Menkominfo harap masyarakat bisa tekan konsumsi konten asing
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar masyarakat Indonesia mau menggunakan aplikasi nasional. Penggunaan aplikasi nasional, berdampak juga terhadap akses trafik ke luar negeri yang harus disediakan oleh operator seluler.
Untuk memenuhi permintaan itu, tak jarang operator seluler harus merogoh kocek dalam-dalam demi menggelar infrastruktur.
-
Bagaimana cara mengatasi masalah pembajakan konten di Indonesia? 'Kegiatan ini merupakan langkah-langkah dan upaya penting bagi peran pemerintah dalam mendukung AVISI, industri streaming, dan industri perfilman agar dapat membangun pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya menghormati hak cipta dan menghentikan penyebaran konten ilegal, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkualitas dalam mendorong pertumbuhan industri kreatif dan ekonomi digital di Indonesia,' kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informasi Indonesia, Semuel Abrijani Pangerapan.
-
Mengapa Kemenkominfo mendorong pendekatan inklusif? 'Kita mengusulkan agar bagaimana digital divide bisa dihilangkan dengan mengedepankan inklusivitas dari semua negara yang mengembangkan AI,' tutur Wamenkominfo Nezar Patria dalam Ministerial Session Regional Approach to Advance Ethical Governance of Artificial Intelligence, di Brdo Congress Centre, Slovenia, Senin (5/2).
-
Apa yang diharapkan dari komitmen Menkominfo? Abi Rekso selaku Sekretaris Eksekutif Said Aqil Siroj Institute, berharap sikap dan komitmen Menteri Kominfo yang baru ini konsisten.
-
Kenapa pemerintah Indonesia meminta Apple blokir aplikasi Temu? Permintaan ini bertujuan untuk melindungi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Bagaimana Kemkominfo mendorong penggunaan internet yang bijak? Sosialisasi penggunaan ruang digital yang bijak perlu terus dilakukan, pasalnya, pengunaan internet bijak menjadi tanggung jawab bersama.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
XL misalnya. Operator seluler ini bekerja sama dengan Vocus Group dan Alcatel Submarine Networks untuk berinvestasi menggelar Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) Australia – Indonesia – Singapura. Total investasi yang dikeluarkan untuk membangun SKKL ini sebanyak USD 170 juta.
Pembangunan SKKL ini, di sisi lain, tentu saja memiliki tujuan, menyediakan infrastruktur akses ke internet global. Namun akses ke luar negeri, di rasa sudah cukup besar bila dibandingkan pengakses dalam negeri melalui konten maupun platform nasional.
“Masyarakat kita itu karakternya suka mengakses konten atau platform luar negeri. Sudah seharusnya kita menggunakan aplikasi lokal,” jelasnya di Jakarta, Senin (11/12).
Menurutnya, bila penggunaan aplikasi lokal bisa digalakkan, maka keniscayaan operator seluler untuk tidak membangun akses bandwidth ke luar negeri tak akan makin massif. Di sisi lain, juga bisa mempromosikan konten maupun platform dalam negeri.
“Dengan menggunakan aplikasi lokal, artinya kita membantu operator untuk tidak membangun infrastruktur akses bandwidth ke luar negeri. Maka itu, aplikasi lokal harus digalakkan,” ungkap dia.
Persoalan ini ternyata tak hanya dialami di Indonesia. Di Australia pun demikian. Chairman Vocus Group, Vaughan Bowen, menceritakan kala Netflix masuk di negara Kanguru itu. Baru tiga bulan masuk di Australia, 50 persen lebih trafik di sana melaju kencang ke luar negeri. Hal itu disebabkan terjadinya demand penggunanya.
“Setelah lebih dari tiga bulan itu, demand pengguna makin besar ke aplikasi-aplikasi global. 90 persen semua konten yang diakses dari luar negeri. Rasanya kita juga harus memikirkan aplikasi nasional,” ujar dia.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkominfo bakal menutup akses layanan Virtual Private Network (VPN) gratis untuk menangkal praktik judi online bertumbuh di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKementerian Komunikasi dan Informatika tengah mengkaji untuk memblokir media sosial X yang memperbolehkan unggahan konten pornografi di platform itu.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, hal ini berkaitan dengan perlindungan terhadap Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan jutaan pekerja yang terlibat di sektor tersebut.
Baca SelengkapnyaJumlah pemblokiran akses judi online ini disebutnya naik berkali lipat dibandingkan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaSejauh ini Starlink belum ada kejelasan melayani pasar retail Indonesia.
Baca SelengkapnyaOperator seluler khawatir jika tidak ada ketidakadilan dalam berbisnis saat satelit Starlink Elon Musk masuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKonsekuensi serius bagi X jika nekat memperbolehkan konten pornografi beredar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJika tidak diatur, berpotensi menghadirkan persaingan dagang yang tidak sehat.
Baca SelengkapnyaTikTok tetap diperbolehkan untuk berjualan tapi tidak bisa disatukan dengan media sosial. Hal ini untuk mencegah praktik monopoli yang merugikan UMKM domestik.
Baca SelengkapnyaBudi mengatakan, langkah tegas itu dijalankan untuk memberantas praktik judi online di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAda banyak tugas menanti Menkominfo pilihan Presiden Prabowo, salah satunya di sektor telekomunikasi.
Baca SelengkapnyaPemerintah berkomitmen untuk melindungi dan memberdayakan UMKM melalui serangkaian kebijakan strategis.
Baca Selengkapnya