Viral Kisah Rusdi Depresi 3 Teman Wafat di Kanjuruhan, Tak Mau Pulang dari Stadion
Merdeka.com - Video viral beredar di media sosial. Narasinya menceritakan tentang duka dan trauma mendalam bagi Rusdi. Seorang pemuda asal Probolinggo, Jawa Timur, yang berduka atas Tragedi Kanjuruhan. Kerusuhan yang terjadi pada 1 Oktober lalu menyebabkan tiga orang temannya meninggal dunia.
Memori kelam itupun masih terus membekas di benak Rusdi meski kejadian ini sudah dua minggu berlalu. Ia bahkan sampai tak mau pulang ke rumah dan memilih hidup menggelandang di stadion sendirian. Simak ulasannya:
Kisah Pilu Aremania Asal Probolinggo
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Kenapa lelaki itu merasa sedih? Dia sedih karena rumahnya terasa sempit ditinggali banyak orang. 'Abu Nawas, aku memiliki seorang istri dan delapan anak, tapi rumahku begitu sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah tersebut, tapi tidak mempunyai uang. Tolonglah katakan padaku apa yang harus kulakukan,' kata lelaki itu.
-
Siapa yang sedang berduka? Keluarga sendiri Insha Allah tabah, ikhlas tadi juga tahlilan dihadiri sama keluarga dan tetangga,' katanya.
-
Dimana pemuda itu meninggal? Pemuda itu meninggal dunia usai dipatuk ular kobra pada bagian hidungnya.
-
Siapa yang merasakan perasaan sedih? Setelah menonton konser atau pertunjukan musik yang diidamkan, beberapa individu dapat merasakan perasaan sedih atau hampa.
-
Siapa yang mengalami trauma berat? Dua anak Aiptu FN mengalami trauma berat dan harus mendapat pendampingan karena selalu teringat peristiwa perampasan mobil ayahnya oleh 12 debt collector.
Rusdi merupakan salah satu Aremania yang selamat saat tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur terjadi. Namun nahas, tiga temannya yang datang bersama dengannya untuk menonton laga pertandingan Arema FC melawan Persebaya Surabaya justru tewas saat kericuhan terjadi.
Hal itu tentu menyisakan duka dan trauma mendalam bagi Rusdi. Usai mengantar jenazah tiga temannya pulang ke Probolinggo, ia disebut justru langsung kembali ke Malang. Sejak saat itulah Rusdi tak pernah mau pulang ke rumah dan memilih tinggal menggelandang di stadion.
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Setiap harinya, Rusdi hanya berjalan mondar-mandir di sekitar stadion. Wajahnya tampak kebingungan seperti orang linglung dengan tatapan kosong. Ia juga disebut sulit diajak untuk berkomunikasi dan lebih banyak terdiam.
Sebut Takut Pulang ke Rumah
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Seorang pemilik warung di sekitar Kanjuruhan bernama Suhartini, menyadari keberadaan Rusdi yang tak pernah pergi dari stadion selama lebih dari 10 hari usai tragedi. Saat ditanya, Suhartini mengatakan jika Rusdi pernah mengaku enggan untuk pulang karena takut dimarahi oleh sang kakak.
Rusdi diketahui sudah ditinggal oleh kedua orang tuanya sejak masih berusia 9 tahun. Sehingga, saat ini ia tinggal bersama kakaknya. "Takut dimarahin kakaknya katanya. (tiga temannya) meninggal. Satu cewek dua cowok meninggal. Di sini mulai hari minggu setelah kejadian itu. Saya suruh pulang ndakmau," kata Suhartini.
Dibujuk Agar Mau Dapat Perawatan
Instagram/@liputan6.sctv ©2022 Merdeka.com
Karena sulit untuk diajak berkomunikasi, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Malang pun turun ke lapangan untuk membantu membujuk Rusdi agar mau diberikan perawatan. Mereka juga melibatkan psikolog untuk membantu berkomunikasi dengan remaja tersebut.
Lihat postingan ini di Instagram (mdk/khu)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Abdul Rahman kehilangan kedua orang tua dan 4 adiknya yang tewas akibat kecelakaan.
Baca SelengkapnyaPria di Palembang Gantung Diri Karena Ditinggal Anak Istri, Tulis Wasiat Menyentuh Hati
Baca SelengkapnyaKisah yang dibagikan pemilik akun TikTok @rizkachyniii ini viral dan bikin sedih.
Baca SelengkapnyaKisah pilu pria ditinggal anak dan istri meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaKehilangan orang tersayang buka kondisi mudah untuk dihadapi seseorang.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman tersebut, seorang pria tampak menantang Kabag Ops Polres Kediri Kota, Kompol Mukhlason
Baca SelengkapnyaDeretan atlet Indonesia alami sakit. Beberapa vakum hingga meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSimak pengalaman seorang warganet menceritakan pengalaman pahit berawal dari reuni hingga berakhir hilangnya nyawa sahabatnya.
Baca SelengkapnyaDua bus yang selamat tiba di Depok sekitar pukul 04.59 WIB. Bus dikawal Satuan Lalulintas Polres Metro Depok.
Baca SelengkapnyaSebelum meninggal dunia, anaknya sempat merasa bahagia setelah kelulusan.
Baca SelengkapnyaSabtu 1 Oktober 2022 lalu menjadi hari paling kelam dalam sejarah dunia sepak bola Indonesia di Stadion Kanjuruhan.
Baca SelengkapnyaMomen haru upacara persemayaman Kopda Hendrianto. Isak tangis keluarga kehilangan Kopda Hendrianto.
Baca Selengkapnya