Mendikbud Nadiem Mau Permanenkan Belajar Online, Tina Toon Langsung Kritik Tajam
Merdeka.com - Mendikbud Nadiem Makarim kembali menjadi sorotan masyarakat. Baru-baru ini, Nadiem sempat mengatakan pembelajaran jarak jauh dapat diterapkan secara permanen. Hal ini mengingat metode tersebut dinilai efektif digunakan saat masa pandemi Covid-19.
Melihat pernyataan tersebut, rupanya membuat Tina Toon geram. Artis sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta ini kemudian memberikan kritikan pedas atas rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim.
Kritik Pedas Tina Toon
-
Siapa yang memuji kinerja Tina Toon? Netizen X bilang, 'Tina gak usah pasang baliho, warga udah yakin sama kerjanya yang bikin kawasan bebas banjir.'
-
Kenapa Tina Toon berani nge-counter ketua rapat? Berani Counter Ketua Rapat Untuk Kasih Kritikan Cewek yang dulu jadi penyanyi cilik ini, ternyata berani banget deh nge-counter ketua rapat buat ngasih kritiknya.
-
Siapa yang ditegur Tamara? "Jangan senyum-senyum pak, anak saya meninggal, tolong jaga hati saya," tegur Tamara kepada kuasa hukum Yudha Arfandi.
-
Siapa yang menemani Tina Toon? Dalam perjalanannya, Tina Toon tidak sendiri. Ia naik mobil bersama petugas lainnya.
-
Siapa yang dikritik oleh Cak Imin? 'Jadi nanti dilarang kampanye di masjid, tapi di depan masjid boleh. Di dalam masjid nggak boleh kampanye kata Bawaslu, tapi kalau ada ucapan waladdollin jawabnya?' tanya Cak Imin di hadapan simpatisan PKB dan santri Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar, Jombang, Jawa Timur, Jumat (29/9/2023).
-
Bagaimana cara Tina Toon berinteraksi dengan warga? Tina sering banget ngajak diskusi sama warga. Banyak juga yang ngadu ke dia di Instagram kalo ada masalah.
Rencana Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim atas keberlanjutan kebijakan pembelajaran jarak jauh rupanya menuai kritik pedas. Tak hanya masyarakat, rencana tersebut juga mendapat kritikan dari Tina Toon.
©2020 Merdeka.com/youtube Tina Toon
"Terus Smartphone dan Gadget dan Kuota Internetnya semua dibayarin Mas Menteri??? Kan enggak semua masyarakat orang kaya???? Kan enggak semua masyarakat melek Teknologi seperti di kota besar, yang di pelosok-pelosok gimana?," tulis Tina Toon yang diunggah melalui Instagram Stories-nya.
Banyak Laporan Masuk Terkait PPDB
Tak hanya itu saja, Tina Toon juga angkat suara terkait sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) saat ini. Seperti yang diketahui, PPDB tahun ini memberikan polemik tersendiri.
Instagram @tinatoon101 ©2020 Merdeka.com
"Ini salah satu dari banyak laporan dari wilayah soal PPDB," tulis Tina Toon."Yang berprestasi tidak mendapatkan perlakuan yang fair. Yang penghasilannya kurang tidak mendapatkan Sekolah negeri harus bayar Sekolah Swasta. Zona Umur diprioritaskan. Mulai hari ini ada seleksi dari Bina RW, dicoba ya untuk para murid dan orangtua!!! Semangat!!! Kita Kawal Bersama," jelasnya.
Banyak Murid dan Orangtua Stres
Melihat reaksi Tina Toon yang ikut membela warga cukup mencuri perhatian. Tak sedikit dari mereka yang setuju dengan pendapat aktris sekaligus anggota DPRD DKI Jakarta itu.
Instagram @tinatoon101 ©2020 Merdeka.com
"PPDB dulu nih harus ada solusi terbaik, banyak anak yang stres kasihan," sambungnya.
Harus Evaluasi Lapangan
Tina Toon menyadari setiap kebijakan pasti ada pro dan kontra. Meski begitu, pembuat kebijakan harus memikirkan matang-matang sebelum aturan tersebut disahkan. Apakah kebijakan tersebut memang akan efektif untuk semua masyarakat Indonesia, atau hanya sebagian saja.
