Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wawancara Eksklusif Merdeka.com dengan Dirjen Smart Dubai Office Dr Aisha binti Butti

Wawancara Eksklusif Merdeka.com dengan Dirjen Smart Dubai Office Dr Aisha binti Butti Dirjen Smart Dubai Dr Aisha binti Butti bin Bishr. ©2019 Merdeka.com/smartdubaioffice

Merdeka.com - Pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) mempunyai visi besar, yakni menjadikan Dubai sebagai kota paling bahagia di muka bumi ini. Dubai adalah kota besar kedua di salah satu negara kaya di Teluk Persia ini, setelah ibukota Abu Dhabi.

Visi besar itu merupakan mimpi sang Perdana Menteri UEA sekaligus Emir Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum. Visi ini dibangun berlandaskan kemajuan yang dicapai Dubai sebagai salah satu hub dunia di sektor keuangan, real estat, pariwisata, dan sebagainya.

Visi global itu kemudian diterjemahkan dan coba direalisasikan dengan membuat enam inisiatif strategis, yang dipimpin oleh Smart Dubai Office, lembaga pemerintahan UEA. Smart Dubai mempunyai tugas besar, antara lain mengoordinasikan seluruh pihak dan pemangku kepentingan terkait baik di pemerintahan maupun bisnis demi memujudkan tata kelola yang efisien, cepat, transparan, dan seamless.

Orang lain juga bertanya?

Enam inisiatif strategis itu adalah Etika dan Prinsip Kecerdasan Buatan (AI), Dukungan terhadap Startup, Agenda Kebahagiaan, Laboratorium AI, Pemanfaatan Teknologi Internet Blockchain, dan Paperless.

Inisiatif yang gencar dikerjakan saat ini adalah Pemanfaatan Blockchain. Bahkan Smart Dubai telah memiliki grand design dengan membuat "Dubai Blockchain Strategy" pada 2016 silam. Targetnya, Dubai menjadi kota pertama yang secara penuh ditenagai Blockchain pada 2020. Dengan gol besarnya, Dubai sebagai kota terbahagia di dunia!

Untuk mengetahui perkembangan terbaru inisitiaf Blockchain tersebut, Merdeka.com mendapat kesempatan mewawancarai Dr Aisha binti Butti bin Bishr, Direktur Jenderal Smart Dubai Office, melalui surat elektronik, baru-baru ini. Dr Aisha menjawab pertanyaan dengan lugas dan detail soal bagaimana Blockchain bisa membantu mimpi Dubai menjadi kota terbahagia di dunia. Berikut petikannya:

Membangun kota Dubai yang ditenagai teknologi Blockchain pertama di duniamerupakan visi berani. Mengapa pemerintah Dubai percaya diri terhadap teknologi baru Blockchain ini?

Selama 40 tahun terakhir, Dubai berhasil berubah menjadi kota global, serta pusat bisnis dan pariwisata regional. Dubai membangun reputasi internasional sebagai pusat ekonomi dan investasi, menarik ribuan perusahaan internasional dengan mendirikan kantor pusat regional di beberapa zona bebas Emirat.

Emirat mencapai keberhasilan ini dengan mendiversifikasikan produk domestik bruto melalui pengembangan besar di banyak sektor, seperti pariwisata, real estat, ritel, pariwisata, dan logistik. Dubai juga dikenal dengan kemampuannya menarik orang-orang berbakat dan terampil dari seluruh dunia.

Pertumbuhan ekonomi Dubai ini juga memiliki dasar kokoh, yakni sektor pemerintahan yang kuat dan produktif, yang menerapkan teknologi dan berkomitmen pada keunggulan dan transformasi kota digital.

Sejatinya, perjalanan teknologi kota ini dimulai pada 1999 dengan pengumuman strategi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pertama, yang diikuti peluncuran Dubai Internet City, e-Government Dubai, Dubai Smart Government, dan yang terbaru; Smart Office Dubai.

