Survei lain menyangkal bahwa Yahoo! lebih baik dari Google
Merdeka.com - Data ComScore mengenai Yahoo! yang mampu mengalahkan Google di Amerika Serikat nampaknya tak diamini lembaga statistik lainnya. Diketahui, dua lembaga lain, menyatakan sebaliknya.
Seperti yang dilansir oleh The Verge (27/8), keduanya adalah Compete dan SimilarWeb yang sepakat menyebut bahwa Google masih jauh berada di atas Yahoo! dari segi manapun. Hal ini sendiri menarik karena data yang berbeda justru muncul dari ComScore yang notabene metode analitiknya lebih dipercaya ketimbang dua lembaga di atas.
ComScore menyatakan bahwa Yahoo! bisa mengalahkan Google karena mereka hanya mencatat pengunjung unik saja, untuk pengunjung berulang hanya akan dihitung satu kali. Hal ini berarti seorang pengguna yang dua kali mengunjungi Yahoo! maupun Google hanya akan dihitung satu kali saja kehadirannya di kedua mesin pencari tersebut.
-
Apa Google itu? Google, yang kini menjadi elemen penting dalam kehidupan digital kita, diciptakan oleh dua inovator teknologi, Larry Page dan Sergey Brin.
-
Kenapa Facebook dan Google rugi besar? 1 hariDalam waktu satu hari semenjak internet padam secara keseluruhan, berbagai raksasa platform digital dapat mengalami kerugian yang besar. Facebook dan Google bisa kehilangan lebih dari Rp 6 triliun dalam pendapatan iklan di antara mereka.
-
Siapa yang Google ajak kerjasama? Dalam upaya implementasinya, Google menggandeng perusahaan asal India, Salcit Technologies, yang berfokus pada AI di bidang kesehatan pernapasan.
-
Siapa yang menang survei Poltracking? Survei Poltracking Indonesia mencatat, masyarakat dengan penghasilan berkisar Rp1 juta - Rp2 juta cenderung condong pada pasangan capres-cawapres nomor urut 2, yakni Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka yang memperoleh suara 42,9 persen.
-
Siapa yang menang dalam perdebatan? Tidak ada yang menang dan tiada yang kalah. Keduanya memiliki sudut pandangnya masing-masing dalam melihat sains dan agama.
-
Apa yang Google batasi aksesnya? Mulai awal tahun 2025, hanya aplikasi yang memiliki fungsi inti dan memerlukan akses ke gambar serta video pengguna yang akan diizinkan untuk mengakses seluruh galeri.
Dari sinilah kemudian ComScore menemukan sebuah fakta menarik mengenai perbandingan pengguna YahoO! dan Google dalam beberapa pekan terakhir di AS. Ternyata, Yahoo! mampu mengalahkan Google dengan jumlah pengguna berselisih 4 jutaan.
Sementara itu, Compete menyatakan bahwa Google masih lebih unggul dari Yahoo! dari segi manapun. Di AS misalnya, ada selisih 5 juta pengguna yang membuat Google dominan.
Senada dengan Compete, SimilarWeb juga menyebut bahwa Google masih lebih baik dari Yahoo!. Dengan menambahkan trafik dari Tumblr dan YouTube, tercatat Google masih unggul dengan selisih besar, 7 miliar pengguna.
Dari segi penelitian, sebenarnya metode ketiga lembaga ini benar. Namun, nyatanya ketiganya bisa menghasilkan data yang jauh berbeda.
Berita sebelumnya:Ini rahasia Yahoo! hingga mampu kalahkan GoogleYahoo berhasil kalahkan Google di AS (mdk/nvl)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei yang diunggah Andre Rosiade sudah dibantah langsung oleh SMRC
Baca SelengkapnyaTKN Fanta Prabowo-Gibran, menilai sah-sah saja bila ada pihak beda pandangan atau tidak percaya survei
Baca SelengkapnyaDua lembaga surveinya adalah CSIS dan Indikator Politik Indonesia.
Baca SelengkapnyaAsisten Pelatih Timnas AMIN Jazilul Fawaid menyatakan pasangan Anies-Muhaimin berpotensi menang Pilpres 2024 berdasarkan hasil survei internal timnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Paloh, angka yang digambarkan pelbagai lembaga survei terhadap Anies itu tidak tepat.
Baca SelengkapnyaHal ini menanggapi perbedaan hasil survei Poltracking Pilgub Jakarta hingga memutuskan keluar dari Persepi. Poltracking juga diberi sanksi oleh Persepi.
Baca SelengkapnyaRekam Elektabilitas Ganjar-Mahfud di Dua Survei Pilpres Terbaru: 22,9% dan 24,5%
Baca SelengkapnyaAdjie menjelaskan faktor merosotnya suara Ganjar-Mahfud lantaran blunder kubu Ganjar yang kerap menyerang Jokowi belakangan ini.
Baca SelengkapnyaIa menduga survei-survei yang dimunculkan hari ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.
Baca SelengkapnyaSaidiman Ahmad menilai dugaan publikasi hasil survei lembaga survei mempengaruhi pilihan publik soal calon presiden, salah total.
Baca SelengkapnyaGanjar tidak menampik jika saat ini seluruh pihak tengah berupaya untuk merebut suara-suara yang ada di Jateng dan DIY.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan perbedaan data tersebut.
Baca Selengkapnya