Menkominfo: E-voting Pemilu Bisa Dilakukan Asalkan Ujicoba Secara Bertahap
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengatakan optimismenya jika kelak suatu saat Indonesia bisa melakukan e-voting Pemilu. Hanya saja, perlu dilakukan ujicoba terlebih dahulu jika ingin menggunakan e-voting untuk skala yang lebih luas. Misalnya saja untuk skala tingkat kabupaten ke bawah.
"Kenapa demikian? Karena kalau kita mau e-voting kita harus memastikan bahwa aksesnya sudah bisa diponsel. Mungkin 2024 ada beberapa misalkan kalau mau ya, tetapi sekali lagi itu tergantung KPU. Misalkan Pilkada dulu. Tetapi kalau tahun 2029 ya itu kan coverage kita udah kemana-mana," ujar pria yang karib disapa Chief RA saat acara Buka Puasa Bersama di Gedung Kemkominfo, Jakarta, Rabu (9/5).
Sejauh ini, kata dia, sistem pemilihan dengan menggunakan e-voting ini telah dilakukan dengan bantuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk pemilihan kepala desa bahkan Bupati di daerah Sumatera Selatan. Menurutnya, saat ini yang perlu diperhatikan untuk menuju ke arah sana adalah akses jaringan internetnya. Kedua, sistemnya. Sistem ini bisa melalui registrasi prabayar.
-
Kapan pemilu di Indonesia? Di Indonesia, tahun 2024 adalah tahun politik.
-
Kapan Pemilu Indonesia? Indonesia sebentar lagi akan menggelar pemilu pada 14 Februari mendatang.
-
Kapan pemilu presiden di Indonesia? Pada 2024 nanti, Indonesia akan dihadapkan pada dua pemilihan umum, pemilihan presiden pada Februari, dan pemilihan kepala daerah pada November.
-
Kapan pemilu diselenggarakan di Indonesia? Pemilihan umum alias Pemilu digelar lima tahun sekali di Indonesia.
-
Kapan Pilkada Jakarta akan diadakan? Sebagaimana diketahui, Ridwan Kamil akan berkompetisi di Pilkada Jakarta 2024 yang akan diadakan pada 27 November mendatang.
-
Bagaimana pemilu di Indonesia berkembang? Pemilu di Indonesia telah mengalami berbagai perubahan dan evolusi sejak masa kolonial hingga era modern.
"Sekarang registrasi prabayar sedang kita benahi terus karena belum selesai semuanya kan. Nomor ponsel, itu bisa dipakai untuk otentifikasi. Tetapi kan registrasi prabayar itu kan belum sempurna jadi masih ada kan yang suka beli tapi gak ditanya NIK," terangnya.
Lantas, apakah nantinya ketika tahun 2029 e-voting sudah bisa digunakan untuk skala yang lebih luas, pilpres misalnya? Kata Rudi, melihat dari syarat utamanya adalah jangkauan jaringannya, tentunya di tahun 2029 cakupan jaringan internet sudah semakin luas. Ditambah juga dengan sistem yang sudah tertata dengan baik.
"Tetapi tidak bisa dilakukan langsung. Kita harus mulai dulu dengan Pilkada. Pilkada serentak di daerah-daerah tertentu yang secara sistem sudah siap. Dan tentunya SDMnya ya. Khususnya yang sudah memahami penggunaan ponsel. Jadi intinya harus bertahap. BPPT pun sudah fokus mengembangkan sistem e-voting ini," terangnya.
Sementara itu, menurut Pengamat TI, Onno W. Purbo, ada 3 isu yang perlu dicarikan solusinya bilamana ingin menerapkan e-voting dalam pemilihan umum. Pertama, soal otentifikasi. Otentifikasi ini penting untuk mengetahui kebenaran dari si pemilih. Kedua, terkait dengan otorisasi. Maksudnya, si pemilih dipastikan memiliki hak nyoblos atau tidak. Dan ketiga soal akunting.
"Dari ketiga persoalan itu paling besar yang harus dibenahi adalah otentifikasi dan otorisasi. Maka itu, kedua hal tersebut harus terlebih dahulu dicarikan solusinya," ungkapnya. (mdk/faz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo mengatakan, Indonesia siap berbenah menjadi lebih baik dengan memperbaiki sistem tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah negara-negara yang sudah melakukan pemilu secara online.
Baca SelengkapnyaKPU telah memikirkan metode pengunaan Sirekap secara baik di Pilkada Serentak 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk di DKI Jakarta, tercatat ada 8.315.669 juta orang sebagai daftar pemilih.
Baca SelengkapnyaMasyarakat belum memiliki KTP tetapi sudah didata dapat menggunakan surat keterangan bahwa mereka telah melakukan perekaman bisa digunakan saat Pemilu
Baca SelengkapnyaPrabowo menyampaikan apabila menjadi presiden, ada 12 fokus kebijakan yang akan dilakukannya.
Baca SelengkapnyaMenkominfo Budi Arie Setiadi optimis bahwa Indonesia akan dengan mudah mewujudkan cita-citanya menjadi negara maju mendatang.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil menyampaikan ini di depan Pramono Anung-Rano Karno, Dharma Pongrekun-Kun Wardana.
Baca SelengkapnyaRidwan Kamil meminta pemilih muda tidak apatis mengenai Pemilu.
Baca SelengkapnyaMenteri Luhut mengatakan, bahwa dirinya sengaja memilih nyoblos di Pulau Dewata karena kebetulan bersamaan dengan rapat persiapan World Water Forum 2024 di Bali
Baca SelengkapnyaBAKTI Kementerian Kominfo menerima usulan sekitar 80.000 titik penyediaan akses internet dari KPU.
Baca SelengkapnyaRK ingin terus mengejar undecided voters atau pemilih yang masih bimbang menentukan pilihan.
Baca Selengkapnya