Mantan Preman Pilih Tobat, jadi Pengusaha Punya Tambak Udang 700 Hektar
Merdeka.com - Pengalaman pahit menjadi pria yang seringkali membuat rusuh hingga hidup di jalanan pernah dialami Muhammad Iksan. Pria yang akrab disapa Bang Mandor ini menyadari perbuatannya.
Akhirnya, ia memilih bertaubat dan memulai bisnis. Berkat kerja kerasnya yang pantang menyerah, kini Iksan berhasil memiliki 700 Ha tambak udang.
Ada kejadian masa lalu yang terus diingatnya hingga saat ini. Seperti apa kisah inspiratifnya? Simak ulasannya berikut ini, melansir dari kanal YouTube Helmy Yahya Bicara, Kamis (8/7/21).
-
Bagaimana pria ini mencapai kesuksesannya? Hidup dalam keterbatasan sejak kecil Dikutip dari akun Instagram @kvrasetyoo, Kukuh membagikan kisah hidupnya yang berliku. Sejak kecil dia kurang mendapat kasih sayang orang tua karena ayahnya bekerja seharian sebagai sopir, dan ibunya juga bekerja sebagai pekerja rumah tangga. Belum lagi kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan, sehingga menuntutnya agar hidup lebih mandiri. Sebagai anak sulung, Kukuh mulai menaruh perhatian dan bertekad ingin membantu keluarganya.
-
Siapa mantan TKW yang sukses berjualan bandeng? Berbekal keyakinan kuat meski dengan modal yang minim, Midah kemudian membaca peluang untuk memulai usaha kuliner ini.
-
Bagaimana Haji Isam mengembangkan bisnisnya? Di tangan Haji Isam, Grup Jhonlin mengembangkan gurita bisnis mulai dari tambang batu bara, penerbangan, kayu hingga gula, dari minyak sampai energi dengan pabrik biodiesel.
-
Kenapa nelayan Indramayu bayar uang ke preman? 'Biar saya nyari ikannya nggak keluar dari wilayah,' kata si nelayan.
-
Apa yang dilakukan preman tersebut? Saat mengemudi, dia dikejutkan lantaran sang preman mengaku terserempet. Seketika, ada adu mulut terjadi. Bahkan, sang preman mengaku memiliki KTA Polri.
-
Siapa pengusaha sukses asal Sumut itu? Marihad Simon Simbolon adalah sosok penting di balik suksesnya sebuah perusahaan yang bergerak di bidang logistik, perminyakan, dan industri kelapa sawit.
Sering Buat Orangtua Susah
Siapa sangka, bos tambak udang ternyata memiliki kisah kelam. Iksan pernah menjadi sosok yang kerap berurusan dengan aparat hingga sang ibunda berurai air mata.
"Orangtua didatangi (polisi) terus, bermasalah terus, akhirnya saya pergi ke terminal. Urusan sama polisi terus, susah juga tentunya, emak nangis terus," terangnya.
YouTube Helmy Yahya Bicara ©2021 Merdeka.com
Memutuskan untuk pergi dari rumah rupanya bukan menjadi solusi. Kala itu, ia harus merasakan kesulitan hingga sempat tak makan selama dua hari hidup berpisah dari orangtua.
"Akhirnya saya kan belum mengerti caranya cari uang, saya sampai dua hari gak makan itu," ujarnya
Hidup di Jalanan
Kesulitan terus dialami, namun hidup juga harus berlanjut. Meski kesulitan dan tidur di jalanan, namun Iksan menolak untuk kembali ke rumah lantaran perasaan malu, terus-menerus menjadi beban keluarga.
"Saya kurang lebih mengalami itu (kesusahan) tidur di emperan toko, gak pernah pulang kampung, malu kan," terangnya.
YouTube Helmy Yahya Bicara ©2021 Merdeka.com
Belajar Bisnis
Hidup di jalanan rupanya membuat mental Iksan kian terbentuk. Setelah selesai menjadi sosok yang kerap adu fisik, ia pun memutuskan untuk bertaubat.
Iksan belajar berbisnis untuk mencari nafkah di jalan yang benar. Hal itu ia mulai dengan berdagang asongan.
"Belajar bisnis ya dari mentor-mentor saya. Alhamdulillah saya dulu mengawali bisnis kan dari pengasong, waktu hijrah dari preman jalanan itu saya ngasong. Dari situ saya belajar (bisnis)," ujarnya.
Mantan Preman Pilih Taubat
Dari berdagang asongan hingga beralih ke usaha lainnya, Iksan menemui berbagai sosok inspiratif yang memberikannya banyak ilmu. Salah satunya ilmu mengenai berbisnis.
Dari sana, Iksan lantas merintis bisnis miliknya sendiri yang berupa tambak udang. Bisnisnya pun kian berkembang dan kerap menjadi langganan perusahaan besar hingga ternama di Tanah Air.
Betapa bersyukurnya, kini Iksan bisa kembali ke kampung halamannya di Muaragembong, Bekasi, Jawa Barat dan berbisnis. Hingga saat ini, tambak udangnya telah menggunakan lahan seluas 700 hektar.
YouTube Helmy Yahya Bicara ©2021 Merdeka.com
"Ini punya mas Iksan semua?" tanya Helmy.
"Iya, pak. Alhamdulillah," terangnya.
"Berapa? 700 hektar?" tanyanya.
"700 hektar," tegasnya. (mdk/mta)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kini, dia pun mulai menuai hasilnya. Setiap bulan, dia mampu meraup omzet Rp25 juta.
Baca SelengkapnyaPopularitas peyek kacang produksinya mulai meningkat hingga berdampak peningkatan omzet.
Baca SelengkapnyaMenurut pengakuan Irwan, mencari cacing di wilayah Sulawesi, khususnya Gowa sangat sulit tidak seperti di Pulau Jawa.
Baca SelengkapnyaKesuksesan akan bergantung pada kerja keras yang dilakukan seseorang.
Baca SelengkapnyaHasan sempat hampir mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri lantaran terlilit banyak hutang sebelum akhirnya menjadi sosok sukses bos ikan lele.
Baca SelengkapnyaKisah mantan kuli pembuatan batu bata berhasil sukses dari berjualan pisang goreng di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaMemulai usaha sejak delapan tahun lalu, kini karyawannya telah mencapai 46 orang
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaHingga pada akhirnya, Fikrang berhasil melanjutkan pendidikan ke Universitas Hasanuddin dengan mengambil jurusan perikanan.
Baca SelengkapnyaSering mendapat cemoohan, penjual ikan cupang ini akhirnya berhasil menjadi anggota polisi.
Baca SelengkapnyaSempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaUsaha tidak akan mengkhianati hasil. Itulah yang dibuktikan oleh seorang pengusaha ulung dari Sumatera Selatan.
Baca Selengkapnya