Waffle: jejaring sosial unik berbasis 'photo grid' dari Samsung

Merdeka.com - Di dunia sosial media, sudah banyak sekali jejaring sosial yang memenuhi berbagai kebutuhan masyarakat dalam mengekspresikan diri. Namun Samsung ingin mendobrak hal tersebut, dengan merilis sebuah jejaring sosial baru.

Dilansir dari The Verge (14/3), di SXSW Samsung mengeluarkan sebuah jejaring sosial bernama 'Waffle,' yang berbasis foto. Perbedaan dengan jejaring sosial lain, Waffle memperbolehkan Anda untuk mengirim foto, lalu teman-teman Anda dapat berinteraksi dengan melengkapi foto tersebut dengan foto lain, agar membentuk sebuah 'grid.' Hal ini mungkin sama seperti berkomentar di ke kiriman seseorang di Facebook, namun berkomentarnya dengan gambar, dan gambar tersebut dapat saling melengkapi 'grid' yang dibentuk.

Sosial media yang berkonsep unik ini adalah produk dari C-Lab, salah satu anak perusahaan Samsung yang mengeksekusi ide-ide unik.

Nama Waffel, diambil dari kisi yang dibentuk oleh pengguna ketika mereka saling berinteraksi di jejaring sosial ini. Kisi yang membentuk wafel inilah yang menjadikan Waffle unik. Pengguna bisa menambahkan berbagai gambar secara terus menerus, tanpa dibatasi jumlah gambar yang digunakan. Hal ini memungkinkan kumpulan gambar-gambar ini, jika sangat banyak akan membentuk sebuah tembok grafitti.

Namun kelemahan dari jejaring sosial ini masih nyata terasa. Misalnya perspektif pengguna dalam mengirim sesuatu, belum tentu sama dengan pengguna lain. Meski jejaring sosial ini didesain untuk satu lingkaran pertemanan, pengaturan privasi masih belum jelas. Sangat mudah untuk menjadikan konten seseorang dipenuhi oleh konten ofensif dari para pengguna lain.

Salah satu kelemahan lain adalah, jika tidak ada yang menanggapi kiriman kita. Jika kita mengirim sesuatu, akan sangat canggung bila jejaring sosial yang didesain untuk 'saling melengkapi,' justru minim interaksi antar pengguna. Hal ini mungkin akan segera teratasi jika Samsung bisa 'menembak' segmen tertentu, yang dalam lingkaran pertemanannya bisa saling berinteraksi di jejaring sosial ini.

Namun, semua jejaring sosial memang selalu 'berjuang' di awal. Bukan tidak mungkin konsep unik ini akan disukai masyarakat jika sudah diperkenalkan dengan lebih luas.