Fakta-Fakta Ancaman Cuaca Ekstrem Jelang Tahun Baru 2023
Merdeka.com - Akhir-akhir ini beberapa wilayah di Indonesia dilanda hujan lebat disertai angin kencang. Tak sedikit daerah terkena banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi tersebut.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut potensi cuaca ekstrem masih terpantau di sejumlah Provinsi masih ada jelang tahun baru. Oleh sebab itu, BNPB memperingatkan agar wilayah-wilayah langganan bencana hidrometeorologi tertinggi waspada terjadinya banjir dan longsor.
Berikut fakta-fakta cuaca ekstrem, Selasa (27/12).
-
Bagaimana hujan tak menentu terjadi di Indonesia? Semua faktor ini menyebabkan cuaca menjadi tidak menentu, dengan perubahan ekstrem dari panas yang menyengat hingga hujan deras dalam waktu singkat.
-
Dimana potensi cuaca ekstrem mengancam? Pada Minggu (7/4), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau pemudik khususnya yang mengendarai sepeda motor agar mewadahi potensi cuaca ekstrem dengan intensitas sedang-lebat yang disertai petir dan angin kencang di sejumlah wilayag Jateng.
-
Kapan cuaca di Indonesia ekstrem? Cuaca belakangan ini di Indonesia seperti sedang bergejolak, kadang panas menyengat, kadang hujan deras disertai angin kencang.
-
Mengapa cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jakarta? Cuaca ekstrem ini dipengaruhi oleh adanya aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) atau fenomena perambatan awan yang memasuki wilayah Indonesia.
-
Apa itu Cuaca Hujan? Cuaca hujan adalah kondisi cuaca di mana atmosfer memproduksi air dalam bentuk cair dan jatuh ke permukaan bumi.
-
Kapan musim hujan di Indonesia? Dengan datangnya musim hujan pada November 2024, Indonesia dihadapkan pada sejumlah tantangan kesehatan yang harus diwaspadai oleh seluruh masyarakat.
Provinsi yang Berpotensi Cuaca Ekstrem
Cuaca ekstrem berpotensi melanda seluruh provinsi di Indonesia. Beberapa provinsi disebut akan mengalami hujan lebat bahkan sangat lebat jelang tahun baru 2023.
"Mengingatkan kepada teman-teman pemerintah daerah di Jawa, Bali, NTB (Nusa Tenggara Barat), kemudian Sulawesi Selatan yaitu potensi hujan lebat hingga sangat lebat," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam acara daring Disaster Briefing di Jakarta.
Sebagai wilayah langganan bencana hidrometeorologi tertinggi, Provinsi Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bogor diminta untuk berhati-hati pada banjir dan longsor. Meski begitu, wilayah yang curah hujan sedang harus tetap waspada.
"Meskipun hujan sedang hingga lebat di Aceh, Lampung, Sumatera Selatan, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, Maluku, Papua. Aceh masih ada daerah yang belum kering, sehingga dikhawatirkan kemudian daerah-daerah yang baru saja terkena banjir juga kembali basah," ujar dia.
Waspada Gelombang
Masyarakat yang berwisata di daerah aliran sungai atau air terjun diimbau untuk segera menyingkir ke tempat yang aman bila terjadi hujan lebih dari jam dengan kondisi penglihatan yang kurang.
"Segera naik ke tempat yang lebih aman tunggu sampai hujan reda 1-2 jam apabila tidak terjadi peningkatan debit signifikan, kita kembali lagi," ujar Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari.
Sedangkan para wisatawan yang berada di pesisir pantai, harus pastikan informasi dari BMKG terkait cuaca setempat. Karena cuaca ekstrem berpotensi membawa gelombang pasang.
"Buat masyarakat berada berwisata di pinggir pantai, pesisir pastikan informasi BMKG tentang cuaca ekstrim karena biasanya membawa gelombang pasang itu bener-bener terupdate di lokasi dimana kita sedang berwisata," ujar Abdul.
Masyarakat Diminta Siaga
Masyarakat harus siap siaga dengan ancaman cuaca ekstrem yang berpotensi melanda wilayah Indonesia. Selain itu, peran dari pemerintah daerah aparat TNI-Polri dan BPBD juga harus dipersiapkan, terutama komunitas.
Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyarankan untuk kesiapsiagaan bencana cuaca ekstrem di tingkat masyarakat dengan mengaktifkan siskamling di tingkat RT dan RW.
"BMKG sudah menyampaikan di beberapa provinsi tadi cuaca ekstrem akan menurun sampai ke tahun baru setiap malam pergantian. Dan harus melihat benda-benda kalau cuaca hujan deras sudah terjadi lebih dari 2 jam, maka segera evakuasi secara mandiri dan masyarakat pun harus mau evakuasi secara mandiri," ujar Abdul. (mdk/dea)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG memprediksi selama periode 31 Desember 2023 hinggga 2 Januari 2024, hujan sedang hingga lebat berpotensi melanda sejumlah wilayah.
Baca Selengkapnya"Waspada cuaca ekstrem pada 29 Januari - 1 Februari 2024," imbau BPBD DKI.
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah dan kementerian serta lembaga terkait diminta mengantisipasi serta mengedukasi masyarakat.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi saat ini masih dipengaruhi adanya fenomena regional, seperti Madden-Julian Oscillisation, gelombang Rossby dan Kelvin.
Baca SelengkapnyaBadan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem berupa hujan disertai petir akan terjadi selama sepekan ke depan di Jabodetabek.
Baca SelengkapnyaPenyebab kembali tingginya curah hujan akibat fenomena regional seperti gelombang Kelvin, gelombang Rossbi, dan Madden-julian di sejumlah wilayah tanah air.
Baca SelengkapnyaSebelumnya kali Ciliwung nyaris kering kerontang akibat musim kemarau bulan lalu.
Baca SelengkapnyaBNPB menyebut terdapat sekitar 39 kejadian bencana alam yang terjadi selama periode 4-10 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman cuaca ekstrem ini diprediksi terjadi hingga 18 Maret 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaHujan dengan intensitas sedang hingga lebat ini diprediksi akan disertai dengan kilat atau petir dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaBMKG memprediksi musim kemarau mulai memasuki Indonesia pada Mei hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah penjelasan lengkap BMKG tentang cuaca hujan belum mereta di Indonesia.
Baca Selengkapnya