Intel wujudkan PC 100 ribuan sebulan
Merdeka.com - Penjualan produk komputer hingga akhir 2013 ini diprediksi menjadi sekitar 6 juta unit, mengingat belum ada angka yang pasti. Meski cukup besar, ternyata penetrasi komputer di Indonesia hanya berjumlah 15 juta unit atau baru sekitar 5 persen dari 250 juta total penduduk.
Jumlah tersebut masih jauh dibandingkan negara-negara tetangga, seperti Singapura yang mencapai 90 persen, Malaysia 73 persen, Thailand 55 persen, dan Vietnam 12 persen.
Masih rendahnya penetrasi PC di Indonesia disinyalir karena sebagian besar masyarakat menilai harga PC masih terlalu mahal. Padahal, sejumlah vendor mengaku telah menjual harga dengan rentang harga beragam, mulai harga Rp 3 jutaan hingga belasan bahkan puluhan juta.
-
Siapa yang memerintahkan pengecekan HP perwira Intel? Komandan Kodim baru-baru ini memberikan perintah tegas kepada para perwiranya soal judi online.
-
Dimana pengecekan HP perwira Intel dilakukan? Pengecekan sendiri terjadi di Makodim 0510/Tigaraksa.
-
Kenapa Komandan Kodim memerintahkan pengecekan HP perwira Intel? Pengecekan ini khususnya untuk melihat adanya praktik penggunaan aplikasi judi online di anggotanya.
-
Apa program pemerintah untuk pemerataan akses internet? Saat ini pemerintah sudah punya program BAKTI, misalkan pemerataan 4G terutamanya.
-
Apa yang dilakukan Intel di Israel? Intel pertama kali beroperasi di Israel pada tahun 1974, dan menjadikan negara tersebut sebagai pusat pengembangan dan manufaktur Intel Corporation. Dalam hal ini, Intel juga menjadikan negara Israel sebagai pusat pengembangan dan produksi teknologi digital dan platform komputasi yang terintegrasi dan terhubung.
-
Bagaimana cara intel mendapat informasi di era sekarang? Teknologi yang semakin maju membuat para intel lebih sering menggali informasi di media sosial.
Memiliki PC juga semakin susah karena lembaga pembiayaan masih menerapkan suku bunga yang belum terjangkau, dikisaran 35 persen hingga 40 persen per tahun. Selain itu, bagi masyarakat kebanyakan, mendapatkan kredit juga bukan perkara mudah.
Tingginya bunga kredit ini jelas memberatkan kreditor. Apalagi rerata bunga kredit bank saat ini hanya 12 persen. Bunga ini juga masih lebih tinggi dari BI rate yang cuma 7,5 persen.
"Dengan spread mencapai puluhan persen seperti itu, saya melihat lembaga multifinance perlu melihat peluang bisnis, dengan menurunkan bunga pinjaman, profit mereka memang akan sedikit berkurang namun volume permintaan justru akan meningkat, jelas ini bisa mendorong pertumbuhan bisnis pembiayaan lebih menggeliat," ujar Hermawan Sutanto, Direktur Marketing Intel Indonesia Corporation, dalam siaran pers, Santu (11/1).
Bentuk pemanfatan peluang, ujar Hermawan, misalnya memberikan kemudahan akses kepada masyarakat melalui skema pembiayaan kredit mikro. Ini penting, mengingat skema kredit seperti ini pembayarannya lancar. Selama ini, non performance loan (NPL) alias kredit macet, hanya di kisaran kurang dari10 persen.
"Jika dibandingkan dengan penyaluran kredit untuk konglomerasi atau korporasi besar, resiko kredit mikro akan jauh lebih kecil," ujarnya. Karena itu, Hermawan berharap lembaga pembiayaan lebih proaktif menyalurkan kredit untuk produk-produk PC, smartphone maupun tablet dengan bunga lebih atraktif.
Untuk mendorong multifinance lebih gencar, Hermawan telah berupaya untuk menawarkan berbagai kerjasama. Pihaknya mengajak perusahaan pembiayaan melakukan pameran di berbagai kota besar di Indonesia, untuk melakukan sosialisasi agar masyarakat bisa membeli komputer melalui perusahaan pembiayaan. Namun upaya ini masih kurang optimal jika belum dibarengi dengan suku bunga kredit special untuk komputer.
"Kami mengundang perusahaan pembiayaan yang berani melihat peluang pertumbuhan bisnis dengan meringankan tenor kredit pembelian komputer. Misalnya dengan memperpanjang tenor pembayaran bisa sampai dengan 36 bulan dengan suku bunga yang lebih terjangkau sehingga masyarakat bisa memiliki komputer dengan 100 ribuan sebulan," ujarnya.
Hermawan juga berharap, program Intel untuk mempercepat penetrasi PC ini disuarakan juga oleh pemerintah.
Muhammad Firman, Technical Public Relation PT Asusindo Servistama, vendor yang menjual produk-produk teknologi informasi (TI) bermerek Asus di Indonesia, mendukung dengan langkah Intel.
Dia melihat Intel memang sangat agresif dalam meningkatkan penetrasi PC, notebook, tablet dan smartphone di masyarakat. "Sebagai salah satu mitra di industri ICT, kami sangat mendukung apa yang dilakukan Intel," ujarnya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (22/11).
Menurut Firman, sejatinya bunga kredit pembelian ICT juga semakin rendah, bahkan sejumlah lembaga pembiayaan dan bank yang mengeluarkan kartu kredit menawarkan cicilan dengan bunga nol persen. Masalahnya, kredit murah seperti itu belum menjangkau masyarakat kebanyakan karena tidak semua orang memiliki kartu kredit.
"Mungkin kalau ada kerjasama dengan instansi pemerintah atau koperasi, misalnya, tentu fasilitas kredit komputer lebih terjangkau ini bisa lebih dapat dimanfaatkan secara lebih luas oleh masyarakat," ujarnya.
Baca Juga:
Menggabungkan Windows dan Android bukanlah ide cemerlang
Intel 'damaikan' Android dan Windows dalam satu perangkat
Intel akan 'bunuh' nama McAfee
Cara memilih PC yang pas ala Intel
Lenovo luncurkan dua buah laptop premium di akhir tahun (mdk/ega)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyebut aturan itu akan rampung dalam satu hingga dua hari ke depan.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaSelain itu, pemerintah juga mendorong Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian Rp 27 Triliun yang diinvestasikan Microsoft ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKuota rumah subsidi skema FLPP di 2025 akan menyesuaikan dengan program presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaRencana ini memerlukan total dana mencapai Rp125 triliun.
Baca SelengkapnyaKedaulatan teknologi informasi terancam dengan impor ponsel senilai Rp 30 Triliun.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, CEO Microsoft mengungkapkan kesiapannya untuk berinvestasi besar di Indonesia selama empat tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaGara-gara kecepatan internet Indonesia masih kalah dengan negara tetangga, Menkominfo mau buat regulasi khusus.
Baca SelengkapnyaDimulai sejak 2014, kecepatan internet di Indonesia mulai naik hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaKementerian ATR/BPN sudah melakukan koordinasi awal dengan Satgas Perumahan mengenai penataan satu juta rumah.
Baca Selengkapnya