Penurunan tarif interkoneksi tak adil bagi pelanggan daerah?
Merdeka.com - Rencana Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Rudiantara, memangkas biaya interkoneksi sampai 25 persen memicu pro dan kontra.
Tujuan dari dipangkasanya biaya interkoneksi ini adalah agar panggilan lintas operator bisa mendekati biaya panggilan ke sesama jaringan operator. Kabarnya, aturan untuk memangkas biaya interkoneksi sampai 25 persen akan diketok palu pada Juni ini.
Namun sayangnya, rencana tersebut banyak kalangan yang menilai hanya menguntungkan pelanggan di kota besar dan tak adil bagi pelanggan seluler di daerah terutama daerah tertinggal. Hal ini lantaran kemampuan operator untuk membangun jaringan dan meningkatkan kualitas layanannya di daerah akan menurun.
-
Kenapa tarif tol didiskon? Diskon tarif tol untuk menghindari terjadinya kepadatan arus lalu lintas pemudik di ruas jalan tol, yang sudah mengalami peningkatan harian ke arah Tran.
-
Kapan diskon tol berlaku? 'Kebijakan diskon untuk menggunakan jalur tol sampai Kalikangkung itu akan berlaku sampai besok (Jumat) jam 05.00 pagi,' kata Muhadjir usai meninjau kesiapan mudik di command center Km29 Cikarang Utama, Jawa Barat, Kamis.
-
Bagaimana tanggapan Telkomsel terkait rencana Menkominfo membuat regulasi kecepatan internet minimal 100 Mbps? 'Kita tinggal nunggu aturannya seperti apa, tapi itu kan dikembalikan ke pelanggan semoga economy of skill nya dapet lah,' Menurut Saki, dengan kecepatan minimal 100 Mbps sangat mungkin. Ia menyontohkan pelanggan IndiHome yang sudah memiliki opsi 100 Mbps. 'Intinya dari kami, tinggal tunggu dari pemerintah regilasinya sepetti apa,' ujar dia.
-
Mengapa Telkomsel memprediksi lonjakan trafik internet di Ramadan dan Lebaran 2024? Faktor utamanya didorong peningkatan aktivitas digital masyarakat, mulai dari online gaming sebesar 40,84%, communications 25,49%, video streaming 22,61%, social media 11,14%, sampai dengan e-commerce 9,17%.
-
Berapa persen diskon tolnya? Diskon tarif tol sebesar 20 persen untuk mudik diberlakukan dari tanggal 3 sampai 5 April dan arus balik dari tanggal 17-19 April.
-
Kenapa Menkominfo ingin membuat regulasi khusus untuk kecepatan internet? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan pemerintah memberikan perhatian khusus mengenai kecepatan internet. Menurutnya, kecepatan internet Indonesia masih rendah dengan angka 24,9 Mbps. Angka itu bawah Philipina, Kamboja, dan Laos, menurutnya Indonesia hanya unggul dari Myanmar dan Timor Leste di kawasan Asia Tenggara.
"Semakin besar wilayah layanan operator maka semakin tinggi investasi per menit panggilan. Biaya ini akan lebih tinggi lagi apabila operator menggelar jaringan ke perdesaan. Operator yang memiliki jaringan terbanyak akan dirugikan apabila tarif interkoneksi yang diimplementasikan dibawah biaya jaringan operator tersebut. Sebaliknya operator dengan jaringan paling sedikit akan diuntungkan," ujar Ketua Program Studi Telekomunikasi di Institut Teknologi Bandung, Ian Yosef, dalam keterangannya, belum lama ini.
Pendapat senada juga diutarakan oleh pengamat telekomunikasi Kalamullah Ramli. Menurutnya, biaya interkoneksi selalu akan turun jika operator tidak memperluas jangkauan jaringan melalui pembangunan BTS baru. Secara jangka panjang hal tersebut akan berdampak buruk bagi pelanggan terutama daerah yang belum terjangakau infrastruktur telekomunikasi seluler.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa biaya interkoneksi merupakan hak operator, jadi tidak bisa diturunkan maupun dinaikkan semaunya. Ia juga menepis argumen Menkominfo Rudiantara yang mengatakan bahwa penurunan tarif interkoneksi akan berdampak pada turunnya tarif ritel.
"Hal itu hanya akan baik untuk masyarakat secara jangka pendek saja. pembangunan ke daerah baru hanya bisa dicapai apabila kebijakan tersebut betul-betul berdasarkan biaya masing-masing operator," ujar yang juga mantan Dirjen Penyelenggara Pos dan Informatika Kemkominfo.
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terlalu memberatkan keuangan perusahaan telekomunikasi dengan biaya penggunaan frekuensi yang semakin naik.
Baca SelengkapnyaRespons baik dari pemerintah ditanggapi positif industri telekomunikasi. Tapi, mereka ingin keringanan lainnya.
Baca SelengkapnyaPenumpang KRL Jabodetabek tidak terpengaruh terhadap kenaikan tarif terutama pada kelompok masyarakat mampu.
Baca SelengkapnyaKenaikan ini disebut untuk peningkatan kualitas pelayanan bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPenggelaran jaringan 5G yang massif masih terganjal 'ketiadaan' frekuensi.
Baca SelengkapnyaTarif penyeberangan Merak-Bakauheni naik mulai Kamis (3/8) pukul 00.00 WIB. Kenaikannya rata-rata 5,20 persen untuk seluruh pengguna jasa.
Baca SelengkapnyaRespons pengusaha internet mendengar statment pejabat pemerintah soal harga murah Starlink.
Baca SelengkapnyaRencana subsisi KRL Jabodetabek berbasis NIK tertuang dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
Baca SelengkapnyaTak mudah bagi industri telekomunikasi untuk menatap masa depan. Butuh bantuan pemerintah agar bisnis mereka terus berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan menyebut sudah ada diskusi terkait naiknya tarif KRL.
Baca SelengkapnyaPT Persero ASDP Indonesia Ferry akan memberlakukan tarif baru pada 29 lintasan penyeberangan di seluruh Indonesia yang mulai berlaku pada 3 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaTak segampang membalikan telapak tangan untuk membuat harga internet murah.
Baca Selengkapnya