Saat ini Dubai merupakan satu di antara kota cerdas terkemuka di dunia yang menerapkan teknologi baru dan inovasi. Kami mengakui dampak potensial dari teknologi Blockchain pada layanan kota, ditambah tren penerapan Blockchain di seluruh dunia yang menghasilkan US$ 1,1 miliar, yang diinvestasikan sektor swasta dalam teknologi Blockchain pada 2016.

Dubai kemudian meluncurkan strategi Blockchain di seluruh kota pada Oktober 2016, dengan tujuan menjadi kota yang didukung Blockchain pertama di dunia pada 2020. Perkembangan Dubai yang cepat di berbagai sektor ekonomi, berarti mesti terus memperbarui proses tradisional untuk memastikan efisiensi dan kecepatan.

Efektivitas pemerintah menjadi semakin penting, terutama dalam layanan Government to Consumer (G2C) dan Government to Government (G2G). Khususnya pertumbuhan dalam sektor bisnis, konstruksi, dan pariwisata, pemerintah membutuhkan kontrol yang lebih ketat dalam aktivitasnya, seperti perizinan (misalnya No Objection Certificate/NoCs) dan verifikasi transaksi serta pelacakan. Proses sederhana menjadi lebih rumit dengan penambahan kegiatan yang semakin diminta oleh bisnis baru dan penduduk kota. Sangatlah jelas bahwa Dubai membutuhkan solusi cerdas untuk menyederhanakan proses pemerintah yang sedang berkembang.

Dubai melihat potensi Blockchain sebagai solusi. Blockchain adalah teknologi yang memanfaatkan database transaksi, yang melibatkan nilai yang didistribusi secara terbuka. Metode pengkodeannya memungkinkan pencatatan yang aman dalam buku besar online yang didistribusikan, yang mana para anggota dapat membagi dan memastikan informasi tanpa otoritas pusat.

Apa saja bukti-bukti meyakinkan pemerintah bahwa Blockchain layakuntuk diinvestasikan dari waktu, uang, dan sumber daya?

Ekonomi Blockchain mengalami pertumbuhan cepat dengan lebih dari 600 perusahaan baru yang aktif dalam Blockchain dan nilai pasar sebesar US$ 290 miliar pada 2019.

Pada akhirnya, penerapan teknologi Blockchain pada skala kota di Dubai datang, ketika teknologi semakin diakui sebagai mesin kepercayaan utama. Blockchain menghilangkan kebutuhan untuk pihak ketiga, yang tepercaya dalam transaksi, atribut yang akan berkontribusi signifikan untuk menyederhanakan proses pemerintah Dubai yang sedang berkembang.

Penerapan teknologi Blockchain berlaku untuk area smart governance, smart economy, dan smart people dari U4SSC sebagaimana bagian berikutnya akan tampilkan.

Apa saja yang akan dilakukan demi mencapai tujuan menjadi kota yang didukung oleh Blockchain di 2020?

Peta jalan terperinci sudah disusun dengan tiga pilar dari "Strategi Blockchain Dubai". Peta ini menentukan langkah berikut Dubai untuk mewujudkan ambisi Blockchain Dubai. Untuk masing-masing pilar strategi ini, Dubai memiliki rencana dengan inisiatif yang dapat ditindaklanjuti.

1. Efisiensi PemerintahSelama 2017 dan 2018, Smart Dubai Office mengidentifikasi dan menguji coba penggunaan layanan pemerintah yang paling aplikatif dengan teknologi Blockchain. Kasus penggunaan Blockchain pertama berjudul "Payment Reconciliation and Settlement System" yang diluncurkan pada September 2018, dan akan diwujudkan pada 2019.

Sistem baru ini menyatukan pembayaran antara entitas pemerintah dan bank dalam hitungan detik, dibandingkan proses sebelumnya memerlukan waktu 45 hari!

