Inilah Foto Penampakan Pohon Tebangan Monas yang Sudah Kering
Merdeka.com - Revitalisasi Monas berdampak pada 191 pohon yang berada di sekitarnya ditebang. 191 pohon yang telah ditebang pun dipindahkan entah ke mana.
Setelah keberadaannya menjadi misteri, kini pohon tebangan Monas telah terungkap. Hal ini setelah merdeka.com turut meninjau langsung proses investigasi dugaan pelanggaran hukum atas revitalisasi Monas yang dilakukan Tim Asistensi Komisi Pengarah (Komrah) di kawasan Medan Merdeka.
Berikut ulasan lengkapnya.
-
Kenapa penebangan pohon secara besar-besaran membahayakan? Jika pohon-pohon ditebang secara tidak terkontrol, maka banyak satwa yang kehilangan habitat. Hal ini dapat memengaruhi populasi satwa tersebut dan juga mempengaruhi rantai makanan di hutan.
-
Kenapa pohon ini hampir punah? Mereka terancam oleh Phytophthora cinnamomi, jamur air patogen yang menyebabkan kematian, dan oleh kebakaran hutan yang merajalela yang sesekali mengamuk di wilayah New South Wales ini.
-
Dimana fosil pohon ditemukan? Di Sekolah Dasar Talcott di Summers County, seorang guru kelas dua berbagi kecintaannya terhadap geologi lokal dengan murid-muridnya, mendorong mereka untuk menemukan bebatuan keren sehingga mereka dapat belajar mengidentifikasinya.
-
Apa yang dipindahkan? Elon Musk mengatakan dia akan memindahkan perusahaannya keluar dari California. Dalam dua postingan pada hari Selasa X, miliarder itu mengatakan dia akan memindahkan markas SpaceX dari Hawthorne, California, ke Starbase, Texas, sebuah kota perusahaan yang sedang dibangun di bagian selatan negara bagian itu. Lalu, platform media sosial X akan berpindah dari San Francisco ke Austin, Texas.
-
Siapa yang merasa sangat terpukul dengan penebangan pohon suci? Russell menjelaskan kepada IFLScience, baru-baru ini ia berbicara dengan seorang pria Hongana Manyawa yang pohon kelahirannya sendiri telah ditebang.
Foto Penampakan Pohon Tebangan Monas
2020 Merdeka.com/Yunita
Keberadaannya sempat menjadi misteri, kini pohon tebangan Monas telah diketahui keberadaannya. Hal ini terlihat dalam foto berikut.
Dalam foto tersebut, terlihat tumpukan pohon tebangan Monas. Tebangan pohon tersebut telah kering dan bertumpuk.
Saling Lempar Jawaban
Sebelumnya, keberadaan pohon tebangan revitalisasi Monas menjadi misteri. Terlebih area Monas yang steril dan tidak boleh dimasuki oleh media, apalagi mengambil gambar.Dinas terkait seperti Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan dan Dinas Kehutanan saling lempar jawaban tentang keberadaan pohon-pohon tersebut.
Tim Komrah Meninjau dan Mengambil Sampel
Ilustrasi shutterstock.com
Pada Rabu (26/2) kemarin, Tim Komrah kawasan Medan Merdeka meninjau dan mengambil sampel dari penebangan pohon-pohon di area revitalisasi. Tim tersebut terdiri dari 2 ahli lingkungan hidup Institut Pertanian Bogor (IPB) yaitu Bambang Hero dan Basuki Wasis, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Sekretaris Negara.
Dibawa Ke Tempat Beberapa Batang Pohon yang Ditebang
Tim Komrah mengambil sampel dari Pohon Palem, kemudian bergerak pohon Trembesi dan pohon Jati yang sudah ditebang.Setelah itu, UPK (Unit Pengelola Kawasan) Monas mengajak ke tempat beberapa batang pohon yang ditebang."Ini karena saya bilang mau diperiksa saja makanya ada di sini," ucap satu utusan dari Kementerian LHK pada Merdeka.com, Rabu (26/2) kemarin.Sampel yang diambil dari beberapa pohon tersebut adalah bagian kulit luar batang pohon dan bagian dalam batang pohon.
Selaras dengan Pernyataan Kepala Seksi Pelayanan Informasi UPK Monas
2020 Liputan6.com/Delvira Hutabarat
Pernyataan dari utusan Kementerian LHK tersebut selaras dengan Kepala Seksi Pelayanan Informasi UPK Monas, Irfal Guci. Irfal mengatakan bahwa batang pohon tebangan tersebut ditaruh di Monas tanpa ada pemberitahuan. Irfan pun menambahkan jika dirinya tidak mengetahui keberadaan batang pepohonan tersebut sebelum ditaruh di Monas sisi timur."Ini juga belum ada serah terimanya," ucap Irfal.
Kabar Keberadaan Pohon Tebangan Monas
Sebelumnya dikabarkan bahwa pohon tebangan tersebut dipindahkan ke gudang milik dinas Pertamanan dan Hutan Kota di kawasan Pulogadung. Tetapi, Dinas Pertamanan membantah hal tersebut.Sekda DKI pun mengatakan bahwa pohon yang ditebang dipindah masih berada di kawasan Monas. Tetapi, ketika merdeka.com mengecek, tidak ditemukan jejaknya. Selain itu, dikabarkan pula berada di kebun bibit Dinas Pertamanan Kota Jakarta Selatan di daerah Jagakarsa. Tetapi merdeka.com juga tidak menemukan di sana.
Memastikan Ada Tidaknya Pelanggaran
Kegiatan di Monas yang tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memastikan ada tidaknya pelanggaran undang-undang oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terhadap revitalisasi Monas.Utusan tersebut mengatakan bahwa terdapat 2 aturan yang menjadi landasan tim asistensi Komrah melakukan kegiatan pengambilan sampel.Pertama, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Kedua, Undang-Undang Nomor 5 Tahun 90 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pohon ini terletak dalam lapisan berurutan yang satu di atas yang lain, mencerminkan intensitas letusan gunung berapi yang dahsyat.
Baca SelengkapnyaKarhutla yang dipicu penggunaan suar atau flare di Gunung Bromo mencapai Rp8,3 miliar
Baca SelengkapnyaKondisi rumah mewah putih langganan syuting sinetron ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaSempat terbakar, begini kondisi terbaru savana Bromo yang mulai menghijau.
Baca SelengkapnyaSebuah rumah di Bandung ini bikin merinding. Tapi bagi automotive enthusiast, pasti lebih terkejut dengan mobil-mobil di dalamnya.
Baca SelengkapnyaDi antara reruntuhan Kota Lahaina, Maui, Hawaii yang dilalap kebakaran hutan, terdapat landmark kota yang masih berdiri, yakni pohon beringin berusia 150 tahun.
Baca SelengkapnyaRatusan fosil batang pohon dan bagian lain dari pohon ditemukan di hutan purba ini.
Baca SelengkapnyaSeorang warga merekam detik-detik pohon besar jatuh hingga akhirnya menutup jalanan dan hampir menimpa pengendara di Jakarta Barat viral media sosial.
Baca SelengkapnyaEksportir mangrove diduga memanfaatkan warga lokal untuk menebang pohon, mengolah jadi arang dan siap dijual ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaBanyak tanaman layu, daun-daunnya rusak, dan bahkan ada yang patah.
Baca SelengkapnyaBanyak bangunan rumah unik dengan pemandangan indah. Sayangnya, perkampungan tersebut kini terbengkalai.
Baca SelengkapnyaKota Milan di Italia dalam beberapa hari terakhir dihantam rentetan badai mengerikan.
Baca Selengkapnya