Teknologi Blockchain dan Visi Dubai Menjadi Kota Paling Bahagia di Dunia
Merdeka.com - Menyebut kota Dubai di Uni Emirat Arab (UEA), kita membayangkan banyak hal spektakuler di sana. Betapa tidak, gedung tertinggi di dunia; Burj Khalifa, dengan tinggi 828 meter, dibangun di Dubai.
Pusat perbelanjaan terbesar di dunia juga ada di Dubai. Namanya Dubai Mall. Kemudian hotel 'bintang enam' satu-satunya di dunia, Burj al Arab, dibangun di Dubai. Pulau Palm dan The World, pulau buatan manusia terbesar di dunia, juga hadir di kota ini. Salah satu akuarium terbesar di dunia juga ada di kota kedua terbesar di UEA, setelah Abu Dhabi ini.
Sungguh luar biasa, Dubai. Dari sebuah kota padang pasir tandus di Teluk Persia menjadi kota 'tropis' nan sejuk dan terbuka bagi seluruh warga dunia. Ya, Dubai terus bersolek. Pusat bisnis, real estat, belanja, dan pariwisata kelas dunia adalah wajah Dubai kini.
-
Apa yang terjadi di Dubai? Banjir ini menyebabkan penutupan sekolah-sekolah, membanjiri jalan raya, dan bahkan mempengaruhi operasi di Bandara Internasional Dubai.
-
Bagaimana kota utopia ini didanai? Proyek ini didukung oleh investor terkemuka Silicon Valley, termasuk Reid Hoffman (LinkedIn, OpenAI), Marc Andreessen (Netscape, Andreessen Horowitz), Patrick dan John Collison (Stripe), Chris Dixon (eBay, Hunch), serta Laurene Powell Jobs, pendiri dan mantan CEO Apple, Steve Jobs, menurut laporan Forbes.
-
Dimana teknologi blockchain bisa diterapkan? Blockchain memiliki potensi untuk mengubah cara kita melakukan transaksi, mengelola data, dan membangun kepercayaan di berbagai industri.
-
Apa fungsi utama Blockchain? Blockchain adalah teknologi yang digunakan sebagai sistem penyimpanan atau bank data secara digital yang terhubung dengan kriptografi.
-
Kapan badai melanda Dubai? 'Saya sudah tinggal di sini selama bertahun-tahun, dan tidak ada pemadaman listrik yang bertahan lebih dari satu jam seperti ini. Kami benar-benar meremehkan kekuatan badai ini.' Kata MA, seperti dilansir Khaleej Times, Selasa (16/4).
Tak heran bila Dubai atau UEA menjadi hub terpenting dunia di industri keuangan, pariwisata, dan real estat.
Menyadari kemajuan saat ini dan potensi masa depan Dubai, Perdana Menteri UEA sekaligus Emir Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum, mempunyai visi membawa Dubai menjadi "kota paling bahagia di muka bumi".
Visi besar itu coba direalisasikan dengan membuat enam inisiatif strategis, yang dikelola oleh Smart Dubai, lembaga pemerintahan UEA. Keenam inisiatif strategis itu adalah Etika dan Prinsip Kecerdasan Buatan (AI), Dukungan terhadap Startup, Agenda Kebahagiaan, Laboratorium AI, Pemanfaatan Teknologi Internet Blockchain, dan Paperless.
Dr Aisha binti Butti bin Bishr, Direktur Jenderal Smart Dubai, menjelaskan inisiatif Pemanfaatan Blockchain sudah diturunkan dengan membuat "Dubai Blockchain Strategy" yang diluncurkan pada 2016. Targetnya adalah Dubai menjadi kota pertama yang secara penuh ditenagai oleh Blockchain pada 2020.
Dirjen Smart Dubai Dr Aisha binti Butti bin Bishr ©2019 Merdeka.comMenurutnya, Smart Dubai mengakui dampak potensial teknologi Blockchain terhadap layanan kota. Plus tren penerapan Blockchain di seluruh dunia yang diinvestasikan oleh sektor swasta dalam teknologi Blockchain. Maka itu, Smart Dubai melihat potensi Blockchain sebagai solusi.
"Kami ingin menerapkan teknologi Blockchain pada skala kota di Dubai, ketika teknologi semakin diakui sebagai mesin kepercayaan utama. Blockchain menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga yang tepercaya dalam transaksi, sekaligus akan berkontribusi signifikan untuk menyederhanakan proses pemerintah Dubai yang sedang berkembang. Penerapan Blockchain akan dilakukan pada area smart governance, smart economy, dan smart people," ujar Dr Aisha menjawab pertanyaan Merdeka.com lewat e-mail, baru-baru ini.
Dia menjelaskan, saat ini Dubai merupakan salah satu kota cerdas terkemuka di dunia yang menerapkan teknologi baru dan merintis percontohan cerdas yang inovatif.
Perkembangan Dubai yang cepat di berbagai sektor ekonomi menuntut pembaruan terus-menerus untuk memastikan efisiensi dan kecepatan. Jadi, efektivitas pemerintah menjadi semakin penting, terutama dalam layanan Government to Consumer (G2C) dan Government to Government (G2G). Khususnya pertumbuhan dalam sektor bisnis, konstruksi, dan pariwisata.
"Proses yang sederhana pun menjadi lebih rumit dengan penambahan kegiatan yang sekarang diminta oleh bisnis baru dan penduduk kota. Sangatlah jelas bahwa Dubai membutuhkan solusi cerdas untuk menyederhanakan proses pemerintah yang sedang berkembang," pungkad Dr Aisha. (mdk/sya)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah meluncurkan cetak biru (blue print) kota cerdas Ibu Kota Nusantara (IKN).
Baca SelengkapnyaDipilihnya Kota Solo sebagai lokasi pembangunan RS ini, karena kota ini sangat indah.
Baca SelengkapnyaJatim bakal terapkan AI buatan UEA di KEK Singhasari Kabupaten Malang. Ini alasannya.
Baca SelengkapnyaUEA Pertama Kalinya Izinkan Permainan Lotre, Selangkah Lagi akan Legalkan Kasino?
Baca SelengkapnyaTak hanya menampilkan pesta kembang api, sejumlah pertunjukan unik lainnya juga ditampilkan dalam momen tersebut.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca SelengkapnyaKompleks ibu kota baru Mesir dirancang sebagai model kota dengan menggunakan teknologi tinggi
Baca SelengkapnyaGambaran 'proyek ambisius' milik pemerintah kerajaan Arab Saudi bernama Neom.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
Baca SelengkapnyaNKRI ini sedang mengalami bonus demografi yang akan terjadi sampai beberapa tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.
Baca SelengkapnyaTak hanya kantor kedutaan asing, OIKN juga membuka diri untuk membantu organisasi atau lembaga non pemerintah seperti partai politik yang ingin pindah ke IKN.
Baca Selengkapnya