SDM masih jadi isu penting sektor teknologi informasi
Merdeka.com - Indonesia berharap pada tahun 2020 bisa menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara. Untuk menggapai cita-cita itu, ada banyak hal yang harus dilakukan, salah satunya penguatan dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM). Isu yang paling kental soal ini adalah kekurangan SDM. Dari tahun ke tahun, persoalan ini masih menjadi isu yang seksi bagi para pegiat teknologi informasi.
Menurut Sekretaris Jenderal Perkumpulan Chief Information Officer Indonesia (iCIO Community), Ongki Kurniawan, hal ini terjadi lantaran massifnya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi hadir yang tentunya membutuhkan SDM handal di bidangnya. Apalagi ditambah dengan munculnya era transformasi digital.
“Kita sedang menghadapi era baru transformasi digital. Tak hanya perusahaan rintisan teknologi saja, melainkan pula perusahaan-perusahaan konvensional kini membutuhkan orang-orang yang ahli dalam bidang digital strategy,” kata Ongki saat ditemui di acara iCIO Community di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Jakarta, Selasa (10/5).
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Apa saja yang dibutuhkan untuk transformasi digital di Indonesia? Ada dua hal yang menjadi poin penting. Pertama, talenta dan yang kedua adalah infrastruktur digital.
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan Indonesia mencapai visi digital 2045? Jadi sekali lagi kita lihat dari visi Indonesia Digital 2045. Digital infrastructure adalah fondasi. Digital infrastruktur menjadi enabler untuk aplikasi-aplikasi use cases yang memanfaatkan nanti gen AI, cloud computing, blockchain, dan lain-lain,
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
“Sehingga, saat kebutuhan akan SDM besar, namun supply masih kurang. Maka sekarang agak terbatas, itu memang wajar,” tambahnya.
Meski begitu, bukan berarti kekurangan SDM ini menjadikan para pegiat teknologi informasi ini hanya berpangku tangan. Segala daya dan upaya mesti dikerahkan untuk mengantisipasi krisis SDM di bidang ini. Misalnya saja, kata Ongki, saat ini perusahaan-perusahaan yang membutuhkan SDM handal, bisa mencari talenta jempolan tak hanya yang berada di wilayah Jakarta.
“Kita mungkin belum mencoba untuk mencari-cari di daerah yang memiliki potensi besar. Bisa jadi itu di luar Jakarta atau di luar Jawa. Bisa jadi juga, bukan di top 5 universities tapi di luar itu,” ungkap dia.
Ongki menyontohkan di luar Jakarta, seperti Yogyakarta dan Malang. Kedua kota ini, kini tengah menjadi buah bibir di kalangan pegiat teknologi informasi. Pasalnya, banyak bermunculan talenta-talenta mumpuni yang berasal dari kedua kota tersebut. Dia menyebutkan pendiri sekaligus CEO KapanLagi Network, Steve Christian yang berasal dari Malang.
“Selain itu, saat CEO Facebook Mark Zuckerberg datang ke Indonesia, dia mengunjungi Yogyakarta. Jadi ini cukup menarik dan semestinya kita perlu pelajari kenapa wilayah tersebut tumbuh subur dengan talenta bagus,” ucapnya.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaPotensi besar sebagai digital hub tak boleh dilepaskan begitu saja.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaKesenjangan pengguna dan kecakapan digital masih terjadi gap yang cukup jauh.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca SelengkapnyaTito Karnavian menekankan peran penting Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) dalam mendukung visi Indonesia Emas 2045.
Baca SelengkapnyaAnalis Utama Politik Keamanan LAB 45 Christian Guntur Lebang menjelaskan, infrastruktur digital dan akses internet masih menjadi persoalan utama.
Baca SelengkapnyaOECD merupakan sebuah organisasi internasional dengan tiga puluh negara yang menerima prinsip demokrasi perwakilan dan ekonomi pasar bebas.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaUpaya-upaya menumbuhkan pengembangan ekonomi digital perlu kerja bersama.
Baca Selengkapnya