Twitter dikecam karena tak hapus cuitan 'ujaran kebencian' dari Trump
Merdeka.com - Kredibilitas jejaring sosial Twitter kini sedang terpukul lagi. Bagaimana tidak, Twitter tak tanggap soal cuitan Presiden Trump yang meretweet video anti-Muslim.
Twitter lewat sang CEO, Jack Dorsey, menyebut bahwa "kami membuat alasan yang salah soal mengapa kami tak ambil tindakan terhadap video (anti Muslim yang diretweet Trump)," cuit Jack. "Kami masih melihat secara kritis pada semua kebijakan kami, dan menghargai semua saran yang masuk." tambahnya.
Sebelumnya, Twitter lewat juru bicara yang tidak disebut namanya, menyebut bahwa "mungkin ada kesempatan langka ketika kita harus membiarkan konten atau perilaku kontroversial yang mungkin dapat merugikan kita, untuk tetap pada layanan kami (Twitter), karena kami yakin ada kepentingan publik yang sah akan adanya orang tersebut." Dalam hal ini, tersirat bahwa presiden tidak akan bisa dihapus cuitannya karena ia adalah "pembawa kepentingan publik."
-
Apa dampak dari ujaran kebencian di media sosial? Media sosial menjadi salah satu aspek yang ditekankan, karena berpotensi disalahgunakan lewat ujaran kebencian.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang digugat dari TikTok? Keluarga-keluarga ini mengambil langkah hukum secara kolektif di pengadilan Crteil, dan Boutron-Marmion menyatakan bahwa ini merupakan kasus kelompok pertama di Eropa.
-
Siapa yang menggugat TikTok? Tujuh keluarga di Prancis telah mengajukan gugatan terhadap TikTok, raksasa media sosial, dengan tuduhan bahwa platform ini telah mengekspos anak-anak remaja kepada konten berbahaya.
-
Kenapa Trump gugat pendiri Truth Social? Gugatan itu mengklaim bahwa para pendiri telah menyebabkan kerugian pada nilai perusahaan dengan mengganggu operasi bisnis dan proses go public.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Hal ini diperburuk dengan dua cuitan dari akun resmi @Twittersafety, yang menyebut bahwa "video tersebut diizinkan di Twitter berdasarkan kebijakan media Twitter saat ini."
Hal ini dikecam habis oleh netizen, disebut bahwa Twitter justru mempromosikan kebencian terhadap kaum termarjinal. Terlebih lagi alasan bahwa setiap video diizinkan tetap ada di platform, hanya dengan sebuah peringatan bahwa video tersebut mengandung konten bahaya.
Bagaimana menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah merek terkemuka menghentikan iklan di platform X yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Baca SelengkapnyaDia mengaku akun media sosoal Twitternya itu bukan akun yang aktif. Sehingga jarang membukanya.
Baca SelengkapnyaAnwar bahkan menyebut Meta sebagai budak zionis setelah perusahaan media sosial itu menghapus otomatis postingannya di Facebook dan Instagram.
Baca SelengkapnyaSebuah akun Tik Tok bernama ud.syafaat membagikan momen dirinya membuang semua produk pro Israel.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaMenurut pemantauan TPN, sejak beberapa hari terakhir performa Mahfud MD di media sosial lebih unggul dibanding cawapres lainnya.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai unggahan video diduga berisi tentara Israel itu tak memiliki nilai politis.
Baca SelengkapnyaMahfud menilai akun media sosial tokoh publik dan politisi memang kerap diretas.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca SelengkapnyaPolda Sumut menangkap Lukman Dolok Saribu yang diduga menyebarkan kebencian terhadap umat Islam dan Palestina yang viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaGalih Loss ditangkap polisi gara-gara kontennya yang berbau penistaan agama
Baca Selengkapnya