Vaping Akhirnya Jatuhkan Korban, Sama Bahayanya Dengan Rokok?
Merdeka.com - Berdasarkan laporan terbaru, kini alternatif merokok yakni vaping juga sama bahayanya. Tak sekadar berbahaya, korban pun telah jatuh.
Berdasarkan laporan dari TechCrunch, Center for Disease Control and Prevention (CDC) menyebut bahwa seseorang meninggal karena sebuah kondisi yang terkait vaping.
Disebut pula kalau ada hampir 200 kasus lain yang disebabkan oleh vape, dengan tingkat keparahan yang berbeda. Dideskripsikan, terdapat gejala pernapasan para yang 'tak dapat dijelaskan,' setelah dilaporkan menggunakan vape atau rokok elektronik.
-
Apa saja bahaya rokok elektrik? Berikut ini adalah beberapa bahaya rokok elektrik bagi kesehatan tubuh: 1. Paparan Nikotin 2. Penyakit Paru Obstruktif Kronis 3. Risiko Kesalahan Penggunaan 4. Terserang 'Popcorn Lung' 5. Pneumonia Lipoid 6. Pengaruhi Kondisi Gigi dan Gusi 7. Dampak Jangka Panjang yang Belum Diketahui
-
Bagaimana vape bisa menyebabkan kerusakan paru-paru? Kerusakan paru-paru, yaitu kondisi di mana paru-paru mengalami iritasi, inflamasi, atau infeksi akibat terpapar zat-zat beracun dalam vape, seperti akrolein, vitamin E asetat, dan logam berat.
-
Apa bahaya vape terhadap kesehatan? Merokok tembakau maupun elektrik keduanya mempunyai dampak buruk terhadap kesehatan entah dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
-
Bagaimana dampak nikotin dari rokok elektrik? Meskipun jumlahnya bisa lebih mudah diatur daripada rokok konvensional, pengguna tetap terpapar nikotin yang bisa berdampak pada sistem saraf dan jantung. Selain itu, nikotin juga akan menimbulkan efek candu dan memicu depresi, napas pendek, kanker paru, kerusakan paru permanen, hingga kematian
-
Apa saja dampak kesehatan lain dari vape? Vaping juga sebelumnya dikaitkan dengan penghambatan kesuburan, menurut jurnal Life, yang memperingatkan terhadap anggapan bahwa vape adalah produk yang 'aman' sebagai alternatif selain merokok. Mengingat dampak rokok yang besar bagi kesehatan seksual dan reproduksi pria, biasanya dokter terlebih dahulu menyarankan agar perokok berhenti merokok bila ingin punya anak.
-
Zat apa saja yang bisa menyebabkan kanker di vape? Karsinogen: Zat ini adalah zat yang bisa menyebabkan kanker. Beberapa contoh karsinogen yang terdapat dalam vape adalah asetaldehida dan formaldehida.
Terkait mendiang, tidak ada informasi yang dibeberkan kecuali ia adalah orang dewasa dan warga negara bagian Illinois. Disebut ia meninggal karena penyakit paru-paru yang terpicu uap rokok elektronik.
Gejala Awal
Dalam laporan CDC, dalam banyak kasus, pasien melaporkan gejala awal berupa kesulitan bernafas, sesak napas, dan beberapa berupa penyakit gastrointestinal.
Lebih dari itu, semua pihak dan ikatan dokter di AS kini sedang diberi komando untuk melakukan pengumpulan informasi. Diduga akan banyak gelombang korban yang jatuh akibat vaping dan penanganan diharapkan sudah ada sebelumnya.
Dugaan Penyebab
FDA yang merupakan BPOM di AS, kini sedang melakukan investigasi akan berbagai rokok elektronik yang beredar di AS. Pasalnya, butuh diketahui juga berbagai peredaran rokok elektronik impor atau yang ilegal.
Setelah itu, akan dilakukan investigasi apakah deretan rokok elektronik tersebut memang berbahaya atau tidak.
Sejauh ini, mekanisme munculnya penyakit yang terkait rokok elektronik ini masih belum terlalu bisa diprediksi.