Layanan yang dapat dipakai adalah layanan yang akan sangat diuntungkan dari implementasi teknologi Blockchain, karena kebutuhan mereka untuk penghapusan pihak ketiga, transaksi buku besar, smart control dan/atau otomatisasi.

Sejauh ini lebih dari 20 penggunaan kasus berhasil diidentifikasi dan saat ini akan melalui fase uji coba untuk live! Uji coba Blockchain dilakukan di seluruh kota pada beberapa sektor, seperti energi, transportasi dan logistik, pariwisata, kesehatan, pendidikan dan pekerjaan, keselamatan dan keadilan, pelayanan sosial, pekerjaan kota dan pertanahan, dan smart districs. Proses ini melibatkan lembaga pemerintahan utama pada setiap sektor, seperti Dubai Electricity and Water Authority, Dubai Tourism and Commerce Marketing Department, Department of Economic Development, Dubai Police, Dubai Health Authority, dan pemangku kepentingan sektor publik lainnya.

Untuk meluncurkan uji coba Blockchain yang terorganisasi, Dubai mengakui pentingnya penerapan kerangka kerja pemerintahan yang akan memastikan bahwa semua pemangku kepentingan menyadari peran mereka dan menerima dukungan yang dibutuhkan. Untuk tujuan ini, Smart Dubai Office melakukan lokakarya dengan masing-masing pemangku kepentingan. Tujuannya, mengidentifikasi uji coba potensial terbaik di sektor mereka dan memberi mereka standar teknis dan protokol terpadu untuk menerapkan uji coba mereka.

Selain itu, Smart Dubai Office secara konstan mendukung setiap entitas dalam memilih mitra teknis untuk implementasi uji coba Blockchain. Kami membuka pintu bagi mitra teknis Blockchain dari seluruh dunia untuk datang ke Dubai. Kemudian menguji coba kasus penggunaan di setiap entitas. Dubai merangsang pasar Blockchain dan ekonominya sendiri. Singkatnya, kota ini menciptakan permintaan bagi bisnis untuk berkembang melalui inovasi.

2. Kreasi Industri

Selain menerapkan Blockchain di pemerintahan, Dubai juga memiliki tujuan membuat industri Blockchain supaya perusahaan swasta dan startup dapat berkembang dan berinovasi. Untuk mencapai tujuan ini, Dubai menetapkan tiga bidang utama demi mendukung ekosistem yang memungkinkan pemberdayaan bisnis-bisnis tersebut. Yakni Pengembangan Kebijakan, Akselerator Startup yang bekerja sama dengan Dubai Future Accelerators dan the Startupbootcamp, dan Smart Dubai Global Blockchain Challenge.

Smart Dubai Global Blockchain Challenge diselenggarakan setiap tahun, mengundang startup dari seluruh dunia untuk memberikan ide-ide Blockchain yang dapat diimplemantasikan di Dubai. Pada Global Blockchain Challenge II, Mei 2018, kami mendapat lebih dari 200 aplikasi dari 85 kota yang memamerkan solusi Blockchain terbaik dan paling cemerlang.

Kami memilih 17 entitas terbaik dan menerbangkan mereka ke Dubai untuk hadir di Future Blockchain Summit. Ini konferensi Blockchain terbesar di dunia, kami akan memberikan penghargaan kepada tiga pemenang terbaik.

C. Kepemimpinan

Pada pilar ini, Dubai ingin memimpin pemikiran global mengenai teknologi Blockchain dan menjadi pusat dari modal intelektual Blockchain (Blockchain Intellectual Capital) dan pengembangan keterampilan.

