Ini bioteknologi 'jadul' yang masih tokcer
Merdeka.com - Sebagian dari kita pastinya sudah mengetahui teknologi inseminasi buatan atau kawin buatan. Teknologi ini, kebanyakan diadopsi pada hewan terutama sapi untuk memperbanyak jumlah keturunan. Atau kawin silang dengan genetika yang bagus, sehingga menghasilkan keturunan sapi yang bagus pula. Hal ini dijelaskan oleh peneliti bioteknologi peternakan dari LIPI, Syahruddin Said.
Biasanya, perkawinan alami hanya bisa membuahi satu betina sapi saja, tapi dengan menggunakan inseminasi buatan ini dapat membuahi lebih dari satu ekor sapi.
"Jadi prosesnya itu, kita pisahkan terlebih dahulu sperma pejantan sapinya. Kemudian, kita prosesing sperma itu menjadi dosisnya lebih tinggi kira-kira 500 dosis. Maksudnya, dosis ini yang nantinya kita gunakan untuk mengawinkan sapi betina. Ini bisa 500 ekor sapi dengan hanya satu sperma saja," jelasnya saat ditemui Merdeka.com di Bogor, (27/3).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Bagaimana BBIB Singosari meningkatkan populasi sapi? Kementan melalui BBIB Singosari senantiasa berupaya meningkatkan populasi sapi melalui optimalisasi reproduksi inseminasi buatan secara masif dari tahun ke tahun.
-
Bagaimana Kementan meningkatkan populasi sapi nasional? Jan Maringka menyatakan, dengan kegiatan IB ini secara nasional dapat meningkatkan populasi sapi sekitar 35%. Hal tersebut tentu berimbas pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak.'Melalui Inseminasi Buatan, optimalisasi penggunaan bibit pejantan unggul untuk memenuhi kebutuhan daging dapat tercapai', jelas Jan Maringka.
-
Apa yang dilakukan di Banyuwangi untuk tingkatkan populasi sapi? Program SMS Pisan, kepanjangan dari Sapi Manak Setahun Pisan (sapi beranak setahun sekali) terus digalakkan Pemkab Banyuwangi.
-
Bagaimana cara program SMS Pisan di Banyuwangi meningkatkan populasi sapi? Lewat program ini, Dinas Pertanian dan Pangan melakukan treatment kepada indukan sapi yang mengalami gangguan reproduksi sehingga mereka dapat bereproduksi secara maksimal, yaitu satu tahun sekali.
-
Siapa yang memulai usaha ternak sapi? 'Peternakan ini saya buka karena beberapa tetangga datang minta pekerjaan ke saya. Sapi mereka mati kena wabah PMK. Akhirnya saya mencoba buka peternakan sapi karena kemampuan mereka di bidang tersebut,' ungkap Rofik, dikutip dari YouTube PecahTelur.
Bahkan menurut dia, satu sperma juga bisa ditingkatkan lagi menjadi 1000 dosis atau bisa membuahi 1000 ekor sapi betina. "Gak masalah. Tapi, kan gak gampang. Masalahnya satu sapi pejantan hanya mampu ejakulasi dua kali dalam seminggu," jelasnya.
Menurutnya, teknologi inseminasi buatan ini sejatinya sudah lama sekali. Apalagi, pengembangan-pengembangannya di Indonesia sudah terbilang banyak. "Kalau soal teknologi itu sudah sejak lama sekali. Semua orang sudah pada tahu. Intinya, pengembangannya sudah bisa dibilang sudah hampir selesai. Persoalannya, hanya pada implementasinya saja," ujarnya.
Implementasi yang dimaksudkan ini ialah penerapan penelitian itu ke industri peternakan di sektor hulu. Ini yang dirasa dia, masih sangat kurang. Walaupun ada perusahaan yang sudah menerapkan hal ini dengan bekerjasama dengan LIPI, yakni PT Karya Anugerah Rumpin (KAR) di Bogor. Hasilnya, patut diacungi jempol. Kabarnya, ada 30 ekor sapi dari hasil inseminasi buatan di tahun 2013. Tahun ini akan ditingkatkan lagi menjadi 90 ekor sapi.
(mdk/ega)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia dianggap Palestina unggul dalam bidang teknologi ini.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan kekuatan organisme hidup dan proses biologis, bioteknologi memiliki potensi untuk merevolusi berbagai bidang agar semakin baik.
Baca SelengkapnyaBioteknologi konvensional merupakan salah satu cabang dari bioteknologi yang menggunakan metode tradisional dalam menghasilkan produk-produk bioteknologi.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaProgram yang digeber sejak 2021 ini berhasil meningkatkan produktivitas sapi di Banyuwangi.
Baca SelengkapnyaLivestock Contest atau Kontes Hewan Ternak Banyuwangi 2023 diikuti 250 sapi, kambing, dan domba terbaik.
Baca SelengkapnyaJika bibit sapi biasanya dibandrol sekitar Rp 9.000.000 per ekor, bibit Sapi Gerumbungan bisa sampai Rp 11.000.000 per ekor.
Baca SelengkapnyaKini tak perlu pusing dengan keberadaan limbah rumen
Baca SelengkapnyaWakil Bupati Manggarai Barat, Yulianus Weng mengapresiasi para peternak atas kerja kerasnya.
Baca SelengkapnyaWarga di Desa Dompyong, Trenggalek menggunakan energi biogas yang berasal kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaProses pemanfaatan biogas itu sudah tersambung ke beberapa rumah warga di sekitar peternakan.
Baca SelengkapnyaPeneliti di Universitas Yonsei Korea Selatan berhasil mengembangkan varietas beras baru yang unik.
Baca Selengkapnya