Apakah itu adalah risiko dari nikotin yang ada dalam cairannya, atau dari uapnya. Atau bahkan dari temperatur atau konsentrasi berbahaya yang tercipta dari fenomena penguapan liquid ini.
Akan diteliti juga apakah vaping langsung mempengaruhi paru-paru atau justru masuk ke aliran darah terlebih dahulu.
Diklaim Tidak Berbahaya
Vaping sendiri sebelumnya tak selalu dianggap berbahaya. Dr. Brian King yang meruapakan salah satu dokter di CDC, menyebut bahwa tidak ada bahan kimia tertentu yang bisa jadi masalah dalam melakukan vaping.
Ia menyebut bahwa terdapat hal-hal berbahaya yang terkandung seperti partikel-partikal yang sangat kecil, logam berat seperti timah, serta berbagai bahan kimia penyebab kanker. Namun, aerosol yang dihasilkan vapor telah diidentifikasi tidak berbahaya.
Namun ia menyebut bahwa ketidakberbahayaan vaping hanya masih belum terbukti. Karena perangkat ini baru populer, mungkin berbagai studi akan makin gencar dan makin memaparkan deretan bahaya dari vaping. Tentu, ini butuh studi selama bertahun-tahun.
Sudah Ada Studi yang Paparkan Bahaya Vape
Meski demikian, sudah ada sebuah penelitian yang memperlihatkan sisi buruk dari vape. Penelitian ini dihelat oleh Yale, dan menyebut bahwa salah satu perangkat vape populer yakni Juul, menghasilkan bahan kimia berbahaya yang tak tercantum di paketnya. Bahan kimia tersebut diberi nama irritants.
Irritant sendiri merupakan suatu zat yang berpotensi membuat peradangan atau deretan ketidaknyamanan dalam tubuh Anda.
Para peneliti menyebut bahwa liquid dari vapor bukanlah produk akhir, justru ketika proses penguapan terjadi, akan ada reaksi kimia dan tercipta molekul baru dari sana. Uniknya, semua orang beranggapan bahwa liquid adalah produk akhir yang tak berbahaya.
Meski demikian, vape tetap bisa jadi alternatif Anda untuk meninggalkan rokok. Hanya saja, jika Anda mengalami masalah pernapasan, jangan ragu untuk menghubungi dokter Anda.
Karena, Anda tidak kebal penyakit meski Anda telah meninggalkan rokok konvensional dan beralih ke 'merokok' dengan cara lain.
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banyak orang yang menganggap vape lebih aman daripada rokok tembakau. Padahal, kandungannya sendiri dapat memicu penyakit kronis.
Baca SelengkapnyaBenarkan vape lebih aman dari rokok konvensional? Simak penjelasannya:
Baca SelengkapnyaVape dapat menyebabkan berbagai dampak kesehatan, mulai dari masalah kesuburan, pernapasan, hingga penyakit kanker.
Baca SelengkapnyaWHO baru-baru ini mendesak negara-negara di dunia untuk menerbitkan aturan yang melarang rokok elektronik atau vape aneka rasa.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan riset yang dilakukan, harga rokok dan teman sebaya menjadi dua faktor paling berpengaruh bagi anak muda yang merokok.
Baca SelengkapnyaSebagai pengganti rokok, bukan berarti vaping bebas dari bahaya. Justru zat kimia yang ada pada vape bisa sebabkan gangguan reproduksi dan kesuburan seseorang.
Baca SelengkapnyaSebuah penelitian menunjukkan dampak vaping tidak hanya pada ukuran testis yang mengecil, tetapi juga dapat menghambat gairah seks & mengurangi jumlah Sperma.
Baca SelengkapnyaVCD/DVD Player hingga Playstation (PS) mulai ditinggalkan masyarakat pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaVape atau rokok elektrik memiliki dampak berbeda dibanding rokok konvensional pada kesehatan gigi dan mulut.
Baca SelengkapnyaRokok ini terdiri dari campuran tembakau yang telah dicampur dengan buah-buahan, madu, atau sirop untuk memberikan rasa dan aroma yang khas.
Baca SelengkapnyaRokok elektrik atau vape ditetapkan termasuk zat adiktif dalam Undang-Undang (UU) Kesehatan terbaru.
Baca SelengkapnyaMenghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca Selengkapnya