Instagram @tinatoon101 ©2020 Merdeka.com
"Kebijakan pasti ada pro kontra, tetapi dalam memutuskan kebijakan harus dipikirkan plus minus nya untuk masyarakat luas se-Indonesia, bukan sebagian-sebagian saja," tutur mantan penyanyi cilik ini."Ada memang efek dari Covid-19 contoh jadi sekolah #DiRumahAja. Tetapi, harus di evaluasi di lapangan. Banyak yang enggak punya Gadget dan Kuota akhirnya ya sudah saja enggak sekolah. Nah, untuk jangka panjang, belum siap karena faktor ekonomi dan faktor teknologi yang belum menyeluruh dan lain-lainnya," sambungnya,
Menyulitkan Guru
Menurut Tina, belajar online tak hanya menyulitkan para murid. Namun, juga menyulitkan para guru yang mengajar. Tak hanya itu, pihak-pihak yang di lapangan juga disulitkan karena masih banyak yang belum bisa memenuhi kebutuhan Gadget dan kuota.
Instagram @tinatoon101 ©2020 Merdeka.com
"Dan sistem belajar online bukan hanya menyulitkan murid, tetapi para guru. . Selain itu di lapangan, pasti hancur rasanya enggak bisa memenuhi kebutuhan murid soal Gadget dan Kuota pada saat Sekolah Online selama Covid-19," tambahnya."Juga untuk PPDB, banyak siswa siswi yang berprestasi mau putus asa rasanya karena sistem PPDB yang tidak fair dan kurang sosialisasi," jelasnya.
Pembelajaran Jarak Jauh Jadi Permanen
Dalam rapat bersama Komisi X DPR RI pada Kamis (2/7/2020), Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, mengatakan kegiatan belajar jarak jauh tetap terus dilaksanakan. Metode ini juga nantinya akan ditetapkan secara permanen. Apabila situasi pandemi tak kunjung mereda.
Liputan6.com/JohanTallo
Dalam pelaksanaannya, pemanfaatan teknologi menjadi hal utama. Menurutnya, pemanfaatan teknologi bisa menjadi ajang sekolah untuk melakukan sejumlah metode dalam kegiatan belajar mengajar. Misalnya seperti melakukan berbagai macam efisiensi dan teknologi dengan aplikasi dan perangkat lunak."Memberi kesempatan pada guru-guru, kepala sekolah, dan murid-murid untuk melakukan berbagai macam hybrid model atau school learning management system. Potensinya sangat besar," ungkap Nadiem.
(mdk/tan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim mengakui banyaknya kritik atas kinerjanya sebagai Menteri.
Baca SelengkapnyaMenteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengaku selalu kena getahnya dalam polemik zonasi Penerimaan Peserta Didik
Baca SelengkapnyaAnggota DPR Meledak-Ledak Marahi Kinerja Mendikbudristek, Nadiem Makarim Tertunduk
Baca SelengkapnyaSiapa sosok Anita Jacoba anggota DPR RI yang ngamuk ke Menteri Nadiem saat rapat kerja bersama? Simak informasi berikut.
Baca SelengkapnyaMendikbudristek Nadiem: Kita Kena Getahnya Karena Sistem Zonasi Setiap Tahun
Baca SelengkapnyaAwak media pun langsung memberondong sejumlah pertanyaan salah satunya yakni terkait kasus perundungan.
Baca SelengkapnyaJK bahkan membandingkan kepemimpinan Nadiem dengan dengan para tokoh-tokoh pendidikan terdahulu.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua DPR RI Muhaimin Iskandar alias Cak Imin merespon soal pembatalan kenaikan UKT
Baca SelengkapnyaMantan Wakil Presiden RI kritik kinerja Mendikbudristek Nadiem Makarim selama menjabat.
Baca SelengkapnyaNadiem mengaku cemas melihat biaya kenaikan UKT yang begitu mahal
Baca SelengkapnyaNadiem menyampaikan Kemendikbudristek akan mengevaluasi biaya UKT untuk tahun depan.
Baca SelengkapnyaKomisi X DPR menilai program Merdeka Belajar disebutnya bukan merupakan program baru. Karena hal itu bagian dari kurikulum lama yang diperkuat lagi.
Baca Selengkapnya