Kenali 3 Gangguan Psikologis Pasca Melahirkan
Merdeka.com - Melahirkan dan memiliki anak merupakan hal yang paling membahagiakan bagi sebagian besar kaum hawa. Namun, ada beberapa masalah gangguan psikologis yang mungkin terjadi pasca melahirkan.
Hal ini tentu tidak boleh dianggap sepele. Dalam beberapa kasus, gangguan psikologis pasca melahirkan memicu tindakan mencelakai bayi. Untuk itu, kondisi ini memerlukan bantuan ahli seperti psikiater untuk menanganinya.
Berikut gangguan psikologis yang bisa terjadi pasca melahirkan dikutip dari berbagai sumber:
-
Bagaimana mengatasi gangguan mental ibu hamil? Dukungan dari lingkungan, khususnya pasangan atau suami, serta konsultasi dengan ahli kesehatan mental merupakan langkah-langkah penting untuk menjaga kesehatan mental ibu dan kesejahteraan keluarga secara keseluruhan.
-
Kapan gejala depresi pasca melahirkan bisa muncul? Menurut peneliti lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, gejala depresi pasca melahirkan bisa muncul tidak begitu saja setelah melahirkan, tetapi bisa terjadi mulai dari satu bulan hingga satu tahun pertama setelah kelahiran.
-
Bagaimana cara mencegah gangguan mental saat hamil? Cara mencegah bisa dengan komunikasi intensif dengan pasangan dan dokter. Ceritakan kekhawatiran terkait kehamilan ibu atau mungkin terkait hal lain yang mengganjal pikiran, cobalah untuk terbuka kepada dokter dan pasangan Anda.
-
Bagaimana cara mengidentifikasi depresi pasca melahirkan? 'Kalau ada minimal lima gejala dalam dua minggu serta ada distress dan disfungsi dalam sehari-hari itu bisa dibilang mengalami depresi,' ucap Danti.
-
Kenapa gangguan mental saat hamil harus diwaspadai? Gangguan kesehatan mental saat hamil akan mempengaruhi kondisi kehamilan sampai proses kelahiran bayi. Tentu saja hal tersebut bisa dicegah sedini mungkin supaya tidak terjadi di kemudian hari.
-
Bagaimana depresi pasca melahirkan dapat diatasi? Dengan dukungan dan perawatan yang tepat, depresi pasca melahirkan dapat diatasi secara efektif.
Baby Blues Syndrome
Gangguan psikologis ini sudah umum diketahui oleh masyarakat. Baby blues syndrome merupakan gangguan psikologis berupa sedih, cemas, dan juga emosi. Kondisi ini dialami hampir 50-80% wanita di kehamilan pertama.
Baby blues syndrome erat kaitanya dengan kurangnya social support, sehingga si ibu merasa sendirian, takut, cemas, marah, sekaligus merasa bersalah karena memiliki perasaan tersebut. Umumnya hal ini terjadi pada 2 minggu setelah melahirkan.
Depresi Postpartum
Kondisi ini sering disebut juga dengan depresi klinis yang terjadi pasca melahirkan. Depresi ini mengganggu kemampuan ibu untuk merawat bayinya. Tidak sebesar BBS, depresi postpartum terjadi sekitar 10-20% pada ibu pasca melahirkan.
Adapun gejala yang bisa dilihat di antaranya:
Psikosis Pasca Melahirkan
Gangguan jenis ini merupakan yang paling serius. Biasanya penderitanya akan mengalami delusi, halusinasi dengan mendengar hal-hal yang tidak ada. Terkait dengan gangguan mood seperti depresi dan bipolar. Meski tidak banyak terjadi kasus seperti ini, tetapi hal ini harus disadari oleh setiap orang sebagai bentuk antisipasi.
Kondisi ini biasanya terjadi dalam waktu 3 minggu setelah melahirkan. Gejalanya berupa gangguan tidur dan perubahan suasana hati. Ibu dengan gangguan psikologis ini biasanya berpikiran untuk menyakiti bayinya. Gangguan psikologis ini harus segera ditangani, jika tidak kemungkinan untuk kambuh kembali sangat tinggi bahkan di kelahiran anak-anak berikutnya.
Penanganan Pertama
- Jika mengalami perubahan suasana hati dan merasa tertekan selama berhari hari segera minta bantuan orang terdekat
- Minta bantuan kepada ahli psikolog
- Lakukan relaksasi.
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masalah gangguan kesehatan mental merupakan hal yang perlu diatasi segera terutama ketika terjadi pada ibu hamil.
Baca SelengkapnyaNaftalia membagikan cara selanjutnya dalam mengatasi baby blues setelah melahirkan, melalui teknik relaksasi
Baca SelengkapnyaBaby Blues Syndrome adalah perasaan sedih berlebihan, mudah marah, dan cemas pada ibu yang baru melahirkan.
Baca SelengkapnyaSebanyak 50-80% ibu melahirkan mengalami baby blues, dibutuhkan support dari keluarga untuk mengurangi dampak baby blues
Baca SelengkapnyaBaby blues banyak dialami ibu baru. Butuh support dari keluarga terutama pasangan untuk membantu ibu dalam masa transisi menjadi ibu baru.
Baca SelengkapnyaPemulihan pada ibu yang baru melahirkan perlu dilakukan melalui dukungan dari orang-orang di sekitar.
Baca SelengkapnyaBaby blues adalah kondisi piskologis yang umum dialami ibu setelah melahirkan.
Baca SelengkapnyaGangguan kesehatan mental adalah masalah serius yang perlu diantisipasi oleh para ibu hamil. Ketahui jenis dan cara mencegahnya sekarang juga.
Baca SelengkapnyaDepresi pasca melahirkan adalah hal yang penting untuk dipelajari dan disadari kemunculannya.
Baca SelengkapnyaBaby Blues dan Postpartum Depression (PPD) bisa dialami oleh sebagian besar ibu setelah melahirkan.
Baca SelengkapnyaSetiap trimester kehamilan menunjukkan tahapan perkembangan janin seiring usia.
Baca SelengkapnyaIni bukan hanya sekedar merawat jasmani anak, tetapi juga emosi dan ikatan batinnya dengan orang tua.
Baca Selengkapnya