Pecahkan misteri matematika 350 tahun, pria ini dapat Rp 9 miliar
Merdeka.com - Pada abad ke-17, Pierre de Fermat, pakar matematika asal Prancis, mencetuskan sebuah teka-teki matematika yang tidak bisa dipecahkan oleh ilmuwan bahkan hingga 357 tahun setelahnya. Akhirnya, "Teorema Terakhir Fermat" ini mampu dipecahkan oleh Andrew Wiles.
Di tanah air namanya memang cukup asing, namun di Inggris dan Amerika, Wiles terkenal sebagai matematikawan spesialis teori bilangan. Di tahun 1994 silam, Wiles membuktikan bila teorema ini bisa dipecahkan. Dan berkat pencapaian hebatnya itu, di awal minggu ini Wiles menerima penghargaan matematika prestisius 'Abel Prize 2016' dari Norwegian Academy of Science and Letters.
Tidak hanya itu, bulan Mei nanti Wiles akan diundang ke Oslo, ibukota Norwegia untuk menerima hadiah uang hingga Rp 9,1 miliar! Hadiah itu adalah bentuk penghargaan atas keberhasilan memecahkan salah satu misteri terbesar di dunia matematika itu.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang PR matematika? Para peneliti, dari Universitas South Australia dan Universitas St Francis Xavier di Kanada, mewawancarai delapan keluarga Kanada, mengajukan pertanyaan tentang pengalaman mereka mengerjakan pekerjaan rumah matematika dan dampaknya terhadap keluarga.
-
Siapa yang mengajarkan Einstein matematika? Saking begitu cerdasnya, beberapa literatur menyebutkan bahwa guru matematikanya memilih mundur untuk mengajari Einstein.
-
Siapa ilmuwan yang memimpin penelitian? Untuk menganalisis data dalam jumlah besar ini, ilmuwan utama Dr. Adriana Dutkiewicz bekerja sama dengan ahli dari National ICT Australia (NICTA) untuk mengembangkan peta interaktif menggunakan algoritma.
-
Siapa Profesor yang berpengaruh di Bahasa Indonesia? Tokoh tersebut bernama Prof. Sutan Muhammad Zain, seorang ahli pakar Bahasa Indonesia.
-
Bagaimana cara pendekatan pengajaran matematika berubah? Seperti halnya banyak mata pelajaran, pendekatan pengajaran dan pembelajaran matematika dapat berubah seiring berjalannya waktu.
Hebatnya, Wiles ternyata sudah dari usia 10 tahun bercita-cita memecahkan teorema Fermat. Ketika itu, Wiles terpukau ketika melihat untuk pertama kali teorema Fermat di sebuah perpustakaan.
Baru puluhan tahun kemudian, saat bekerja di Universitas Princeton, Wiles sukses memecahkan teorema itu. Kini, Wiles yang berusia 62 tahun meneruskan karir di Universitas Oxford.
Sumber: Huffington Post
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terbaru, Mbah Melan menjadi sorotan usai hadir di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Baca SelengkapnyaMatematikan dikenal dalam berbagai peradaban seperti Romawi, Yunani, Mesir, China, dan Babilonia.
Baca SelengkapnyaWarganet mengaku mengalami peningkatan nilai usai mengikuti kelas online dari sang kakek.
Baca SelengkapnyaNama ilmuwan Al-Khawarizmi telah banyak dikenal di dunia ilmu pengetahuan.
Baca SelengkapnyaAksinya ini pun mencuri perhatian para dosen dan mahasiswa karena anak seusianya sudah bisa menguasai materi kalkulus yang dinilai sulit.
Baca SelengkapnyaDedikasi mereka sebagai pendidik juga telah meninggalkan jejak mendalam, mendorong terciptanya terobosan-terobosan ilmiah yang mengubah dunia.
Baca SelengkapnyaPenulis buku legendaris Marthen Kanginan merambah YouTube untuk menyebarluaskan ilmu.
Baca SelengkapnyaPeraih Adhi Makayasa Akademi Kepolisian 2023, Ipda Irfan Urane Azis ternyata memiliki prestasi dalam bidang Matematika. Bakatnya tersebut disadari sejak SD.
Baca SelengkapnyaDalam waktu dekat ia akan berangkat ke Jepang sebagai penerima beasiswa.
Baca SelengkapnyaKini gelarnya jauh lebih panjang dari namanya sendiri.
Baca SelengkapnyaNama Pramaditya Wicaksono kini tengah viral di media sosial. Namanya viral usai dinobatkan sebagai guru besar termuda UGM dengan usia 35 tahun.
Baca Selengkapnya