Jepang luncurkan satelit untuk teliti black hole
Merdeka.com - Minggu ini, Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA) telah sukses meluncurkan sebuah observatory ruang angkasa yang secara khusus di desain untuk mempelajari black hole, bintang mati dan sejarah dari gugusan galaksi.
Sebuah satelit astronomi X-Ray yang lebih dikenal dengan ASTRO-H diluncurkan di Tangeshima Launch Center, dengan mengerahkan panel surya sebagai sumber energinya.
Yang unik dari segala peluncuran satelit astronomi di Jepang, mereka selalu memakai kode sebagai nama sementara, dan akan memberi nama baru ketika satelit tersebut sudah mencapai orbit. Setelah peluncurannya sukses, JAXA mengganti nama ASTRO-H menjadi Hitomi, sebuah kata dari bahasa Jepang yang berarti pupil mata.
-
Apa yang bisa dilihat dari luar angkasa? Dalam orbit rendah Bumi (LEO), yaitu orbit dengan altitudo di bawah 2.000 km, tembok ini dapat dilihat oleh manusia, meskipun sangat sulit.
-
Apa yang diteliti? Analisis terhadap lebih dari 4.000 artefak batu yang ditemukan di sebuah pulau di barat laut Australia memberikan gambaran kehidupan suku Aborigin puluhan ribu tahun yang lalu.
-
Dimana astronot melakukan penelitian? Seringkali astronot melakukan eksperimen untuk mengetahui karakteristik atau potensi gayaberat mikro, untuk mengetahui organisme biologis, hingga fenomena yang terjadi di luar angkasa.
-
Apa yang dilakukan laser untuk wahana antariksa? Dikutip dari laman Technoscience.net, uji coba transmisi sinar laser ini membuat para peneliti terkesan seperti uji coba pertama pada transmisi video 'Taters' berdurasi 15 detik dari jarak 31 kilometer. Uji coba kedua memungkinkan komunikasi dengan Bumi dari jarak 53 juta kilometer sementara rekor terbaru transmisi ini dengan mengirim sinyal melintasi jarak 460 juta kilometer.
-
Bagaimana cara NASA meneliti Matahari? Caranya, masyarakat dapat mengambil gambar gerhana matahari melalui aplikasi SunSketcher yang bisa dipasang di ponsel. Dengan bantuan masyarakat, NASA akan melakukan penelitian untuk mengetahui bentuk Matahari yang sesungguhnya.
-
Apa yang diamati para ilmuwan? Para ilmuwan berhasil menyaksikan dua pasang lubang hitam supermasif yang hampir bertabrakan. Dua fenomena alam itu terletak jutaan hingga miliaran tahun cahaya dari Bumi.
Benda langit yang tampak di tata surya, memancarkan radiasi dalam berbagai bentuk. Bentuk yang dapat terlihat oleh mata kita adalah cahaya. Beberapa alat astronomi seperti The Hubble Space Telescope, adalah teleskop optikal untuk melihat cahaya semacam ini, dan mempelajari tata surya dari spektrum yang terlihat.
Sebaliknya, Hitomi didesain untuk mempelajari benda langi yang memancarkan gelombang X-ray. X-ray adalah bentuk dari energi radiasi yan sangat besar, yang dihasilkan dari energi yang juga besar di galaksi, seperti black hole, bintang neutron, ledakan supernova dan gugusan galaksi.
Hitomi sendiri adalah seri ke-enam dari satelit astronomi JAXA. Dengan pengembangan teknologi dan instrumen alat yang jauh lebih modern, Hitomi mampu menyediakan gambar galaksi dengan resolusi lebih tinggi, dalam format spektrum X-ray. Hal ini dapat dicapai dengan akurasi yang tinggi terhadap objek, dan kemampuan dalam mengukur dan membedakan berbagai jenis spektrum X-ray dalam skala luas.
Satelit astronomi ini adalah proyek internasional yang dipimpin oleh JAXA, dengan kontribusi dari Eropa, Kanada dan NASA. Sebagai imbalan atas kontribusinya, mereka dibolehkan untuk melakukan observasi melalui Hitomi.
Dengan adanya Hitomi, para pengamat astronomi berharap untuk dapat bisa mempelajari evolusi dari struktur terbesar kosmos, aktivitas black hole, dan hal-hal penting lain yang masih menjadi misteri di jagat raya ini.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada tanggal 26 Juli 1958, Explorer 4 diluncurkan dengan misi untuk menyelidiki radiasi di lingkungan luar angkasa.
Baca SelengkapnyaJepang membuka babak baru kemajuan industri luar angkasa usai menguji coba mesin roket dengan bahan bakar yang tak terpikirkan sebelumnya, yakni kotoran sapi.
Baca SelengkapnyaJAXA mengklaim Roket H3 versi terbaru ini lebih fleksibel dan hemat biaya.
Baca SelengkapnyaDibuat di atas ketinggian 5.640 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaNASA punya rencana mengorbitkan bintang buatan. Ada misi khusus yang akan dilakukan.
Baca SelengkapnyaMakhluk laut ini ditemukan terperangkap dalam jala yang ditebar nelayan.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca Selengkapnyapesawat luar angkasa OSIRIS-REx berhasil mengumpulkan sampel material dari asteroid Bennu.
Baca SelengkapnyaPara astronom telah melihat tanda tanya kosmik saat menggunakan teleskop James Webb.
Baca SelengkapnyaDemi keingintahuan yang menggebu tentang luar angkasa, negara-negara ini rela patungan buat teleskop canggih.
Baca SelengkapnyaBentuk yang tiba-tiba bisa mengepakan sayap dan lekukan-lekukannya, bisa jadi permainan Jepang yang menginspirasi.
Baca SelengkapnyaKemampuan kamera ini dapat memantau langit yang gelap. Melihat galaksi dari yang gelap menjadi terang.
Baca Selengkapnya