Startup ini sebut bisa tunda penuaan manusia, benarkah?
Merdeka.com - Startup asal Amerika Serikat (AS) ini memiliki cara bagaimana menunda penuaan manusia. Ini artinya, startup tersebut mengklaim dapat memperpanjang umur manusia. Benarkah demikian?
Dilaporkan Daily Mail, Selasa (15/5), startup itu bernama Rejuvenate Bio. Percobaan ini pun dilakukan pertama kali pada anjing jenis Beagle. Jika memang percobaan berhasil, tak menutup kemungkinan startup ini akan menerapkan hal tersebut ke manusia.
Pendiri Rejuvenate Bio, George Church dari Harvard Medical School, percobaan berikutnya akan dilakukan pada tikus.
-
Dimana teknologi ini diuji coba? Dalam penelitian mereka menyebutkan bahwa sinyal WiFi dapat mengintip ruangan-ruangan melalui dinding. Ketika ruangan tersebut menangkap sinyal WiFi lalu akan muncul huruf alfabet berbentuk 3D. Namun, teknologi ini masih dalam tahap uji coba untuk bisa sampai mengintip ke dalam isi rumah-rumah pribadi masyarakat.
-
Bagaimana cara startup di Indonesia bertahan? Banyak perusahaan yang melakukan penghematan biaya untuk bertahan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
-
Siapa yang bisa berkembang di lingkungan perusahaan rintisan? 'Perusahaan rintisan berhasil karena banyaknya gairah dan sedikit sekali proses,' katanya, mengacu pada hierarki yang biasanya dimiliki perusahaan besar.
-
Apa yang dialami startup di Indonesia? Laporan terbaru yang dikeluarkan oleh Glints dan Monk's Hill Ventures (MHV) mengenai performa perusahaan startup di Asia Tenggara (ASEAN) pada tahun 2024 menunjukkan adanya penurunan gaji bagi karyawan startup, khususnya di Indonesia.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Apa yang diujicoba oleh para ilmuwan? Para ilmuwan sedang melakukan percobaan untuk membuat prototipe chip jaringan 6G di masa depan.
"Kami akan menyuntikkan DNA baru ke tubuh. Kami telah menguji percobaan tersebut pada anjing dan tikus, nantinya akan diuji coba pada manusia," ujar Church.
Penelitian tersebut juga didasari pada kemampuan organisme seperti cacing dan lalat. Kedua makhluk hidup tersebut diketahui bisa meningkatkan gen mereka dan bisa menggandakan waktu hidup.
Church juga mengungkap penelitiannya kalau transfusi darah pada tikus yang lebih tua dari tikus yang lebih muda juga bisa mengembalikan sejumlah 'biomarker' ke tingkat yang lebih muda. Namun, belum diketahui apakah pengujian kepada anjing berhasil atau tidak.
Dalam dokumen yang diberikan oleh dokter hewan di West Coast pada Juni 2017, Rejuvate Bio mengungkap terapi gennya sudah diuji pada empat anjing Beagle dengan Tufts Veterinary School di Boston.
Sementara untuk percobaan tubuh manusia, Church siap bersedia menjadi sukarelawan yang pertama. Rejuvenate Bio bahkan juga telah mengantongi dana dari Komando Operasi Khusus Amerika Serikat untuk mengetahui peningkatan kemampuan anjing-anjing militer.
Uji perpanjangan usia pada hewan seperti ini sebetulnya bukan yang pertama. Pada 2015, laboratorium milik Church di Harvard, sudah mencoba menguji tikus dengan terapi gen dan perangkat canggih bernama CRISPR.
Terapi gen tersebut memasukkan DNA ke dalam virus, yang kemudian masuk ke sel-sel hewan. Church juga sudah menguji lebih dari 60 terapi gen kepada hewan tersebut.
Sumber: Liputan6.comReporter: Jeko I. R (mdk/ara)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Manusia terus mencari cara untuk memperpanjang hidup, dari ramuan kuno hingga teknologi modern. Namun, hanya sedikit yang benar-benar berhasil.
Baca SelengkapnyaUji klinis pertama di dunia akan dimulai pada bulan September tahun ini di Rumah Sakit Universitas Kyoto, Jepang.
Baca SelengkapnyaAda tujuan tertentu mengapa para ilmuwan ingin menciptakan robot dari sel manusia.
Baca SelengkapnyaUji coba ini adalah yang ditunggu-tunggu Elon Musk terhadap startup besutannya.
Baca SelengkapnyaTeknologi diklaim mantan engineer Google dapat memperlama hidup manusia.
Baca SelengkapnyaDeath Clock adalah aplikasi berbasis AI yang memprediksi tanggal kematian pengguna berdasarkan kebiasaan dan kesehatan, bertujuan mendorong hidup lebih sehat.
Baca SelengkapnyaRobot ini bisa tersenyum percis seperti manusia karena ada jaringan kulit hidup yang ditempelkan.
Baca SelengkapnyaIlmuwan di Jepang berhasil menggunakan sel punca manusia untuk memperbaiki retina monyet.
Baca SelengkapnyaBrainBridge memperkenalkan sistem transplantasi kepala dengan bantuan AI, yang menjanjikan solusi bagi pasien seperti kelumpuhan dan penyakit neurologis.
Baca SelengkapnyaSistem AI yang dibuat peneliti berhasil memproyeksikan peristiwa yang akan terjadi di masa depan manusia, termasuk kematian.
Baca SelengkapnyaElon Musk mengumumkan rencana ambisius untuk menanam jutaan chip Neuralink di otak manusia dalam 10 tahun ke depan, guna meningkatkan kemampuan otak dan tubuh.
Baca Selengkapnya