Setelah dieksplorasi, NASA ucapkan selamat tinggal ke Saturnus lewat foto dramatis
Merdeka.com - NASA akhirnya mengucapkan selamat tinggal kepada Saturnus, setelah berakhirnya misi Cassini yang bertugas mengeksplorasi planet bercincin tersebut.
Cassini atau Cassini-Huygens sendiri adalah proyek raksasa kolaborasi NASA, badan antariksa Eropa ESA, serta badan antariksa Italia ASI, yang mengirim roket papan atas tanpa awak ke Saturnus, yang juga membawa Huygens lander, pesawat ulang alik robotik yang mendarat di Titan, satelit terbesar Saturnus.
Di hari terakhir misi, pesawat Cassini memotret planet tersebut dalam keadaan yang sangat dramatis: diterangi sinar matahari dikelilingi pekatnya antariksa.
-
Bagaimana pesawat NASA mencapai Europa? Pesawat ini berbobot 6,5 ton dan akan menggunakan susunan panel surya selebar lebih dari 30 meter, yang diperlukan untuk misi yang akan terbang sangat jauh dari matahari.
-
Apa yang berhasil dicapai NASA baru-baru ini? Baru-baru ini pesawat luar angkasa NASA berhasil mengirimkan sinyal laser sejauh 466 juta kilometer, memecahkan rekor sebelumnya dan berpotensi mengubah penjelajahan terhadap tata surya.
-
Apa yang dikirim NASA dari luar angkasa? NASA mengumumkan penggunaan sistem komunikasi laser canggih di pesawat luar angkasa yang berjarak 31 juta km dari Bumi untuk mengirimkan video kucing definisi atau kualitas tinggi.
-
Apa yang dilakukan Pesawat NASA? Pesawat NASA telah mendapat pencapaian luar biasa dengan secara resmi 'menyentuh' matahari, menyelam melalui atmosfer yang belum pernah dijelajahi sebelumnya yang dikenal sebagai corona.
-
Apa tujuan utama misi NASA ke Europa? Misi ini penting karena Europa adalah salah satu dari sedikit kandidat realistis yang benar-benar dapat menampung kehidupan.
Cassini adalah proyek terbesar dalam mengarungi Saturnus, di mana proyek ke planet bercincin tersebut sudah ada sejak 2004 lalu. Pesawat ruang angkasa Cassini juga didedikasikan untuk misi ini, dan dikabarkan adalah yang tercanggih.
Planet Saturnus yang diambil oleh Cassini ©2017 Merdeka.comJika dilihat lebih dekat, dalam gambar tersebut juga ditunjukkan bulan-bulan Saturnus melalui anotasi, yakni Prometheus, Pandora, Epimetheus, Janus, Enceladus, dan Mimas.
Para periset dan para astronom akan melihat data-data yang dikumpulkan Cassini-Huygens selama bertahun-tahun, dan berharap menemukan informasi penting bagi ilmu astronomi.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa wahana antariksa berhasil melanjutkan misi hingga saat ini. Pesawat antariksa tengah menjelajahi ruang antar bintang, miliaran kilometer dari Bumi.
Baca SelengkapnyaSpaceX ditunjuka NASA membuat pesawat luar angkasa yang hancurkan stasiun luar angkasa.
Baca SelengkapnyaKantor berita Rusia TASS melaporkan bahwa satelit Sputnik itu berada pada jarak 560 mil (900 kilometer) di atas Bumi dan mengitarinya setiap satu setengah jam.
Baca SelengkapnyaCincin Saturnus Bakal Menghilang, NASA Ungkap Kapan Waktunya
Baca SelengkapnyaFoto ikonik itu diambil pada Malam Natal selama misi tahun 1968.
Baca SelengkapnyaAstroscale, perusahaan asal Jepang, telah menandatangani kontrak senilai USD90 juta dengan JAXA untuk misi pembersihan sampah antariksa.
Baca SelengkapnyaTeleskop ini merupakan hasil kemitraan dengan ESA (Badan Antariksa Eropa) dan CSA (Badan Antariksa Kanada).
Baca SelengkapnyaDia merekam pesan khusus yang ditujukan kepada calon penjelajah Mars.
Baca SelengkapnyaIni hambatan saat pesawat luar angkasa AS mau mendarat di Bulan.
Baca SelengkapnyaAda jejak yang ditinggalkan manusia di Bulan. Beriku benda unik yang ditemukan di Bulan.
Baca SelengkapnyaNASA mengirimkan video kucing ke luar angkasa menggunakan laser.
Baca SelengkapnyaRoket terkuat di dunia ini telah menyelesaikan hampir seluruh uji terbang melalui ruang angkasa pada percobaan ketiganya, tapi hancur saat kembali ke Bumi.
Baca Selengkapnya