Intip Tiga Aksi Dilakukan Penyerang Sebelum Berangkat Meneror Mabes Polri
Merdeka.com - Seorang wanita terduga teroris nekat menyerang Markas Besar Polri di Truno Joyo, Jakarta Selatan, Rabu (31/3/2021) kemarin. Pelaku berinisial ZA (25) berhasil masuk ke kompleks Mabes Polri yang dijaga sangat ketat, dan menyerang para polisi dengan senjata api.
Sebelum melancarkan aksinya, pelaku rupanya sempat meninggalkan beberapa jejak, diantaranya surat wasiat untuk keluarganya. Berikut informasi selengkapnya:
Wanita Terduga Teroris Serang Mabes Polri
-
Dimana penggerebekan terjadi? 'Bukan (prajurit TNI), sipil TO (Target Opetasi). (Lokasi) bukan di kompleks, bukan di asrama, cuma di jalannya, tapi memang jalan itu ke arah asrama, ada asrama Polisi, TNI,' kata Kabid Humas dihubungi, Kamis (2/5).
-
Di mana perampokan itu terjadi? Kepala Kepolisian Resor Kota Besar Makassar Komisaris Besar Mokhamad Ngajib mengatakan kejadian perampokan Jumat (19/1) dini hari, tepat di depan rumah korban di Jalan Rappocini Raya Makassar.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Di mana perampokan terjadi? Toko jam mewah di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2 Tangerang disatroni perampok pada Sabtu (8/6).
-
Apa yang terjadi saat penggerebekan? Di sana lah penyerangan terhadap anggota polisi terjadi dan diduga dilakukan keluarga GS. Polisi diserang karena tersangkameronta dan berteriak sehingga mengundang perhatian orang-orang di sekelilingnya. 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
-
Dimana penangkapan dilakukan? Dari hasil patroli tersebut, diamankan lima orang yang diduga penyalahgunaan narkoba yakni pria berinisial I, P, G, WA sebagai bandar dan perempuan N di Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11.
©Istimewa
Video yang merekam detik-detik saat pelaku ZA (25) menyerang Mabes Polri beredar luas di media sosial. Dalam video yang beredar, pelaku yang mengenakan kerudung berwarna biru dan baju berwarna hitam itu disebut masuk lewat pintu belakang.
Pelaku kemudian melepaskan sebanyak enam tembakan ke berbagai arah di dekat pos penjagaan depan Mabes Polri. Polisi kemudian terpaksa menembak mati pelaku di tempat.
Pelaku Sempat Unggah Foto Bendera ISIS di Instagram
Beberapa jam sebelum melancarkan aksinya, pelaku rupanya sempat mengunggah postingan di Instagram yakni gambar bendera Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS). Setelah ditelusuri oleh pihak kepolisian, diketahui jika ZA memang berideologi kelompok radikal ISIS. "Kemudian yang bersangkutan memiliki Instagram yang baru dibuat atau diposting 21 jam lalu, dimana di dalamnya ada bendera ISIS, ada tulisan soal bagaimana perjuangan jihad," kata Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Meninggalkan Surat Wasiat
©2021 Merdeka.com
Fakta lain yang ditemukan, ZA juga diketahui meninggalkan sebuah surat wasiat yang ditunjukkan untuk keluarganya. Surat tersebut ditemukan saat polisi melakukan penggeledahan di rumah ZA yang terletak di daerah Ciracas, Jakarta Timur. Dalam surat wasiatnya, ZA meminta maaf kepada keluarganya karena mengambil keputusan tersebut yang menurutnya merupakan 'jalan rasul'. "Zakiah sayang banget sama Mama. Tapi Allah lebih menyayangi hamba-Nya, Makanya Zakiah tempuh jalan ini sebagaimana jalan Nabi/Rasul Allah untuk selamatkan Zakiah dan dengan izin Allah bisa memberi syafaat untuk Mama dan keluarga di akhirat," tulisnya dalam surat wasiat.Selain itu, ZA juga meninggalkan beberapa pesan kepada keluarganya. Diantaranya meminta untuk berhenti berhubungan dengan bank karena dianggap riba serta berhenti untuk beraktifitas yang membantu kepentingan pemerintah.
Pamit di Grup Whatsapp Keluarga
Selain surat wasiat, Jenderal Listyo Sigit juga menyebut jika polisi menemukan ZA sempat berpamitan di grup keluarga lewat pesan Whatsapp. "Kita temukan juga saat penggeladahan dirumahnya surat wasiat dan ada kata-kata di WA grup keluarga bahwa yang bersangkutan akan pamit," kata Listyo di Bareskrim Polri, Jakarta, Rabu (31/3).Pasca peristiwa ini, Listyo meminta jajaran Polri meningkatkan kewaspadaan. Tetapi, tetap memberikan layanan ke masyarakat.
(mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait pelaku utama merupakan pecatan tentara, pihaknya masih melakukan penyelidikan.
Baca Selengkapnya"Dari hasil keterangan pelaku mereka sudah melakukan tiga kali," kata Rovan
Baca SelengkapnyaSebelumnya, ketiganya kabur dari sel dengan cara merusak terali besi sel dengan menggunakan gergaji pada Senin (11/3) lalu.
Baca SelengkapnyaTiga tahanan yang kabur dari rutan Polsek Tanah Abang pada Senin (19/2) lalu berhasiL ditangkap
Baca SelengkapnyaPolisi Kantongi Identitas Pelaku Pembegalan Terhadap Casis Bintara Polri
Baca SelengkapnyaPara remaja anggota gangster tersebut berusaha melarikan diri dengan sepeda motornya masing-masing.
Baca SelengkapnyaAda tiga orang terduga pelaku yang telah diamankan. Mereka adalah inisial F, MF, dan EHS.
Baca SelengkapnyaRombongan konvoi dengan belasan kendaraan itu, melintas sebanyak tiga kali pada malam itu.
Baca SelengkapnyaKetut tidak menjelaskan lebih lanjut terkait detail dari peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaPeristiwa penembakan itu diawali dengan aksi kejar-kejaran sebuah mobil yang masuk ke halaman Markas Polda Lampung
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca Selengkapnya