Untuk itu dibuat empat bidang tindakan utamanya, yakni Pengembangan Keterampilan, Modal Intelektual–Smart Cities Global Network, Konferensi Blockchain --Dubai menjadi tuan rumah bagi para pakar dan pembicara Blockchain secara teratur untuk merangsang debat dan diskusi seputar masalah paling kontroversial dan mendesak mengenai penerapan teknologi Blockchain pada tingkat kota, dan terakhir Sektor Aktivasi Akademik dengan melibatkan sekolah dan universitas dalam pengembangan uji coba, pelatihan, dan sebagainya.

Investasi apa saja yang dilakukan untuk mengembangkan kapabilitas Blockchain dan bagaimana laba atas investasi (ROI) ini akan ditentukan?

Kolaborasi selalu menjadi inti dari pekerjaan Smart Dubai. Daripada mengeluarkan miliaran dolar untuk menciptakan infrastruktur baru yang melayani setiap sektor industri, kami bekerja sama dengan mitra sektor pemerintahan dan swasta di semua dimensi, untuk meningkatkan dan memperbesar kemampuan.

Mitra sektor pemerintahan dan swasta kami adalah pakar di bidangnya masing-masing. Kami tidak ingin mereka khawatir tentang perangkat keras dan perangkat lunak yang mengatur jaringan Blockchain. Kami ingin mereka mengidentifikasi dan menerapkan kasus penggunaan Blockchain yang relevan dengan sektor mereka, dan yang akan paling menguntungkan bagi penduduk dan pengunjung kota.

Seperti bermitra dengan IBM, untuk meluncurkan Dubai Blockchain Platform, yang akan menjadi platform yang dibuat dan diadakan pertama kali secara lokal. Dengan menggunakan model berlangganan (pascabayar), platform ini akan menjadi infrastruktur inti, yang mana semua aplikasi Blockchain pemerintah Dubai akan berjalan.

Peluncuran platform ini juga berkontribusi pada tujuan kami untuk memiliki arsitektur TIK kota terpadu dan terintegrasi untuk Dubai, yang akan membuat transaksi digital dan transfer data antarentitas menjadi lebih efisien dan lancar.

Apa saja tantangan menerapkan strategi Blockchain ini, dan apa yang sudah diilakukan untuk mengatasinya?

Menyiapkan jaringan Blockchain idealnya memiliki tiga fase; Pra-Implementasi, Implementasi, dan Pasca-Implementasi. Dari ketiga fase tersebut, perusahaan yang terlibat dalam membangun jaringan Blockchain akan menghadapi berbagai tantangan, seperti skalabilitas, regulasi, kepemilikan, interoperabilitas, tata kelola, dan sebagainya.

Karena teknologi ini terbilang baru, tidak ada kerangka kerja global tentang bagaimana mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Di Smart Dubai, kami terus fokus pada keuntungan kolaborasi untuk inisiatif apa pun. Oleh karena itu kami menyelenggarakan Blockchain Policy Workshops secara rutin dengan menyatukan sektor publik dan swasta, untuk mengidentifikasi masalah-masalah seperti itu dan mencapai kesepakatan bersama tentang bagaimana tantangan tersebut harus diatasi.

Kami berharap dapat mengumumkan kebijakan implementasi Blockchain resmi kota ini pada awal 2019!

Terakhir, pada tahun depan, strategi apa saja yang akan dilakukana dan bagaimana Anda menguraikan langkah selanjutnya dalam perjalanan ini?

Selama 2017 dan 2018, kami menjalankan sebagian besar tahap ideation atau pra-implementasi. Dengan Dubai Blockchain Platform telah diluncurkan dan Blockchain Policies segera diluncurkan, kami akan menyesuaikan dengan kasus penggunaan kami yang teridentifikasi pada 2019 dan 2020. (mdk/sya)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pesan Menggelitik Menkominfo Budi: Saya Pro Digital, Asal Jangan Suami dan Istri Jadi Digital
Pesan Menggelitik Menkominfo Budi: Saya Pro Digital, Asal Jangan Suami dan Istri Jadi Digital

