Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penduduk AS bagai 'sandera' di negeri sendiri

Penduduk AS bagai 'sandera' di negeri sendiri Mata-mata. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Meskipun menjunjung tinggi yang namanya demokrasi dan kebebasan, nampaknya warga Amerika Serikat tak bisa bebas di negerinya sendiri. Hal ini terlihat dari diberlakukannya undang-undang NSA yang mampu melihat apapun isi dari aktivitas elektronik warga sipil.

Seperti yang dilansir oleh Mashable (6/6), lewat program yang dinamakan PRISM ini, memang NSA berhak untuk meminta data apapun dari penyedia layanan elektronik termasuk seluler dan internet. Oleh karenanya, mulai dari Facebook, Google, Microsoft, Yahoo, PalTalk, AOL, Skype, YouTube dan Apple pun harus menuruti hal ini tanpa terkecuali.

Menanggapi hal ini, perusahaan teknologi raksasa tersebut pun terlihat seakan tak memiliki daya apapun untuk menolaknya. Hal ini terlihat dari Google yang mau-mau saja memberikan data apapun jika diminta oleh NSA.

"Google tak memiliki pintu belakang yang memersilahkan pemerintah untuk mengakses data, namun Google mengakui kalau mereka memberikan data apapun yang diminta pemerintah demi tujuan hukum," kata seorang juru bicara Google kepada sebuah harian.

Sebelumnya, NSA juga belakangan diketahui mengumpulkan berbagai data percakapan ponsel penduduknya yang menggunakan provider Verizon. Hal ini pun dilakukan dengan rahasia tanpa adanya tujuan yang jelas

Apa yang dilakukan oleh pemerintah AS kepada penduduknya ini pun seolah merupakan pelecehan terhadap asas kebebasan yang selama ini dijunjung tinggi di negaranya. Di mana penduduk dijamin agar bebas mengungkapkan pendapatnya, kini mereka malah seperti dipenjara di negeri tersebut. (mdk/nvl)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hacker Bobol Satelit, Data Karyawan Bocor
Hacker Bobol Satelit, Data Karyawan Bocor

Sekelompok hacker berhasil menembus sistem keamanan perusahaan satelit Maxar Space Systems yang berbasis di Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia
FBI Peringatkan Perusahaan Antariksa AS Waspada dengan China dan Rusia

Tudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.

Baca Selengkapnya
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak
3 Hal Ini yang Dikhawatirkan AS soal Bahaya Tiktok, Salah Satunya Bisa Cuci Otak

Berikut bahaya TikTok menurut pemerintah AS jika benar-benar tidak ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran
Deretan Kasus Peretasan Hacker Bikin Heboh Indonesia, Para Politisi Ini Pernah jadi Sasaran

Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.

Baca Selengkapnya
PDN Diretas, Data Imigrasi Dipindah ke Amazon Web Service
PDN Diretas, Data Imigrasi Dipindah ke Amazon Web Service

Serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) membuat layanan di sejumlah instansi publik menjadi terganggu, termasuk imigrasi.

Baca Selengkapnya
Ini Tebusan Tertinggi di Dunia yang Diminta Black Hat Hacker, Ada yang Mencapai Rp1.145 Triliun
Ini Tebusan Tertinggi di Dunia yang Diminta Black Hat Hacker, Ada yang Mencapai Rp1.145 Triliun

Serangan siber yang meminta tebusan paling tinggi terjadi pada perusahaan teknologi TI terbesar asal Amerika Serikat (AS), Kaseya.

Baca Selengkapnya
FOTO: Momen Menkominfo dan Kepala BSSN Dicecar Komisi I DPR Terkait Serangan Hacker di Pusat Data Nasional
FOTO: Momen Menkominfo dan Kepala BSSN Dicecar Komisi I DPR Terkait Serangan Hacker di Pusat Data Nasional

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi, memaparkan kronologi serangan siber yang melanda Pusat Data Nasional.

Baca Selengkapnya
Menkominfo Bongkar Sosok Hacker Peretas Server PDNS, Motifnya Diduga Urusan Ekonomi
Menkominfo Bongkar Sosok Hacker Peretas Server PDNS, Motifnya Diduga Urusan Ekonomi

Menkominfo mengungkapkan, serangan siber server PDNS terdapat dua kemungkinan pelaku.

Baca Selengkapnya
iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker China
iPhone Milik Staf Kampanye Presiden AS Diretas Hacker China

Sebuah laporan menyatakan bahwa iPhone yang dimiliki oleh dua staf kampanye presiden AS telah berhasil diretas oleh peretas yang berasal dari Tiongkok.

Baca Selengkapnya
PDN Diserang Hacker, AHY: Jangan Sekadar Ikut-ikutan Digitalisasi, Ini Data Rakyat
PDN Diserang Hacker, AHY: Jangan Sekadar Ikut-ikutan Digitalisasi, Ini Data Rakyat

AHY berharap semua pihak di Kementerian setelah ini benar-benar membuat benteng keamanan yang kokoh. Sehingga tidak lagi ada kasus peretasan

Baca Selengkapnya
Brain Cipher Mengaku Tak Sulit Bobol Data PDNS 2, Malah Beri Saran ke Pemerintah Indonesia
Brain Cipher Mengaku Tak Sulit Bobol Data PDNS 2, Malah Beri Saran ke Pemerintah Indonesia

Kelompok ransomware Brain Cipher mengakui bobol data PDNS 2 tak sulit.

Baca Selengkapnya
Menko Hadi Minta Kementerian ATR Perkuat Pengamanan Data: Karena Simpan Dokumen Milik Rakyat
Menko Hadi Minta Kementerian ATR Perkuat Pengamanan Data: Karena Simpan Dokumen Milik Rakyat

Dikarenakan Kementerian ATR/BPN memiliki data tentang sertifikat lahan serta identitas warga

Baca Selengkapnya