Mengenal Kadiyono, Tukang Tambal Ban yang Dirikan SLB dan Antar Jemput Anak Didik
Merdeka.com - Dapat bersekolah dan memiliki banyak teman tentu menjadi salah satu impian anak-anak. Tetapi, ternyata tak semua anak dapat merasakan bangku sekolah. Entah karena faktor ekonomi, keadaan maupun fisik.
Melihat kondisi tersebut, seorang pria bernama Kadiyono berinisiatif untuk mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB). Tak hanya mendirikan, ia bersama guru-guru lain juga melakukan antar jemput siswa yang kurang mampu.
Berikut ulasan lengkapnya.
-
Apa yang memotivasi Syamsidar mendirikan sekolah di Rengat? Ia syok setelah melihat keadaan masyarakatnya yang miskin dan tidak mengenyam pendidikan. Melihat situasi tersebut, niat dan hati Syamsidar muncul untuk mendirikan sebuah sekolah di Rengat dengan segala upaya yang dia miliki.
-
Kenapa SMK Tanoko didirikan? Pendirian SMK Tanoko bertujuan mendidik tunas-tunas bangsa; memberikan kesempatan merata bagi Anak Yatim Piatu tanpa membeda-bedakan SARA untuk mendapatkan pendidikan secara akademis dan non akademis.
-
Siapa yang mendirikan SMK Tanoko? Pengusaha sukses, Hermanto Tanoko mengagas Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) gratis untuk anak yatim piatu se-Indonesia.
-
Mengapa pria ini membuat ide ini? 'Kalau tidak ada kerjaan kita sendiri yang bikin kerjaan itu, jadi waktu tidak terbuang sia-sia. Kita bisa menghasilkan produk dan menghasilkan rupiah,' pungkas dia.
-
Apa ide kreatif dari pria ini? Pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai. Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.'Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,' ucap pria tersebut.
-
Kenapa Rivai mendirikan sekolah modern? Rivai kerap menulis buah pemikirannya bahwa demoralisasi bukanlah dari penjajahan melainkan dari keterbelakangan pikiran dan tradisi. Maka dari itu, obatnya adalah dengan mendirikan sekolah-sekolah modern.
Tukang Tambal Ban Dirikan SLB
©2020 Merdeka.com/Youtube TRANS7 OFFICIAL
Melalui unggahan channel Youtube TRANS7 OFFICIAL, terdapat kisah inspiratif dari seorang pria bernama Kadiyono. Sehari-hari, Kadiyono bekerja sebagai tukang tambal ban.
Kadiyono diketahui merupakan lulusan S2 dan telah mendirikan Sekolah Luar Biasa (SLB) Intan Tiara Bangsa.
"Namanya SLB Insan Tiara Bangsa," kata Kadiyono.
Antar Jemput Anak Didik
©2020 Merdeka.com/Youtube TRANS7 OFFICIAL
Untuk mempermudah kegiatan belajar mengajar, Kadiyono dan guru-guru SLB yang lain melakukan antar jemput anak didik yang kurang mampu. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban orang tua."Betul karena kondisi di tempat kami, orang tuanya yang pertama minder. Artinya dengan anaknya itu dia merasa rendah diri. Yang kedua, karena kesibukan dari orang tuanya, bahkan anak pun dipekerjakan. Artinya dipekerjakan membantu adiknya atau membantu yang lain," ungkap Kadiyono."Yang ketiga, ekonomi. Karena ini ekonomi, maka anak-anak yang kita jemput, katakan yang kurang. Yuk kita jemput yang penting anak-anak sekolah," lanjutnya.
Tak Mematok Biaya Sekolah
Tak hanya melakukan antar jemput anak didik. Dalam proses belajar mengajar, Kadiyono juga tak mematok biaya sekolah. "Bahkan, kami tidak memasang target bapak ibu harus ngasih berapa, enggak. Yang penting anak sekolah, kalau bapak ibu mau ngasih, kita terima," kata Kadiyono.