Guyonan Menkominfo baru Budi Arie Setiadi soal digitalisasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Bank Syariah Indonesia Sabet Merdeka Awards 2024 Berkat Inovasi Teknologi
Bank Syariah Indonesia Sabet Merdeka Awards 2024 Berkat Inovasi Teknologi

BSI berkomitmen untuk mendorong lebih banyak inisiatif kolaboratif yang memanfaatkan teknologi

Baca Selengkapnya
One on One Meeting, Dirut BRI & CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia
One on One Meeting, Dirut BRI & CEO Microsoft Bahas Akselerasi Inklusi Keuangan di Indonesia

CEO tersukses di dunia ini sempat memuji BRI karena aktif mengembangkan teknologi kecerdasan buatan (AI).

Baca Selengkapnya
Jokowi Ajak UEA Bangun Pusat Keuangan di IKN
Jokowi Ajak UEA Bangun Pusat Keuangan di IKN

Jokowi mengungkapkan bahwa telah ditandatangani nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) antara Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) dan DIFC.

Baca Selengkapnya
Teknologi Ini Diyakini Bakal Mampu Mencegah Korupsi di IKN
Teknologi Ini Diyakini Bakal Mampu Mencegah Korupsi di IKN

Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) telah meluncurkan cetak biru (blue print) kota cerdas Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya
Topping Off Green Building BSI di Aceh Rampung, Diresmikan Awal 2024
Topping Off Green Building BSI di Aceh Rampung, Diresmikan Awal 2024

Gedung berkonsep green building ini pun semakin menekankan komitmen BSI memajukan perekonomian di Serambi Mekah.

Baca Selengkapnya
PNS Kini Bisa Lebih Mudah Ajukan Kredit Multi Guna ke Bank DKI, Ini Rahasianya
PNS Kini Bisa Lebih Mudah Ajukan Kredit Multi Guna ke Bank DKI, Ini Rahasianya

Bank DKI kini dapat menyalurkan fasilitas KMG lebih luas kepada PNS di seluruh Indonesia.

Baca Selengkapnya
BSI Bakal Buka Kantor Cabang di Dubai dan Arab Saudi
BSI Bakal Buka Kantor Cabang di Dubai dan Arab Saudi

Hery menilai, pembukaan kantor cabang di Arab Saudi memang sudah jadi rencana besar perusahaan.

Baca Selengkapnya
UEA Bangun RS Kardiologi di Solo, Dubes Klaim Paling Canggih di Indonesia
UEA Bangun RS Kardiologi di Solo, Dubes Klaim Paling Canggih di Indonesia

Dipilihnya Kota Solo sebagai lokasi pembangunan RS ini, karena kota ini sangat indah.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Tepukan Pundak Prabowo untuk Tamu Spesial 'Sultan' Dubai Pemilik Burj Khalifa Dibawa Erick
VIDEO: Tepukan Pundak Prabowo untuk Tamu Spesial 'Sultan' Dubai Pemilik Burj Khalifa Dibawa Erick

Kedatangan Erick bersama Alabbar, mendapat sambutan hangat Prabowo

Baca Selengkapnya
Hari ke-2 BATIC 2023 Fokus Pengembangan Infrastruktur Web3 di Kawasan Indo-Pasifik
Hari ke-2 BATIC 2023 Fokus Pengembangan Infrastruktur Web3 di Kawasan Indo-Pasifik

Peserta Bali Annual Telkom International Conference (BATIC) 2023 tampak antusiasmengikuti rangkaian konferensi hari ke-2.

Baca Selengkapnya
Abu Dhabi Airports Dipersilakan Kelola Bandara Kertajati, Bisa Bentuk Perusahaan Patungan
Abu Dhabi Airports Dipersilakan Kelola Bandara Kertajati, Bisa Bentuk Perusahaan Patungan

Nantinya, investor asing bakal meraup porsi saham mayoritas, maksimal 49 persen.

Baca Selengkapnya