Zuckerberg jadikan pembenahan Facebook 'tantangan pribadi'
Merdeka.com - Raksasa media sosial Facebook tidak mengalami perjalanan yang mulus belakangan ini. Puncaknya, Facebook dianggap salah satu yang berperan besar di Pemilu AS tahun lalu di mana Trump menang dengan pemberitaan palsu soal Partai Demokrat dan capres Hillary Clinton yang tersebar di Facebook.
Bahkan, mantan eksekutif Facebook Chamath Palihapitiya mengungkap bahaya yang disebabkan Facebook kepada masyarakat di seluruh dunia, dengan menyebut "Facebook menciptakan alat yang merobek struktur sosial tetang bagaimana masyarakat berfungsi."
Dengan berbagai rintangan yang menghalangi perjalanan Facebook selama ini, Mark Zuckerberg menyatakan bahwa Facebook memiliki "banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan," terutama dalam hal pelecehan di ranah siber, campur tangan Pemilu, dan mengembalikan Facebook jadi platform yang "berarti" untuk dijalankan.
-
Kenapa Facebook jadi media sosial terbesar? Dengan kerja keras dan visi yang jelas, Mark Zuckerberg dan timnya berhasil mengembangkan Facebook menjadi salah satu jejaring sosial terbesar di dunia, mengubah cara orang berinteraksi dan berkomunikasi secara online.
-
Apa saja tantangan media siber di pemilu? Tantangan inilah yang akan dihadapi media massa dalam menghasilkan jurnalisme berkualitas.
-
Siapa pendiri Facebook? Sejarah 4 Februari Hari Ulang tahun Facebook, yaitu dimulai Mark Zuckerberg ingin membuat platform chat.
-
Mengapa Facebook Web populer? Facebook memungkinkan Anda mengelola daftar teman dan memilih pengaturan privasi untuk menyesuaikan siapa yang dapat melihat konten di profil Anda.
-
Mengapa Mark Zuckerberg ingin Meta jadi pemimpin AI? 'Dengan model baru ini, kami percaya bahwa saat ini Meta AI adalah asisten AI paling pintar yang bisa anda gunakan secara bebas,' ucap Zuckerbeg dalam unggahan di akun Instagramnya.
-
Apa yang bikin stres karena media sosial? Meskipun media sosial memiliki manfaatnya, kebiasaan yang tidak sehat dalam penggunaannya dapat menyebabkan perasaan terputus, kesepian, dan stres.
Hal ini ditulis di laman Facebook pribadi sang CEO pada Kamis (4/1) kemarin. Pekerjaan rumah ini, disebut Zuckerberg, sebagai "tantangan pribadi," dan di 2018 ia berfokus untuk memperbaiki masalah-masalah tersebut.
Zuckerberg sebenarnya sudah sering menulis resolusi tahun barunya sendiri. Namun biasanya adalah soal bertemu lebih banyak orang baru, atau membaca lebih banyak buku. Tahun ini, resolusi sang CEO sangat jauh berbeda dan terlihat jauh lebih serius.
"Kami tidak bisa mencegah semua kesalahan dan penyalahgunaan, namun saat ini kami membuat terlalu banyak kesalahan dalam menegakkan kebijakan kami," tulis Zuck.
Tentu hal ini adalah hal yang sangat penting untuk diakui Zuck. Pasalnya, Facebook jadi tempat di mana seringkali orang yang tak seharusnya diblokir, akhirnya diblokir. Parahnya, banyak juga para pelanggar kebijakan Facebook berupa penyebar konten berbau SARA dan hoax masih berkeliaran.
Selain itu, sang CEO juga prihatin soal dunia teknologi yang justru tak menjadi pembawa desentralisasi masyarakat.
"Banyak dari kita masuk ke dunia teknologi karena ita percaya bahwa hal ini bisa menjadi kekuatan desentralisasi yang menempatkan lebih banyak wewenang ke tangan masyarakat.... Dengan munculnya sejumlah perusahaan teknologi besar - dan Pemerintah yang menggunakan teknologi pula untuk mengawasi warganya - banyak orang yang sekarang percaya bahwa teknologi justru membuat adanya sentralisasi," tulis Zuck.
Akhirnya, Zuck menyebut dua elemen yang menurutnya paling penting dalam dunia teknologi saat ini: enkripsi dan mata uang kripto. Menurutnya, dua teknologi ini bisa mengembalikan wewenang kembali ke tangan masyarakat. Ia menulis bahwa ia juga tertarik untuk mempelajari dampak-dampak positif dari mata uang kripto serta "cara terbaik untuk menggunakannya dalam layanan Facebook." Hal ini mungkin akan membuat Facebook juga akan terjun di teknologi semacam Bitcoin di masa depan.
Bagaimana menurut Anda?
(mdk/idc)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elon Musk dengan tegas menyatakan dukungannya terhadap Trump dalam pemilihan presiden AS tahun 2024.
Baca SelengkapnyaFacebook, Instagram, dan Threads punya dampak besar bagi Mark Zuckerberg jika mengalami gangguan.
Baca SelengkapnyaFacebook menjadi jejaring sosial terbesar di dunia.
Baca SelengkapnyaDaftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaGugatan tersebut menuduh Litinsky dan Moss telah gagal dalam mengelola perusahaan mereka.
Baca SelengkapnyaSaham di Trump Media & Technology Group naik sekitar 8 persen hingga menyentuh angka hampir USD 37 per saham atau Rp578.495.
Baca SelengkapnyaSaham Trump Media terus anjlok dengan penurunan 41 persen bulan ini, mengancam masa depan Truth Social.
Baca SelengkapnyaDi tengah pendapatan minus, pencabutan larangan iklan politik jadi opsi Elon Musk.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Zuckerberg berada di belakang CEO Tesla, Elon Musk, yang memiliki kekayaan sekitar Rp3,96 kuadriliun dalam daftar orang kaya Bloomberg.
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaData tahun 2023, pengguna media sosial di Indonesia sudah mencapai 167 juta orang.
Baca SelengkapnyaSaat Donald Trump dilantik sebagai Presiden AS untuk kedua kalinya, pemerintah Amerika Serikat dilaporkan membatalkan rencana pemblokiran TikTok.
Baca Selengkapnya