Ketika diskriminasi Youtube diduga picu kekerasan senjata
Merdeka.com - Pada Selasa (3/1) waktu AS, terjadi penembakan di markas Youtube di San Bruno, California. Kepolisian San Bruno seperti dikutip Mashable mengkonfirmasi adanya satu orang meninggal atas peristiwa ini. Selain itu ada 3 orang luka berat yang dibawa ke San Francisco General Hospital.
Lewat kepolisian San Bruno juga, telah dikonfirmasi bahwa pelaku bernama Nasim Najafi Aghdam, 39 tahun, warga San Diego, California, AS. Ia sendiri meninggal karena menembak dirinya sendiri setelah menembak 3 orang lainnya.
Kini, banyak pihak yang mulai mengkait-kaitkan penembakan ini dengan kehidupan digital Aghdam yang ternyata punya sentimen negatif terhadap Youtube. Mengutip Mashable yang mencoba mengulik website miliknya, Aghdam menilai Youtube "memfilter" videonya agar tidak mendapat view dari audience. Ia pun mendukung kritikan terhadap Youtube soal demonetisasi kreator yang didengungkan oleh bintang Youtube kenamaan Casey Neistat, yang dikenal sebagai 'adpocalypse.'
-
Dimana penembakan itu terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Dimana penembakan terjadi? Sebuah penembakan terjadi di gedung teater Crocus City Hall yang berlokasi di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat ibu kota Rusia, Moskow.
-
Dimana influencer ditembak? Tepat sebelum kematiannya, Goyburo mengunggah foto dia sedang makan 'octopus ceviche' untuk makan siang di sebuah restoran, di mana dia menjadi sasaran dua pria bersenjata.
-
Siapa yang dituduh menyebarkan video ancaman tersebut? Para peneliti dari Pusat Analisis Ancaman Microsoft menyebut video itu berasal dari kelompok yang biasa menyebarkan disinformasi asal Rusia.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
Dalam sebuah video miliknya yang diunggah kembali oleh stasiun televisi NBC, Aghdam menyebut bahwa "aku didiskriminasi dan difilter di Youtube, dan aku bukan satu-satunya."
"Video lamaku mendapat banyak view, lalu mendapat view sedikit. Hal ini karena aku difilter," ungkapnya.
Kekesalan Nasim Najafi Aghdam terhadap Youtube ©2018 Merdeka.com Kekesalan Nasim Najafi Aghdam terhadap Youtube ©2018 Merdeka.comKini, Youtube, Facebook, dan Instagram miliknya sudah dihapus. Namun kita masih bisa melihat beberapa rekap kekesalannya pada Youtube di websitenya.
Diketahui juga dari akun Instagram miliknya dan juga video Youtubenya yang telah terhapus, bahwa dia adalah Youtuber serta Selebriti Instagram dengan konten ajakan menjadi vegan, olahraga, memasak makanan vegan, serta video kekejaman terhadap hewan yang sering jadi motif seseorang menjadi vegan.
Instagram dan Youtube Nasim Najafi Aghdam ©2018 Merdeka.com Instagram dan Youtube Nasim Najafi Aghdam ©2018 Merdeka.comTidak terlalu jelas kaitannya antara Youtube yang dianggap diskriminasi dirinya, dengan isi kontennya yang sebagian sebsar adalah konten positif.
Berdasarkan laporan dari The Mercury News yang mewawancarai keluarga Aghdam, sang ayah menyebut bahwa Aghdam selalu malah kepada Youtube karena mendemonetisasi videonya. Sang Adik juga berkata hal yang senada.
"Dia selalu mengeluh soal Youtube yang merusak hidupnya," ungkap Shahram Aghdam, sang adik.
Meski dugaan motif Aghdam melakukan penembakan di Youtube adalah karena kemarahannya ke Youtube, kepolisian San Bruno masih melakukan investigasi atas kasus ini.
"Saat ini, tidak ada bukti bahwa pelaku penembakan mengenal para korban atau secara spesifik ditarget sebagai korban," tulis kepolisian San Bruno dalam pernyataanya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah TKP
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaViral seorang yang pria berbaju biru memukuli korban berkaos merah ditepi jembatan.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia mengalami sejumlah luka akibat benda tajam.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaAB memprovokasi pemakaman Lukas Enembe melalui akun TikTok bernama @presiden_ono_niha dengan jumlah pengikut lebih dari 100 ribu.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video rekaman kamera CCTV yang viral di media sosial itu terlihat kejadian tersebut terjadi di tepi jalan raya.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAksi penyiksaan itu terekam CCTV sekitar kemudian viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBentrokan antarkampung di Sulurang, Kecamatan Tamalatea, Kabupaten Jeneponto menyebabkan seorang warga atas nama Rustam Ubas meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPara tersangka berinisial IKS (44), KKD (23), DGS (49), KAP alias Badut (43), DGPM (29), IKYG (28), KDW (36), DGM (31), PPS(41) dan DGIG (25).
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti senjata tajam jenis corbek panjang dan celurit yang digunakan untuk melukai korbannya.
Baca Selengkapnya