Layaknya 'Back to the Future,' Nike rilis sepatu bertali otomatis
Merdeka.com - Tahun 2015 lalu adalah tahun di mana gadget-gadget dari film 'Back to the Future' diprediksi akan muncul. Gadget seperti hoverboard, sepatu dengan tali otomatis, dan aksesoris canggih, diyakini rilis pada 2015.
Meski aksesoris canggih dan hoverboard sudah muncul, sepatu dengan tali otomatis baru muncul di 2016 ini. Dilansir dari Daily Mail (16/3), brand sepatu ternama, Nike, merilis sepatu dengan kecanggihan a la sepatu milik Marty McFly di film fiksi ilmiah tersebut.
-
Bagaimana cara mengunci kelembapan tumit? Pakai kaos kaki katun bersih untuk membantu mengunci kelembapan dan mempercepat penyembuhan.
-
Bagaimana pengaruh gaya berjalan pada tumit? Gaya berjalan yang tidak normal atau tidak seimbang dapat memberikan tekanan berlebih pada bagian tertentu dari kaki, termasuk tumit.
-
Bagaimana sandal terapi ini bekerja? Sandal tersebut juga telah terintegrasi dengan telepon pintar sebagai komunikasi perangkat lunak untuk pengaturan saran presentase beban dari dokter ortopedi dan monitoring latihan beban yang dilakukan pasien.
-
Bagaimana lutut manusia beradaptasi? Lutut, berbeda dengan gigi yang tidak dapat berubah setelah tumbuh, merupakan bagian tubuh yang 'plastis' dan dapat beradaptasi tergantung pada penggunaan dan gaya hidup. Ini berarti, seiring berkurangnya aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari, lutut kita cenderung menjadi lebih lemah, tidak berevolusi menjadi lebih kuat.
-
Kenapa otot kaki tertarik? Mengangkat benda yang terlalu berat dapat menjadi salah satu penyebab umum ketarikan otot kaki.
-
Apa yang membuat otot kaki tertarik? Otot kaki ketarik umumnya terjadi ketika otot atau tendon terlalu meregang atau robek.
Nike Hyperadapt 1.0 memiliki tali yang bisa mengencang secara otomatis, ketika tumit si pemakai menyentuh sensor. Namun agar lebih pas, pengguna tetap harus mengencangkannya secara manual, dengan menggunakan tombol yang ada di samping sepatu. Hal ini untuk mencapai kenyamanan yang pas, tidak terlalu kencang atau terlalu longgar.
Tujuan dari dibuatnya sistem ini sebenarnya bukanlah meniru film fiksi ilmiah, namun untuk memberi kemudahan pada atlet. Sistem ini digunakan agar para atlet lebih cepat untuk menggunakan sepatu, dan ikatan tali bagaimana yang pas untuknya. Sehingga mereka tak perlu bolak-balik menalikan sepatu karena kurang kencang ataupun longgar.
Desainer dari sepatu ini, Tinker Hatfield menjelaskan bahwa sepatu ini menggabungkan kemampuan beberapa teknologi yang berbeda-beda, untuk dapat menghadapi berbagai kesulitan yang dilalui atlet.
"Ini adalah hal yang penting, karena kaki melalui tingkatan stress yang sangat besar ketika berkompetisi," ungkap Hatfield.
Sepatu ini mulai dikembangkan pada tahun 2013 silam, melalui ide dari Hatfield yang disetujui oleh presiden sekaligus CEO dari Nike, Inc., Mark Parker. Mark Parker sendiri lah yang juga menuntun proses pengembangan sepatu canggih ini.
Teknologi tali sepatu otomatis sendiri pertama kali dikenalkan oleh Nike pada 2015 lalu, di mana Michael J. Fox, sang aktor dari 'Back to the Future,' memperagakan sebuah sneakers 'limited edition' dari Nike bernama Nike Mag. Momen ini bertepatan dengan 'Back to the Future Day,' yang diperingati hanya di tanggal 21 Oktober 2015.
Senior Innovator dan Kepala teknis dari proyek sepatu ini, Tiffany Beers, mengungkapkan bahwa sepatu ini masih akan dikembangkan lagi, menjadi sepatu yang secara total tertali dengan otomatis.
Sang kepala proyek ingin mengembangkan sensor yang dapat mengenali kaki seseorang, sehingga sensor tersebut dapat menentukan tingkat kenyamanan tali yang pas untuk kita. Bahkan sensor ini akan merasakan jika seseorang ingin berjalan atau berlari lebih cepat, tali akan semakin mengencang untuk menyesuaikan kenyamanan.
Direncanakan, sepatu ini akan tersedia untuk member Nike+ pada tahun depan.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terobosan teknologi ini disebut sudah diuji coba. Hasilnya menggembirakan.
Baca SelengkapnyaSelain nyaman dipakai, celana ini juga tidak tampak mencolok seperti perangkat medis lainnya.
Baca SelengkapnyaMenyelesaikan marathon dengan lebih nyaman berkat sepatu lari berteknologi baru.
Baca SelengkapnyaSejauh ini gerak robot yang diciptakan masih berjalan tak alami. Ilmuwan ini sukses melakukan uji coba itu.
Baca SelengkapnyaSepatu lari dan sepatu untuk berjalan memiliki perbedaan dalam bentuk dan penggunaannya.
Baca SelengkapnyaSejarah panjang sepatu dimulai sejak zaman batu. Awalnya, sepatu berfungsi melindungi kaki, namun seiring waktu, pemakaian sepatu berkembang menjadi trend mode.
Baca SelengkapnyaBentuk telapak kaki manusia bisa berbeda-beda dan membutuhkan pilihan sepatu yang tepat sesuai bentuknya.
Baca SelengkapnyaPenemuan jejak sepatu kuno yang berusia hingga 150.000 tahun di pantai Afrika Selatan mengungkapkan bukti penting sejarah penggunaan alas kaki oleh manusia.
Baca SelengkapnyaMantan atlet Olimpiade, Alexis Sablone mengaku sepatu ini terinspirasi dari kulit bunglon.
Baca SelengkapnyaTips dalam memilih sepatu Nike Air Jordan agar pas dan nyaman saat dipakai.
Baca SelengkapnyaMotor Anti Gravitasi Siap Mengaspal, Rasa Berkendaranya Seperti Naik Mobil
Baca SelengkapnyaBelakangan tren fashion era 20-an kembali hits dan menjadi tren.
Baca Selengkapnya