Harapan Kadiyono untuk Anak SLB
©2020 Merdeka.com/Youtube TRANS7 OFFICIAL
Kadiyono pun mengungkapkan harapannya untuk anak-anak didiknya di SLB. Ia ingin membantu anak-anak SLB untuk menjadi cahaya bagi keluarga, diri sendiri, bahkan negara dan bangsa. "Anak-anak yang seperti itu (difabel) menurut pandangan masyarakat, tanda kutip adalah anak-anak yang keterbelakangan atau kurang. Maka saya dengan niat hati berapapun cahaya yang diterima anak itu nanti kami akan membantu cahayanya untuk menerangi. Walaupun hanya keluarga, diri sendiri, kalau bisa, negara dan bangsa," kata Kadiyono.
Alasan Kadiyono Sangat Peduli dengan Anak SLB
Ketika ditanya alasan Kadiyono peduli dengan anak-anak difabel, ia mengaku tak tau. Ia merasa dilahirkan untuk membantu mereka. "Kami pun tidak tau, yang penting saya berjalan, pada waktu kami mengajar seperti itu, kami beri anak-anak seperti itu, maka anak ini harus kita manfaatkan dan adanya anak-anak disabilitas inilah saya dilahirkan," terangnya.
Anggap Anak SLB Seperti Anak Sendiri
©2020 Merdeka.com/Youtube TRANS7 OFFICIAL
Dalam tayangan tersebut, istri Kadiyono mengungkapkan bahwa sang suami telah menganggap anak-anak SLB seperti anaknya sendiri. "Ya bapak menganggap anak-anak SLB itu seperti putranya sendiri. Jadi dia juga memberikan kasih sayang sepenuhnya untuk anak-anak SLB," kata istri Kadiyono.
Komentar Para Netizen
Para netizen yang melihat unggahan tersebut kemudian memberikan beragam komentarnya. Seperti komentar-komentar berikut ini. "Bnr bnr hebat bpk ini semoga sll diberkahi Dan sukses serta sht sll ya pak Amin," tulis Mi Na."Sukses terus pak kadiyono," tulis Pribadi Widya Ningsih."Sukses Slalu Bpak Ibu," tulis Khoirul Rizqii. (mdk/add)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain menjaga keamanan sebagai polisi, sosoknya diketahui telah berhasil membangun sebuah sekolah menengah kejuruan (SMK) miliknya sendiri.
Baca SelengkapnyaBanyak anak-anak yang tidak masuk sekolah karena jarak dari kampung ke sekolah cukup jauh.
Baca SelengkapnyaSebuah lembaga pendidikan menengah swasta dengan corak khusus ini menggunakan nama Belanda sebagai bentuk kamuflase agar tidak mengikuti kurikulum mereka.
Baca SelengkapnyaSepulang dari Taiwan, tergerak hatinya untuk mendirikan sebuah sekolah PAUD gratis di desanya.
Baca SelengkapnyaRombongan Turdes Kemerdekaan yang dipimpin Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor telah sampai di titik lokasi pertama, tepatnya di SMAN 1 Tabunganen
Baca SelengkapnyaTak ada keraguan bahkan gengsi dari wanita tersebut saat dirinya selalu menemani suaminya bekerja.
Baca SelengkapnyaCerita Ganjar Bangun Sekolah di Desa Terpencil, Jamin Semua Anak Bisa Belajar Gratis
Baca SelengkapnyaDia rela menyisihkan gaji hingga uang hasil usaha demi beri beasiswa ke siswa SD.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis se-Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.
Baca SelengkapnyaSaat melakukan perjalanan, sang jenderal mengendarai motornya sendiri ditemani sosok spesial.
Baca SelengkapnyaSekolah ini menargetkan 80% lulusannya bisa jadi wirausaha mandiri
Baca SelengkapnyaDia ogah mengandalkan ekonomi keluarga untuk menjemput kesuksesannya
Baca Selengkapnya