Wiko Mobile ingin menjadi top 5 di Indonesia

merdeka.com Sekitar 7 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Di tengah persaingan industri gawai saat ini, ternyata masih menyimpan harapan bagi para pemain baru. Tak tanggung-tanggung, mereka mendambakan menjadi urutan 5 besar di industri ini.

Bekal yang dibawa adalah pengalaman sukses dari luar negeri. Misalnya seperti Wiko Mobile. Wiko merupakan pemain baru yang resmi masuk pasar Indonesia sekitar tahun 2015 lalu.

Orang lain juga bertanya?

Bagaimana persaingan chip smartphone? Hal ini menunjukkan bahwa pasar chip smartphone semakin kompetitif, dan ini merupakan kabar baik.
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Apa saja yang mendorong pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia? Program utama 'Peta Jalan Indonesia Digital 2022-2024' menjadi bukti nyata. Saat ini, Indonesia memiliki lebih dari 100 ribu menara BTS yang tersebar di seluruh negeri, yang memberikan akses internet ke lebih dari 94% kota di Indonesia.
Bagaimana Telkom ingin menangkan market yang lebih besar? 'TelkomGroup telah market leader di Indonesia, namun kita harus melakukan ekspansi bisnis di kawasan untuk dapat memenangkan market yang lebih besar," katanya..
Kenapa Telkom percaya diri bersaing di Bali? Pihaknya yakini dapat bersaing dengan sejumlah kompetitor yang sudah ada sebelumnya di Bali. Antara lain karena pengelola Indibiz sudah berpengalaman sebelumnya dalam mengelola Indihome. Selain itu, kata dia, ditopang oleh perusahaan telekomunikasi terbesar dengan jaringan pelayanan yang hampir merata di seluruh wilayah di Bali.
Kenapa Wuling sukses di Indonesia? Strategi yang diterapkan oleh Wuling dalam mencapai pasar konsumen Indonesia terbukti sangat efektif. Perusahaan ini menawarkan mobil dengan desain menarik, fitur modern, dan harga yang bersaing. Selain itu, Wuling juga terlibat secara aktif dalam kegiatan sosial dan budaya, sehingga berhasil menciptakan citra yang positif di kalangan masyarakat Indonesia.

Produsen smartphone asal Perancis ini, datang ke Indonesia dengan membawa kisah suksesnya menjadi brand urutan nomor dua yang paling dicari di asal negaranya. Mengalahkan perusahaan besutan Steve Jobs.

Alih-alih membawa pengalaman sukses dan produk andalannya ke republik ini, ternyata nama Wiko belum begitu harum. Alhasil, daya jangkaunya begitu terbatas.

Sadar mengenai persoalannya, Wiko nampak ingin menggeber awareness-nya di mata konsumen Indonesia. Soal penjualan, itu belakangan.

“Wiko ini memang punya nama di Perancis tetapi begitu masuk Indonesia masih banyak yang harus diberesin seperti channel dan distribusi. Maka itu, meskipun kita launching dengan produk bagus dan orang gak tahu, itu juga sama saja,” kata CEO Wiko Mobile Indonesia, Taufik Syahbudi usai acara konferensi pers peluncuruan produk View Series Wiko di Jakarta, Kamis (10/11).

Meski begitu, ia meyakini jika kelak Wiko Mobile mampu bertengger di posisi 5 besar smartphone di negeri ini. Namun hal itu butuh waktu yang panjang. Persisnya kapan itu bisa terjadi, hanya Taufik yang tahu.

“Step by step-lah,” ungkap dia.

Keyakinannya itu diklaim dilatarbelakangi cerita sukses Wiko juga di Asia. Tepatnya di Thailand. Katanya di sana, Wiko berhasil memiliki brand awareness yang bagus. Tak butuh waktu 5 tahun pemahaman masyarakat soal brand Wiko telah terbangun. Sehingga, bisa meraih posisi 5 besar.

“Tetapi kalau di negara lain itu baru 2 tahun bisa jadi top 5. Misalnya saja di Thailand kita udah top 5,” terangnya.

Baru-baru ini Wiko Mobile merilis dua perangkat terbarunya sekaligus, yakni View dan View Prime. Kedua smartphone itu, memiliki layar full view dengan aspek rasio 18:9.

Smartphone Wiko View dan Wiko View Prime saat ini telah resmi beredar di pasar Indonesia. Wiko Mobile memasarkan Wiko View dengan harga RP 2.799.000. Sedangkan Wiko View Prime dijual dengan harga Rp. 3.799.000.

(mdk/idc)