahayakah informasi yang beredar ini bagi pertahanan Amerika Serikat.
Juru bicara dari Departemen Hukum Amerika Serikat, menyatakan bahwa informasi tersebut hanyalah informasi kontak saja. Tidak ada informasi tentang detil personal yang sensitif, yang berpotensi membahayakan nyawa dari anggota pegawai pemerintahan tersebut.
Hal ini bukan kali pertama terjadi. Pada Juli tahun lalu, lebih dari 22 juta orang terkena dampak dari serangan cyber yang ditujukan ke kantor-kantor pemerintahan Amerika Serikat. Hal tersebut adalah rangkaian dari serangan cyber yang menjadikan pemerintah Amerika Serikat sebagai target. Website yang jadi korbannya adalah website dari CIA, akun surel gedung Putih, dan akun Twitter Militer Amerika Serikat.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Data BPJS Ketenagakerjaan diduga diretas dan diumumkan di forum internet.
Baca SelengkapnyaDittipidsiber tengah melakukan penyelidikan lebih jauh sembari berkoordinasi dengan pihak lain
Baca SelengkapnyaSerangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaTim Siber TNI langsung turun. Mengecek kabar dugaan peretasan yang dialami data milik Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI
Baca SelengkapnyaPelaku dapat mengakses situs resmi BKN setelah mendapatkan username dan password dalam sebuah forum darkweb.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKirim ke Bareskrim dan KPU, Begini Hasil Investigasi BSSN soal Kebocoran Data Pemilih
Baca SelengkapnyaPelaku meretas alamat dan nomor telepon seluler Polsek Setiabudi dengan mengaku sebagai anggota Kepolisian
Baca SelengkapnyaSeorang peretas dengan nama anonim "Jimbo" mengklaim telah meretas situs kpu.go.id dan berhasil mendapatkan data pemilih dari situs tersebut.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan keterangan publik dari Federal Bureau of Investigation (FBI).
Baca SelengkapnyaDiduga data pemilih ini dijual hacker sebesar Rp 1,2 miliar.
Baca SelengkapnyaKelompok ransomware Brain Cipher merilis kunci enkripsi secara cuma-cuma kepada pemerintah Indonesia.
Baca Selengkapnya