Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Komisaris BEI soal Rencana IPO Unicorn: Momentumnya Pas

Komisaris BEI soal Rencana IPO Unicorn: Momentumnya Pas Ilustrasi startup. © CBC

Merdeka.com - Komisaris Bursa Efek Indonesia (BEI) Pandu Sjahrir mengapresiasi atas rencana unicorn startup asal Indonesia untuk melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO). Ia memandang, momentum pandemi Covid-19 yang terjadi sejak tahun lalu turut jadi faktor penting di dalam rencana tersebut.

"Memang waktunya cukup pas ya, melihat momentum gara-gara Covid banyak sekali orang berubah dari bisnis offline menjadi online dan ini bisa kelihatan dari performance banyak perusahaan teknologi," ujar Pandu dalam pernyataan menanggapi isu ini.

Menurut dia, saat ini banyak pemain tech startup yang melihat besarnya potensi public market dan menilai bursa sebagai salah satu tempat untuk fund raising ataupun medium untuk berubah menjadi perusahaan publik. Dia pun meyakini bahwa go public dari unicorn ini dapat mendorong perluasan kapitalisasi pasar bursa karena besarnya valuasi perusahaan-perusahaan tersebut.

"Sekarang banyak sekali teman-teman melihat public market itu mungkin jauh lebih dalam dibandingkan private market, dan untuk sebagian besar perusahaan ini enggak bisa disebut sebagai startup. Mereka sudah merupakan perusahaan yang cukup besar dari sisi kapitalisasi pasar," kata Pandu.

Opsi IPO

Mengenai opsi apa yang akan diambil unicorn saat IPO nanti, Pandu menegaskan bahwa itu tergantung pada bentuk perusahaan masing-masing.

Namun, Pandu optimistis ada beberapa manfaat yang akan didapatkan perusahaan, jika mereka melantai di bursa Indonesia. Mulai dari sisi founder share, income tax, hingga stakeholder engagement.

"Sebagai perusahaan publik [unicorn] akan lebih mudah untuk mendapatkan pendanaan-pendanaan lain di luar equity seperti pinjaman dan lain-lain. Jadi itu salah satu positifnya," tutur Pandu.

Seperti diketahui, belakangan ini kabar bahwa perusahaan dengan titel unicorn akan segera melantai ke BEI dalam waktu dekat ramai diperbincangkan.

Hal ini sudah menjadi perhatian Pandu Sjahrir sejak diangkat menjadi Komisaris BEI pada 2020, yang menargetkan kaum milenial untuk berinvestasi di pasar modal.

"Saya ingin menggandeng perusahaan-perusahaan teknologi untuk bisa menjadi emiten di pasar modal kita," kata Pandu.

Sumber: Liputan6.com

Reporter: M. Wahyu Hidayat (mdk/faz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO
Kembangkan Ekosistem Pasar Modal, BRI dan BEI Berkolaborasi Dorong Nasabah Korporasi IPO

BRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.

Baca Selengkapnya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya
Industri Startup Masih Terancam Tumbang di 2024, Ini Alasannya

Fenomena tech winter yang masih akan berlangsung di industri teknologi maupun startup dipengaruhi oleh sejumlah faktor.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Targetkan 10 UKM Melantai di BEI Tahun Ini
Menteri Teten Targetkan 10 UKM Melantai di BEI Tahun Ini

Ini alasan Teten ingin UKM berani IPO di Bursa Efek Indonesia.

Baca Selengkapnya
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis
Luhut Pamer Jumlah Startup Indonesia Terbesar ke-6 di Dunia, Kalahkan Jerman dan Perancis

Berdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.

Baca Selengkapnya
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia
Menteri Teten Masduki Ungkap 3 Tantangan Besar Dihadapi Start-Up di Indonesia

Indonesia berada di peringkat keenam global dengan sekitar 2.600 start-up yang tersebar di berbagai sektor, termasuk teknologi, kesehatan, dan pendidikan.

Baca Selengkapnya
Resmikan Pasar Karbon di Indonesia, Jokowi Ungkap Potensi Cuan Ribuan Triliun
Resmikan Pasar Karbon di Indonesia, Jokowi Ungkap Potensi Cuan Ribuan Triliun

Pasar karbon merupakan transaksi jual beli kredit karbondioksida.

Baca Selengkapnya
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman
Daya Saing Indonesia di Posisi ke-45, Menko Airlangga: Jumlah Startup di Indonesia Lebih Banyak dari Jerman

Dalam 5 tahun, posisi daya saing RI naik 11 Peringkat dari nomor 56 ke 45.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Ancaman perubahan Iklim Itu Nyata, Jangan Main-Main dengan Kenaikan Suhu Bumi
Jokowi: Ancaman perubahan Iklim Itu Nyata, Jangan Main-Main dengan Kenaikan Suhu Bumi

Presiden Jokowi mengatakan ingin mengurangi dampak perubahan iklim yang saat ini terjadi di beberapa negara termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun
Ada 123 Emiten Antre Melantai di BEI, Siap Serok Dana Rp59,68 Triliun

Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.

Baca Selengkapnya
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar
Cinema XXI Siap IPO, Harga Saham Capai Rp288 per Lembar

Cinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.

Baca Selengkapnya
Gelar CEO Networking 2023, OJK: Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi
Gelar CEO Networking 2023, OJK: Indonesia Berhasil Jaga Pertumbuhan Ekonomi

OJK menggelar CEO Networking 2023 dengan tema 'Achieving Sustainable Growth through Cohesive Collaboration'.

Baca Selengkapnya
Lion Air Godok Rencana IPO Tahun Ini, Incar Dana Hingga Rp7,7 Triliun
Lion Air Godok Rencana IPO Tahun Ini, Incar Dana Hingga Rp7,7 Triliun

Namun, belum ada mengenai rincian jumlah saham yang akan ditawarkan.

Baca Selengkapnya