Kehilangan Lisensi Chip dari ARM, Huawei Makin Pincang
Merdeka.com - Huawei berada dalam masalah setelah Pemerintah AS memasukkan pabrikan asal Tiongkok tersebut di daftar hitam larangan perdagangan AS.
Langkah ini membuat Huawei terputus lisensinya dengan Android, serta beberapa perusahaan lain seperti Qualcomm dan Intel.
Sebagai dampak dari fenomena ini, salah satu perusahaan chip veteran dunia yakni Arm, juga memutus kontrak dengan Huawei. Menurut analisis dari Android Authority, ini adalah pukulan yang lebih keras ketimbang putusnya hubungan Huawei dari Google.
-
Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
-
Mengapa Huawei genjot kolaborasi? Sebuah bisnis raksasa tidak akan tumbuh dan berkembang dengan baik tanpa adanya kolaborasi. Hal inilah yang terus dipegang teguh Huawei dalam mengelola bisnisnya sebagai perusahaan teknologi multinasional.
-
Siapa yang diajak Huawei berkolaborasi? Selaras dengan komitmen global Huawei, kami mengundang dan melibatkan para mitra dan pemangku kepentingan untuk bersama-sama meletakkan pondasi yang kokoh untuk penguatan ekonomi digital,' katanya.
-
Bagaimana iPhone lipat Apple rusak? Fixed Focus Digital menyebutkan bahwa layar yang dapat dilipat mengalami kerusakan setelah beberapa hari pengujian ketat yang dilakukan oleh Apple.
-
Apa masalah iPhone lipat Apple? Masalah utama yang muncul adalah terkait daya tahan layar lipat tersebut.
-
Bagaimana Huawei berkolaborasi di Indonesia? Selama lebih dari 23 tahun beroperasi di Indonesia, Huawei telah membangun dengan berbagai pemangku kepentingan, demi mendukung kesuksesan transformasi digital dan tercapainya Visi Indonesia Emas 2045.
Pentingnya ARM di Industri Smartphone
Pasalnya, Arm diibaratkan pondasi dari smartphone. Arm bahkan bertanggung jawab pada kinerja sebagian besar smartphone yang ada di dunia. Hampir semua pihak di industri smartphone pun memiliki lisensi dari arsitektur dan instruksi dari Arm.
Arm sendiri merupakan perancang CPU dan GPU yang digunakan semua smartphone di dunia, kecuali iPhone. Jadi, chip besutan Qualcomm, HiSilicon yang memproduksi Kirin dari Huawei, MediaTek, serta Exynos dari Samsung, semua melisensikan teknologinya ke Arm yang merupakan pemilik rancangan desain otak dan kartu grafis semua smartphone Android.
Dengan kehilangan lisensi ini, Huawei tentu layaknya kehilangan cara membuat smartphone modern, dan hanya bisa mengembangkan sekedar ponsel cerdas biasa.
Meski demikian, deretan prosesor produksi Huawei yang sudah ada dan sedang diproduksi seperti Kirin 710, 980, dan 985, masih berdasar lisensi Arm. Namun selanjutnya, nampaknya tidak.
Mungkin Tak Pakai Kirin Lagi
Soal diputusnya lisensi Arm ini, Huawei tak terlalu bisa berbuat banyak. Satu-satunya jalan untuk tetap berada di jalur smartphone adalah menggunakan prosesor dari pembuat chip lain, seperti Samsung Exynos atau MediaTek.
Kebetulan keduanya berbasis di Asia (Exynos Korea Selatan dan MediaTek Taiwan) sehingga tidak ada permasalahan embargo dagang.
Meski demikian, terdapat kemungkinan kalau Arm akan dipaksa hukum AS untuk mengambil tindakan pelarangan untuk ini, sehingga bahkan pembelian chip dari Samsung dan MediaTek pun akan sulit bagi Huawei.
Kemungkinan paling kecil adalah mengembangkan CPU dan GPU sendiri, tanpa arsitektur besutan Arm. Huawei harus menciptakan arsitektur alternatif yang cocok dengan Android, dan ini tentu akan membutuhkan waktu yang tak sedikit.
Bisa dibilang, Huawei kini dirundung kondisi yang makin sulit dan tak akan tertolong kecuali blacklist dari Pemerintah AS dicabut.
Menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tindakan Huawei ini membuat parlemen AS berang. Bahkan sampai serukan boikot.
Baca SelengkapnyaAda dua alasan mengapa orang-orang di China enggan pakai Apple.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat dilaporkan telah melarang Samsung untuk mengirimkan stok chipset 7nm atau yang lebih kecil kepada perusahaan-perusahaan asal Tiongkok.
Baca SelengkapnyaPembatasan yang dilakukan pemerintah China memang belum diumumkan secara resmi, namun sudah menimbulkan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaBanyak yang mengira Samsung pelopor HP layar lipat. Tapi sesungguhnya bukan.
Baca SelengkapnyaAda beberapa alasan mengapa iPhone 15 tak laku di China.
Baca SelengkapnyaFakta membuktikan sanksi AS terhadap perusahaan China tak selalu berjalan mulus.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah HP Samsung Galaxy yang tak lagi mendapatkan pembaruan perangkat lunak.
Baca SelengkapnyaQualcomm menginformasi bahwa para hacker berhasil mengeksploitasi bug zero-day yang cukup membahayakan bagi pengguna HP Android.
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian telah melarang penjualan smartphone Google Pixel, menyusul langkah serupa terhadap iPhone 16 Series.
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaSaat usianya menginjak 75 tahun, pendiri Huawei memiliki kekayaan sebesar USD 1,3 miliar atau Rp18,28 triliun (USD 1 = Rp14.066).
Baca Selengkapnya