Media sosial menyuburkan tren selfie
Merdeka.com - Belakangan orang-orang gandrung dengan selfie maupun wefie. Perilaku itu rupa-rupanya menjadi tren saat ini dan betul-betul dimanfaatkan oleh produsen smartphone. Sebut saja ada OPPO, VIVO, Coolpad, Infinix, LG, dan lain sebagainya.
Masing-masing produsen berlomba-lomba memahami keinginan konsumen saat melakukan swafoto maupun wefie. Tak jarang, mereka terang-terangan mengambil sikap mengunggulkan ranah kamera. Produsen smartphone kali pertama yang menasbihkan keunggulan kameranya adalah OPPO. Disusul dengan produsen-produsen lain yang tak mau ketinggalan.
Lantas, sampai kapan tren ini terus berlangsung?
-
Bagaimana peneliti mengklasifikasikan gaya selfie? Dalam proses penelitian, para ilmuwan mengumpulkan data berdasarkan hasil selfie yang disebut sebagai selfiecity, dimana mereka memotret diri sendiri sebanyak 1.001 foto secara langsung atau menggunakan tongkat selfie. Foto tersebut diambil dari 132 partisipan dengan menggunakan algoritma untuk memilih 15 foto selfie secara acak untuk dinilai oleh setiap peserta.
-
Bagaimana adiksi smartphone mempengaruhi hubungan sosial? Yenny menekankan bahwa adiksi terhadap gawai tidak hanya memengaruhi aktivitas harian seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada hubungan sosial dan keuangan.
-
Apa yang sedang populer di media sosial? Di media sosial, gambar-gambar artificial intelligence (AI) bertemakan di Disney Pixar tengah digandrungi netizen.
-
Apa yang diungkapkan melalui selfie? 'Kami cukup terkejut dengan apa yang diungkapkan melalui teori pikiran, sebab selfie bisa menjadi cara yang canggih untuk mengkomunikasikan perasaan dan pikiran. Ini membuktikan bahwa selfie merupakan cara yang efektif dalam berkomunikasi,' jelas Schneider.
-
Kapan iPhone menjadi tren di masyarakat? Dominasi masing-masing platform ini di lingkungan masyarakat dapat memberikan wawasan tentang tren teknologi, preferensi konsumen, dan pengaruh sosial.
-
Mengapa Ponsel Lipat populer? Dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, ponsel lipat telah menjadi tren yang semakin populer, dengan penjualan ponsel lipat mencapai nilai tertinggi sepanjang sejarah pada kuartal ketiga tahun 2023.
Media Engagement OPPO Indonesia, Aryo Meidianto mengatakan, sejatinya selfie maupun wefie akan terus dibutuhkan oleh para pengguna smartphone. Pasalnya, momen-momen mengabadikan foto saat berkumpul boleh dibilang wajib dan tak bisa dielakan. Terlebih dengan aktifnya orang-orang di media sosial, maka menyuburkan pula tren selfie atau wefie semakin lama.
"Selama media sosial masih ada, selfie masih akan terus berlanjut," ujarnya.
Merujuk dari data yang pernah dirilis oleh Google pada 2014 lalu menyebutkan bahwa sebanyak 93 juta foto selfie yang diunggah melalui sistem operasi Android setiap harinya dan kemungkinan di antaranya diupload di media sosial. Atas dasar itu, pernyataan Aryo di atas memang berkorelasi dengan sejarah panjang selfie.
Tahun 2004 merupakan pertama kali muncul hastag #selfie. Entah darimana istilah ini muncul. Kala itu, booming situs berbagi foto bernama Flickr. Alhasil, Flickr dijadikan media untuk saling berbagi foto.
Akhirnya, seiring berjalannya waktu muncul juga media sosial yang mampu mengaktualisasikan diri dengan beragam foto termasuk selfie. Inilah yang kemudian menjadi cikal bakal menjamur selfie yang didorong juga dengan perangkat mobile seperti smartphone.
Menurut gadget enthusiast, Lucky Sebastian, jauh sebelum tren selfie menjamur, sejatinya kamera depan pada smartphone lebih untuk mendukung video call semata. Namun selaras dengan kebutuhan dan perkembangan teknologi, maka konsep itu pun berubah. Terlebih, adanya fasilitas untuk menampilkan foto melalui media sosial.
"Dulu kamera depan pada smartphone diciptakan sebenarnya lebih untuk mendukung video call. Makanya dibuat dengan mega pixel kecil agar data yang dikirimkan tidak besar, tetapi ternyata lambat laun berubah menjadi kamera untuk selfie. Trend ini juga berkembang karena adanya fasilitas untuk menampilkannya," kata dia.
Maka, selama teknologi kamera smartphone terus berkembang dan didukung aplikasi yang bagus dan kreatifitas pembuat trend selfie tetap ada, Lucky meyakini trend ini tidak akan memudar dalam waktu dekat.
"Belum lagi ada trend gaya selfie yang selalu berubah-ubah, misal bibir yang sedikit monyong dikenal dengan duckface, hiasan sticker, dan lain-lain. Jadi, sepertinya tidak dalam waktu dekat, sampai kita punya kultur yang baru. Selama orang masih senang dikomentari bagaimana mereka terlihat di media sosial, tren ini masih terus akan ada," terangnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hal ini berdasarkan riset yang dilakukan oleh ilmuwan Jerman dengan ribuan foto selfie.
Baca SelengkapnyaGen Z mempunyai cara sendiri dalam bermedia sosial.
Baca SelengkapnyaSemakin besar jumlah followers, semakin tinggi juga nilai seorang influencer dalam hal tarif iklan atau endorsement.
Baca SelengkapnyaHasil ini merupakan kajian dari lembaga riset teknologi Counterpoint yang dilakukan pada Q3 2023
Baca SelengkapnyaApabila Anda bosan membuka kamera ponselmu, kini banyak cara untuk melakukan selfie. Salah satunya dengan aplikasi kamera lucu yang lagi trend.
Baca SelengkapnyaJumlah pengiriman smartphone mengalami kenaikan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (Q3 2023), hingga 4 persen.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah merek-merek HP China yang akan dirilis Oktober 2024. Ada yang ditunggu-tunggu?
Baca SelengkapnyaMau begadang minum kopi, kumpul-kumpul bareng sambil ngopi, melepas penat dengan kopi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah barang belanjaan yang selalu dibeli Gen Z di platform e-commerce.
Baca SelengkapnyaMerek-merek ini akan menghiasi pasar HP, termasuk di Indonesia?
Baca Selengkapnya