iPhone adalah perangkat paling tidak aman di dunia
Merdeka.com - Sebuah laporan menunjukkan bahwa iPhone ternyata tidak lebih aman dari perangkat Android atau bahkan Blackberry sekalipun.
Seperti yang dilansir oleh BGR (26/3), sebuah laporan studi dari SourceFire menyebutkan bahwa pihaknya telah menemukan berbagai data mengenai kerentanan bahaya pada perangkat smartphone. Dari studi tersebut, ternyata iPhone mendominasi sebagai perangkat yang paling rentan dalam hal keamanannya.
Dari 210 sampel data yang diterima, tercatat bahwa bahaya terbesar dipegang oleh iPhone dengan presentase 81 persen. Sementara Android, Windows Phone, dan Blackberry yang angkanya dijumlahkan hanya mampu menyumbang 19 persen.
-
Kenapa iPhone mahal walaupun aman? Salah satu alasan mengapa iPhone lebih aman dibandingkan ponsel Android adalah karena, biasanya, iPhone dijalankan pada iOS, yang merupakan platform tertutup.
-
Siapa yang menganggap iPhone bukan ponsel terbaik? Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Apa penyebab iPhone bukan ponsel tercanggih? Apple hanya memberikan SoC terkuat tersebut pada iPhone seri Pro. Hal tersebut membuat masyarakat Tiongkok melihat bahwa iPhone bukanlah ponsel terbaik yang bisa dibeli saat ini.
-
Mengapa iPhone menjadi sasaran? Selain itu, reputasi merek Apple yang kuat membuat pengguna lebih rentan untuk mempercayai komunikasi menipu yang tampaknya berasal dari Apple, semakin meningkatkan daya tarik target ini bagi para penjahat dunia maya.
-
Apa yang dilakukan sebagian pengguna iPhone terhadap pengguna Android? Sekitar 22 persen pengguna iPhone mengakui bahwa mereka memandang rendah mereka yang mengirim pesan non-iMessage.
-
Bagaimana WhatsApp memastikan keamanan di HP baru? Meta, pemilik WhatsApp, ingin memastikan bahwa aplikasi WhatsApp berfungsi dengan baik dan menerima pembaruan terbaru serta keamanan yang lebih tangguh.
Hasil tersebut membuat kaget para analis. Hal dikarenakan menimbulkan asumsi bahwa iPhone merupakan perangkat pintar yang paling tidak aman di dunia.
Padahal, selama ini memang diketahui bahwa Apple sangat rajin dalam memperbarui os dari smartphonenya tersebut. Namun, memang kendala keamanan masih saja terasa seperti yang terjadi pada iOS 6.1.3.
Selain itu, fakta bahwa Android yang menjadi os smartphone paling banyak dipakai di dunia juga tidak mampu mengalahkan iOS sebagai os paling rentan. Padahal, Android sendiri adalah platform terbuka sehingga siapa saja bebas menemukan lubang keamanannya. (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bahkan hanya karena persoalan memakai iPhone dan Android membuat bubar kencan pertama dengan calon pasangan.
Baca SelengkapnyaBeberapa pengguna iPhone harus gigit jari lantaran, iOS 17 yang bakal dirilis dalam waktu dekat, ternyata tak hadir dalam semua perangkat iPhone.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaTak hanya sebagai alat komunikasi atau media informasi, ponsel juga sering digunakan sebagai status simbol atau penunjang gaya hidup.
Baca SelengkapnyaDPR usulkan agar iPhone dkk diblokir, lantaran Apple minta syarat agar mereka mau berinvestasi.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaPolri akan melakukan shut down atau pemblokiran terhadap 191.000 handphone yang terdata menggunakan IMEI ilegal.
Baca SelengkapnyaSurvei CIRP mengungkapkan alasan utama orang beralih ke iPhone 16 di 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut HP yang kerap dipakai pemimpin tinggi dunia untuk berkomunikasi, ternyata bukan iPhone saja.
Baca SelengkapnyaBerikut tanda HP perlu ganti yang baru. Jangan sampai Anda tidak sadar.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaUji ketahanan iPhone 16 Pro menunjukkan bahwa bezel tipisnya lebih rentan terhadap kerusakan pada layar saat terjatuh di sisi perangkat.
Baca Selengkapnya