Faldo Maldini Kritik Pedas Anies Baswedan soal Banjir Jakarta, Sarankan Minta Maaf
Merdeka.com - Politikus muda Faldo Maldini memberikan kritik pedasnya terhadap kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam penanganan banjir. Hal tersebut disampaikan melalui cuitan di akun Twitter pribadinya, @FaldoMaldini.
Politisi dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu mengatakan, jika banjir yang terjadi di wilayah Jakarta merupakan kesalahan Pemprov DKI yang tidak kompeten dalam melakukan pencegahan banjir.
Tak hanya itu, Faldo juga menyebut jika ada yang salah dengan tata kelola dari Gubernur Anies Baswedan. Dalam cuitannya, ia juga menyarankan agar Anies meminta maaf kepada warga yang terdampak banjir. Berikut ulasan selengkapnya:
-
Kenapa Jakarta banjir? 'Penyebab curah hujan tinggi dan luapan Kali Ciliwung,' ujar dia.
-
Dimana banjir Jakarta tahun 2020 terjadi? Tercatat sekitar 158 kelurahan terendam banjir. Tak hanya merendam pemukiman warga, air juga menggenang di jalan-jalan.Akibatnya, sejumlah transportasi umum seperti KRL, Transjakarta, dan penerbangan di Halim Perdanakusuma dihentikan.
-
Di mana saja Jakarta banjir? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. 'Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta,' kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).Adapun data wilayah terdampak diantaranya Jakarta Selatan.
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Apa yang terjadi akibat banjir di Bandung? Hujan lebat yang melanda Bandung sepanjang Kamis (11/1) lalu menyebabkan bencana banjir hingga vira di media sosial.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
Faldo Maldini Kritik Anies Baswedan
Dalam tulisannya, Faldo menyebut jika terjadinya banjir kali ini merupakan kesalahan Pemprov DKI. Bahkan, dia tak segan mengatakan jika Pemprov DKI telah melakukan kesalahan tata kelola.
"Banjir Jakarta jelas karena pemerintah DKI Jakarta yang tak kompeten. Mau pakai alasan dari A sampai Z, ujung2nya pasti ini balik pada malpraktek tata kelola Pak Gub @aniesbaswedan," tulis Faldo.
Sarankan Anies Meminta Maaf
Twitter/@FaldoMaldini ©2021 Merdeka.com
Tak hanya itu, Faldo bahkan meminta Anies untuk segera meminta maaf kepada warga terdampak banjir dan berterimakasih kepada orang-orang yang sudah menggalang solidaritas membantu korban banjir.
"Sekarang, minta maaf saja pada warga dan terimakasih kepada yg sudah galang solidaritas," lanjutnya.
Kritik Faldo
Di cuitannya yang lain, Faldo membeberkan jika serapan anggaran penanggulangan banjir di tahun 2018 dan 2019 sangatlah rendah. Hal itu menandakan, tidak banyak yang dikerjakan oleh Pemprov DKI dalam beberapa tahun belakangan ini. "Objektif saja, serapan anggaran penanggulangan banjir di tahun 2018 dan 2019 sangat rendah. Artinya, tidak banyak yang dikerjakan beberapa tahun belakangan. Mau ngeles kayak apapun, ujung2nya orang akan pertanyaan itu," tulisnya. Menurut Faldo, Anies Baswedan lah yang semestinya bertanggung jawab atas musibah banjir ini.
"Kita tidak usah banyak omong ttg teori tata kota, pasti lebih banyak masalah yg ketemu. Matematika sederhana saja, kita sudah tau siapa yang harus bertanggung jawab atas "musibah" ini. Saking kawatirnya, DPRD sampai bikinin pansus buat kawal Pak Anies," tulisnya
Kritik Pedas Faldo Maldini
Belum sampai disitu, Faldo bahkan tak ragu menyinggung soal pernyataan Anies Baswedan yang menyebut bahwa ia tidak peduli dengan perkataan orang lain tetapi lebih hirau dengan pernyataan yang akan ditulis sejarawan soal kinerjanya.
Twitter/@FaldoMaldini ©2021 Merdeka.com
"Pak @aniesbaswedan pernah bilang, beliau gak peduli apa yang orang bilang, tapi lebih hirau apa yang akan ditulis sejarawan. Kami harap Pak Anies tidak biarkan sejarawan mencatat Bapak sebagai pemimpin yang sangat buruk mengurus rakyatnya," pungkasnya.
Anies soal Banjir
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menjelaskan, penyebab tidak surutnya banjir yang melanda ibu kota sampai dengan Sabtu (20/2) siang ini. Padahal sudah lewat dari enam jam, banjir sudah merendam beberapa titik di Jakarta.
"Betul kita sesudah enam jam airnya surut di sungai kembali normal atau enam jam sesudah hujannya berhenti. Nah yang terjadi adalah hujannya berhenti, tapi aliran dari hulu masih jalan terus, sehingga di situ lah masih terjadi kendala," katanya ketika meninjau Pintu Air Manggarai, Jakarta Pusat, Sabtu (20/2).
Menurutnya, hitungan enam jam air akan surut ketika dua faktor yakni, air di sungai surut dan hujan yang berhenti terpenuhi. Karena kedua faktor tersebut belum terjadi mengakibatkan banjir masih merendam di beberapa lokasi di Jakarta.
"Jadi harus kedua-duanya disatu sisi alirannya limpahan, kalau teman-teman perhatikan di bawah air kiriman dari kawasan hulu dan dari kawasan tengah. Kawasan hulu itu Bogor, kawasan tengah itu Depok itu sedang jalan menuju Jakarta. Nah karena itu, tentu akan berdampak pada kawasan-kawasan yang ada di sekitarnya," jelasnya.
Atas hal itu, Anies mengatakan untuk saat ini pihaknya fokus bagaimana menjaga keselamatan masyarakat dan menjaga agar kawasan utama di Ibu Kota tidak terdampak banjir.
"Tapi prioritas kita dalam situasi yang ekstrem seperti itu adalah keselamatan warganya. Alhamdulillah kawasan utama ibukota tidak tergenang, itu karena tadi malam dikendalikan dari Manggarai di sini poskonya," jelasnya
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies menyebut, tidak ada kekeliruan antara dia dan Prabowo yang perlu dimaafkan.
Baca SelengkapnyaCapres nomor 2 Prabowo Subianto menilai Anies Baswedan berlebihan saat berbicara soal demokrasi.
Baca SelengkapnyaBahlil Lahadalia menyindir Anies dan Ganjar sebagai capres yang hanya kerja di atas meja. Berbeda dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaJubir PKS mengatakan Anies Baswedan tidak berutang kepada Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaAnies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.
Baca SelengkapnyaSodetan Ciliwung sudah bisa beroperasi usai diresmikan Presiden Jokowi kemarin.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan buka suara terkait batalnya maju di Jawa Barat dan Jakarta di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024
Baca SelengkapnyaMomen menarik ketika salah seorang mahasiswa tajam menyebut Anies terlalu banyak janji.
Baca SelengkapnyaBahlil berujar, Anies sok merasa punya etika tinggi, padahal sebaliknya tidak.
Baca SelengkapnyaTigor mengungkap sederet program Anies yang dianggap banyak kegagalan
Baca SelengkapnyaAnies mencontohkan saat kampanye di Pilgub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaIstana tidak pernah ikut campur dengan urusan pencalonan Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya